Hanya Ada di Lampung, Armada Ambulance Diduga Untuk Angkutan Penumpang
2 min readINTIPOS | TANGGAMUS – Jajaran Sat Polantas Polres Tanggamus Polda Lampung melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan ambulance milik Desa Sukamarga Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung, terkait adanya kecelakaan minibus jenis armada ambulance, Senin (31/8/20).
Kepada wartawan Kasat Lantas Polres Tanggamus Iptu Rudi, S. SH memeberkan bahwa kecelakaan itu merupakan out control/lepas kendali, tapi tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu, hanya ada 1 dari 8 orang penumpang yang mengalami luka robek dibagian telinga kirinya.
“Ambulance BE 9254 XZ dikemudian oleh WR (30) warga Desa Sukamarga Bengkunat Pesisir Barat itu dalam kondisi sehat tidak mengalami luka. Kerugian materi diprediksi mencapai puluhan juta, kata Iptu Rudi, S., mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, SIK.
Mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, SIK, Kasat menjelaskan, kecelakaan lalu lintas out control ambulance Pesisir Barat itu terjadi sekira pukul 05.00 Wib di Jalinbar Desa Srikaton KM 119-120 Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus berpenumpang 5 orang dewasa dan 3 anak-anak.
Adapun penumpang seluruhnya warga Pekon Sukamarga Kecamtan Bengkunat Pesisir Barat meliputi Lisnawati (30) yang mengalami luka robek dibagian telinganya, Alwa Hadi (43), Zairi (50), Ahdawati (45), Zainatun (50) dan 3 anak bernama Nafsahbanda (11), Handayani (8) dan Adil (5), ungkapnya.
baca juga : Tempat Hiburan Malam ‘Makan’ Korban Lagi, Satu Cewek Sexy Diduga Over Dosis
Lanjut Kasat, kronologis kecelakaan bermula kendaraan ambulance BE 9254 XZ datang dari arah Bandar Lampung menuju ke Pesisir Barat tepat ditikungan diruas Jalinbar Km 119-120 Desa Srikaton diterangkan sopir melihat dari arah berlawanan ada kendaraan yang tidak diketahuinya identitasnya, sehingga membuang stir ke arah kiri, menabrak tiang listrik dan akhirnya mobil terperosok dan terguling masuk ke areal pesawahan.
baca juga : https://siberindo.co/01/09/2020/perbaharui-kontrak-ciro-immobile-bikin-sejumlah-tim-raksasa-gigit-jari/
Yang menjadi perhatian kata Kasat, armada ambulance itu aeyogiyanya hanya untuk membawa orang sakit atau pasien, namun kenyataannya ambulance tersebut malah membawa penumpang bahkan dalam jumlah banyak.
“Atas peritiwa ini suapaya masyarakat paham peruntukan armada ambulance fungsinya untuk membawa orang sakit atau pasien, bukan untuk angkutan penumpang, kalau itu namanya salah fubgsi, untuk itu dihimbau agar masyarakat jangan lagi memakai armada ambulance dipergunakan untuk mengangkut penumpang,” tutupnya.(yok)