Pemerintah Beri Santunan Lima Keluarga Tenaga Medis Korban Covid-19 di Sulsel
2 min readINTIPOS | Makassar – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof. HM Nurdin Abdullah, menyambut sejumlah menteri yang transit di Bandara Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, di Kabupaten Maros, Rabu, (8/7/2020).
Diantaranya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Prof. Muhajir Effendy, Menteri Kesehatan, Letjen TNI Dr Terawan Agus Putranto dan Kepala BNPB Letjen TNI Dony Monardo. Sebelumnya mereka melakukan kunjungan kerja di wilayah Indonesia Timur.
Sedangkan, Gubernur didampingi Pangdam XIV Hasanuddin, Kapolda Sulsel, Pangkoopsau II, Danlanud Sultan Hasanuddin dan Forkopimda lainnya.
Pada kesempatan ini para menteri dan juga Gubernur Sulsel menyerahkan secara simbolis pemberian penghargaan dan santunan kematian bagi tenaga kesehatan yang gugur dalam menangani Covid 19. Bantuan diberikan kepada masing-masing perwakilan keluarga korban sebesar Rp 300 juta.
Adapun mereka yang menerima santunan, dr. Bernadette Albertina Francinsius (RS Bhayangkara Makassar), dr. Hery Demokrasi Nawing, Sp.A (RS Wahidin Sudirohusodo Makassar), dr. Theodorus Singara, Sp. KJ (K) (Rs. Wahidin Sudirohusodo Makassar), H. Umar S. Kep, Ns (RS Nene Mallomo Kab. Sidrap) dan H. Saidi, Amd, Kep. SKM (Puskesmas Tonrorita Gowa).
Terawan Agus Putranto dalam sambutannya, mengatakan, mewakili pemerintah berharap bahwa almarhum dan almarhumah yang menjadi korban pahlawan kesehatan diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa serta kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran.
“Melalui acara ini kami mewakili pemerintah mengucapkan terima kasih kepada seluruh pahlawan kesehatan yang mana dalam kesempatan ini pemerintah memberikan penghargaan dan santunan kepada keluarga korban pahlawan kesehatan yang telah memeberikan dedikasi yang sangat luar biasa dalam penanganan Covid-19,” kata Terawan.
Sedangkan Nurdin Abdullah mengatakan, Pemerintah mengapresiasi pengabdian dan pengorbanan mereka yang berjuang sebagai garda terdepan melawan Covid-19.
“Itu apresiasi pemerintah terhadap pahlawan-pahlawan tenaga kesehatan kita yang meninggal. Kita tentu merasa kehilangan,” ujarnya. (rs)