Waspada Melintas, Banyuasin Rawan Banjir
2 min readBanyuasin | Intipos.com – Jangan dianggap diwilayah Kabupaten Banyuasin tak rawan banjir, ini fakta pada malam 11 April 2022 lalu akibat diguyur hujan lebih 3 jam ternyata di depan SPBU Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan Kelelep hingga ketinggian air setinggi dengkul orang dewasa yang mengakibatkan arus lalulintas dari dua arah Palembang-Betung sebaliknya mengalami macet total.
Antrian berbagai kendaraan dari Betung tujuan Palembang terpantau hingga Desa Langkan Kecamatan Banyuasin 3, sedangkan dari arah Palembang-Betung terpantau sampai Simpang Km 12 Kota Palembang.
Penyebab genangan air itu meluap hingga di ruas Jalintimsum Palembang-Jambi tersebut selain debit air hujan yang cukup deras, juga dampak lokasi kantong-kantong penampung air disulap menjadi tempat hunian ditambah saluran air yang ada mengalami pendangkalan jika datang hujan ditambah air laut pasang sudah dapat dipastikan dikawasan Simpang Jalan Kecamatan Talang Kelapa yang juga jalan menuju rumah pribadi Bupati Banyuasin tergenang.
Bagi pengemudi dan pengguna jasa jalan yang belum mengetahui jalan alternatif tentu akan ikut mengantri sampai genangan air tersebut surut dan dampak luapan air itu membuat rumah warga disepanjang lokasi tersebut ikut terendam bahkan yang posisinya rendah bisa airnya setinggi pinggul orang dewasa, terang Yusmadi warga setempat (12/4/2022).
Yusmadi meminta kepada Pemerintah baik dari Pemkab Banyuasin dan Pemprov Sumsel serta dari Balai Besar supaya ambil langkah cepat dan harus ditindaklanjuti dengan serius, sebab bukan di bulan Ramadhan ini saja ada banjir seperti itu, sebentar lagi ruas jalan akan ramai dilalui pemudik, tentu arus kendaraan volumenya meningkat jika masih ada datang hujan tentu dikawasan itu akan jadi penyebab kemacetan diruas Jalintimsum Banyuasin, ungkapnya.
Terpisah, Kadis PUPR Kabupaten Banyuasin, H Ardi Arpani kepada wartawan media ini ngaku benar bahwa saat datang hujan kemarin jalan lintas Sumatera dan permukiman warga ada yang terendam banjir. Karena tahun ini belum anggaranya, maka belum dapat melakukan normalisasi aliran sungai yang ada dikawasan itu.
Beberapa faktor dikawasan itu jadi genangan air lanjut Ardi, selain ada pendangkalan aliran sungai dan penimbunan kawasan penampung air dijadikan tempat permukiman juga dampak dari aktivitas Sutet yang memindahkan aliran sungai yang tidak sesuai dengan kapasitasnya semula, maka saat datang hujan dan air laut pasang airnya meluap dan menggenangi ruas Jalintimsum juga permukiman warga disini.
Ardi menambahkan, Insya Allah pada tahun anggaran 2023 bisa kita anggarkan dananya guna menormalisasi, namun kendalanya di kawasan itu jika air laut pasang ditambah ada hujan lebat sudah dapat dipastikan luapan air akan menggenangi jalan negara, akibatnya ancaman kemacetan yang terjadi, tapi harus kita sadari bahwa tahun sekarang ini masih dalam kondisi tahun yang memprihatinkan, ucap Ardi menutup perbincanganya.(wal)