Peredaran Narkoba Lorong 7 Menjamur, Masyarakat Desak Polisi Tangkap Bandar
2 min readSiantar | Intipos.com – Pasar gelap peredaran narkoba di Kota Pematangsiantar kerap menjadi sorotan publik. Bagaimana tidak, transaksi narkoba secara bebas terus dipertontonkan diruang terbuka oleh para pengedar demi menggaet pembeli.
Pantauan wartawan di lapangan, saat ini bisnis haram itu marak beroperasi di kawasan Lorong 7 Parluasan Jalan Bah Binonom, Kelurahan Sigulang-gulang, Kecamatan Siantar Utara, Pamatangsiantar, Sabtu (12/3) Jam 18.10 Wib.
Warga setempat yang sudah resah melihat kampungnya dijadikan tempat maksiat mengatakan bahwa peredaran narkoba di kawasan itu jauh dari pantauan Aparat Penegak Hukum (APH) sehingga aman menjadi lokasi transaksi narkoba.
“Bandar besarnya namanya RP bang, narkobanya sampai sekarang masih main. Dia warga Bahtongguran. Di Parluasan lah bahan (Narkoba-Red) dia berputar,” papar sumber yang namanya minta dirahasikan ketika ditemui awak media ini, Selasa (15/3/22) sore sekira jam 16.30 WIB.
Bandar yang kerap disapa Tunghai tersebut kata sumber, bukan hanya sendirian. Dia merekrut beberapa anggotanya dilapangan. Seperti WB yang bertugas sebagai kurir dan BT bertugas sebagai tangan kanan bandar. Keduanya edarkan narkoba di dekat gudang botot lorong 7.
“Kalau anggota nya beroperasi di lorong 7 SD dekat gudang botot Dalanta Horas. Putaran bahan per bungkus. Titik nya di beberapa lokasi di Parluasan. Mereka ini pakai sistim jemput bahan ke luar kota siantar. Antara Medan – Tanjung Balai, kalau A1 nya di Jalan Merbau,” katanya.
Sumber mengaku, saat ini BT yang kerap membawa bahan (Narkoba) di dalam tas miliknya. Selain Narkoba, tas BT juga tersimpan kunci later T. Nantinya, BT akan bertemu atau transaksi dengan para pemesan narkoba di gudang botot Dalanta horas lorong 7 Parluasan.
“Kadang bergantian lah, kalau si BT capek, nanti gantian sama si WB. Mereka ini mangkal di Jalan Bahtongguran, kadang di warung dan sekolah SD. Baru kalau si RP nya sering di belakang SD itu ada gang sebelum turun-turunan, dia sering kalau malam minum disitu,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, jika putaran bahan (Narkoba) mereka habis. Sang bandar RP akan pergi belanja ke Kota Medan dan Kota Tanjung Balai. Mereka berangkat lewat jalur darat atau menggunakan mobil pribadi untuk transaksi dan bertemu dengan bandar besarnya.
Sebelum meninggalkan lokasi, sumber berharap APH segera menggerebek dan menangkap ‘pemain’ narkoba yang mulai meresahkan warga setempat. “Aku sebagai warga sini gak terima bang kampungku dijadikan tempat maksiat. Cepatlah orang itu ditangkap polisi biar bersih kampung kami dari narkoba,” Harap sumber sembari meninggalkan lokasi.
Sementara, ketika dilakukan Investigasi oleh pihak media, RP langsung melihat dan mendatangi awak media untuk minta tolong agar tidak diberitakan atau di publis lantaran mereka tak mau bisnisnya diketahui oleh APH.
“Orang abang wartawan ya? Minta tolong lah aku sama orang abang, supaya tak diberitakan. Gak mau kami dilihat Polisi kalau kami main (Transaksi) disini bang. Bekawan lah kita”, mohon RP sembari memberikan sejumlah uang tunai kepada wartawan namun ditolak.
Terpisah, hingga berita ini diterbitkan, Kapolres Pematangsiantar AKBP Boy Sutan Binanga Siregar, melalui Kasat Narkoba AKP Rudi Panjaitan, ketika dikonfirmasi lewat sambungan telepon dan pesan WhastApp tidak merespon konfirmasi wartawan. (ARV)