15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Pemprov Makassar Turun Tangan Menjadi Penyangga Harga Jagung

2 min read
Pemprov Makassar Turun Tangan

INTIPOS | MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) turun tangan menjadi penyangga harga jagung di petani. Apalagi, hampir setiap tahun harga jagung anjlok, dan membuat petani mengalami kerugian.

Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah, mengingatkan kepada seluruh perusahaan yang banyak menggunakan jagung kalau hal ini masih terus berlangsung. Pemprov sendiri akan turun tangan untuk menjadi penyangga harga jagung.

“Beras nggak ada masalah lagi karena pemerintah punya HPP (Harga Pokok Penjualan) jauh lebih tinggi dibanding dengan harga pedagang, sehingga pemerintah memang melindungi hasil-hasil petani. Tapi di jagung, jujur saja petani kita belum menikmati hasil, karena dipermainkan oleh sistem cartel,” jelasnya, di Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (03/09/ 20).

“Maka kami sudah ingatkan seluruh perusahaan yang menggunakan banyak jagung, kalau ini terus terjadi setiap panen raya, harga pada jatuh, pemerintah sekarang sudah mempersiapkan diri menjadi penyangga. Mungkin nanti akan sama-sama Perpadi, karena Perpadi ini sudah punya infrastruktur yang sangat bagus di lapangan, segala kekurangan-kekurangan kita saling menutupi,” tambahnya.

baca juga : DPW JPKP Sumatera Utara Menyelenggarakan RAKERWIL JPKP Sumut

Ia mengaku, kalau ingin produksi terus berlangsung caranya dengan perbaiki harga. Terus terang satu hal yang menjadi kekhawatiran bagi kita semua kalau tidak ada lagi orang yang mau menjadi petani itu problem, karena kita ini Negara agraris, unggulan kita dari sektor pertanian, maka satu-satunya jalan pemerintah harus hadir menyelamatkan ini.

baca juga : https://siberindo.co/31/08/2020/film-destiny-al-massir-ibn-rusyd-dan-pergolakan-politik-pada-masanya/

“Sekali lagi saya akan sampaikan bahwa pemerintah sudah menyusun skema untuk menjadi penyangga jagung HPP kan jelas Rp 3.150, sementara petani kita ketika musim panen paling tinggi Rp 2.000, kadang ada juga yang Rp 1.500, 1.600 jadi kasian itu,” pungkasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, selama dirinya menjadi orang nomor satu di Sulsel, sudah banyak pihak perbankan yang menawarkan diri untuk memback up harga jagung petani.
“Sudah kita persiapkan semua pemodal back up, perbankan banyak, bank datang ke saya untuk bermitra,” tutupnya. (rs)