3M Oke, Namun Gubsu Belum Bolehkan Sekolah Buka
2 min readINTIPOS | MEDAN – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi komit untuk terus menggencarkan 3M dan Ubah Laku termasuk di kalangan usia pelajar, namun belum membolehkan sekolah dibuka.
“Memang kesadaran 3M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan perubahan perilaku baru sesuai protokol keaehatan sudah semakin baik di kalangan usia pelajar, namun untuk sekolah tatap muka dibuka, saya belum membolehkan,” ujarnya, Senin (16/11/20).
Menjawab wartawan sehubungan banyak pihak melihat 3M dan ubah laku relatif sudah baik sehingga ada kabupaten di Propinsi Sumatera Utara yang sudah membuka sekolah tatap muka, Gubernur menegaskan kalau dirinya belum membolehkannya.
baca juga : Gubernur Panen Udang Sitto Ramah Lingkungan Kualitas Premium Ekspor
Dia menegaskan sekolah hingga saat ini bahkan sampai akhir tahun 2020 di Sumatra Utara, masih belum diijinkannya untuk digelar belajar mengajar secara tatap muka.
Dan aktivitas hiburan menonton film di bioskop juga, ditekankan Gubernur Edy agar jangan buka dulu. Alasannya adalah karena wabah pandemi covid-19 di Sumut belum hilang.
“Saya menganjurkan kepada bupati dan wali kota ya karena itu wewenangnya ada di bupati dan wali kota,” ujar Gubernur Edy menjawab wartawan usai Shalat Dzuhur dari Masjid Gubsu di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan.
“Saya tetap masih menekankan jangan dulu, kita masih bergelut dengan covid, virus ini. Ini yang harus kita jaga,” ujar Edy lagi, yang saat itu didampingi Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah.
Sementara itu belum diijinkannya bioskop buka di wilayah Sumut, berbanding terbalik dengan di sejumlah daerah di Indonesia yang sudah memberi ijin.
baca juga : https://siberindo.co/16/11/2020/update-covid-19-kasus-positif-baru-bertambah-3525-jakarta-masih-terbanyak/
Soal kapan bioskop diijinkan dibuka di wilayah Sumut, menurut Edy akan dibahas awal Januari 2021. Sama seperti proses belajar mengajar tatap muka di sekolah, akan dibahas awal Januari itu.
“Pendidikan belum dibuka. Kita masih mau membahas bagaimana nanti pendidikan. Pendidikan yang kita ajak bicara nanti para tokoh-tokoh anak ya, ada dokter, ada psikologi, dan tokoh adat, tokoh agama, kita bicara,” kata Edy.
“Kalau nafsunya orang-orang inikan kita bicara, pak malas kali aku ngurus anak di rumah ini kan gitu. Tapi anak ini perlu dijaga kesehatannya. Ilmu satu tahun bisa kita kejar,” ujar Edy lagi. (intipos/red)