Wagub Sulsel Melayat di Rumah Duka Korban Tenggelam di Waduk Nipa-Nipa
2 min readINTIPOS | GOWA – Wagub Sulsel melayat sekaligus mendatangi rumah duka korban tenggelam di waduk kolam regulasi Nipa-Nipa, Rabu (12/8/2020) malam.
Diketahui, ketiga anak dari warga di Dusun Baddo-Baddo, Desa Jenne Mandingin, Kecamatan Pattalasang, Kabupaten Gowa tewas tenggelam di Waduk tersebut. Para korban diduga diam-diam berenang di tempat tersebut.
Waduk Nipa-Nipa berlokasi di tiga kabupaten, yakni Kota Makassar-Kabupaten Gowa-Kabupaten Maros.
Ketiga korban yakni masih duduk di bangku kelas 3 SD atau berusia 10 tahun berinisial RE dan MF. Serta seorang anak berusia 7 tahun atau kelas 1 SD berinisial AN.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman pun mengunjungi ke rumah masing-masing korban yang masih bertetangga dan masih ada hubungan ikatan keluarga.
Ia pun menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga korban. Serta memberikan santunan kepada keluarga korban. Tak lupa pula, ia memanjatkan doa untuk korban. ( Wagub Sulsel melayat kerumah duka )
baca juga : Andi Sudirman Sulaiman Mengunjungi Kantor Dinas PUTR
Keluarga korban pun turut tersentuh mendapat kunjungan dari Pemerintah melalui Wagub Sulsel. Bahkan keluarga korban pun menangis menceritakan musibah yang menimpa anaknya dihadapan Wagub.
Dari keterangan keluarga, ketiga korban bermain dan berenang di tepian waduk yang memiliki kedalaman 3-5 meter.
Jenazah ketiga korban ditemukan Rabu siang atau sekitar pukul 13.00 wita. Sementara CCTV di waduk tersebut rusak.
Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang.
“Mengingat waduk di bawah kementerian PUPR, untuk mengevaluasi system safety penjagaan di semua waduk dekat pemukiman, termasuk waduk Nipa-Nipa ini,” ujarnya.
“Kami tahu bahwa di sana sudah ada sistem penjagaan dan cctv serta larangan untuk berenang tapi tentu yang namanya anak-anak tidak akan mudah untuk menjaganya setiap saat. Balai harus evaluasi system safety penjagaannya 24 jam ekstra ketat dengan pos-pos intai setiap berapa meter, system alarm atau opsi pagar keliling menjadi sebuah keharusan agar kejadian serupa tidak terulang,” pintanya.(rs)