Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Wartawan Berbakat itu Akhirnya Jadi Dirut Bank Sumut

3 min read
Wartawan Berbakat itu Akhirnya Jadi Dirut Bank Sumut

Wartawan Berbakat itu Akhirnya Jadi Dirut Bank Sumut

Medan | Intipos.com – Cerita tentang banyak orang hebat yang pada awalnya merupakan wartawan berbakat sebenarnya bukan hal baru.

Sebut saja tokoh besar seperti H Adam Malik dan di orde baru siapa tak kenal dengan Harmoko Menteri Penerangan. Jelas la, mereka adalah wartawan.

Di Sumut, tentu semua kenal dengan Sahabat Semua Suku tokoh legendaris Gubernur Sumut ke-15 Datuk Seri H Syamsul Arifin, juga adalah wartawan.

Bahkan Pak Haji Syamsul Arifin ini (alm) tidak mau disebut mantan wartawan, melainkan benar-benar wartawan. Sebab hingga akhir hayatnya beliau masih mengantongi kartu pers aktif.

Nah sekarang terungkap lagi, ternyata Direktur Utama Bank Sumut saat ini yaitu Babay Parid Wazdi sesungguhnya pada awalnya adalah juga wartawan berbakat.

Dalam suatu pertemuan bincang-bincang dengan wartawan di Medan baru-baru ini baru lah Pak Babay mengungkapkan “rahasia” perjalanan kariernya ini,

Kalau rekam jejaknya selaku bankir dan ekonom secara umum tentu sudah banyak yang tahu. Maklum, beliau memang berada dalam deretan nama bankir keren papan atas secara nasional.

Hanya saja selama ini memang banyak yang memuji beliau karena di tengah kesibukannya masih sempat melahirkan karya-karya tulis berkulitas dan terbit di sejunlah media beken.

Nah pada malam silaturrahmi itu lah terungkap ternyata Pak Babay adalah dulunya wartawan. Pantas la tulisan-tulisannya enak dibaca dan mudah dicerna termauk bagi orang awam.

Baca Juga  Reses Immanuel Lingga, Masyarakat Keluhkan Pembangunan Jalan

Mungkin sedikit bocoran dalam waktu dekat tulisan Pak Babay tentang perbankan akan meluncur melalui salah satu media ekonomi terkemuka. Sebenarnya bagi beliau sudah biasa tulisannya tayang di media bergengsi, bahkan sering dipesan pula oleh media.

Dalam ramah tamah itu Pak Babay mengatakan dirinya tak asing dengan dunia kewartawanan karena dia sejak SMA sudah belajar menulis.

“Ketika itu saya menulis tentang keagamaan hampir ratusan tulisan namun belum satupun yang masuk waktu itu,” ujar Babay kepada wartawan dalam dialog nuansa tema “Sesungguhnya dalam silaturahmi terdapat Rahmat dan berkah yang melimpah”.

Saat itu Babay didampingi Direktur Pemasaran Hadi Sucipto, Direktur Bisnis dan Syariah PT Bank Sumut Syafrizalsyah dan Corporate Secretary Bank Sumut Agus Condro Wibowo.

“Dunia wartawan bukan dunia baru bagi saya. Sejak SMA saya suka menulis,” ungkapnya.

Babay megungkapkan masa kecilnya ketika SMA di Yogyakarta. “Waktu SMA kelas 1 bapak saya meninggal, adik 3. Saya kemudian tinggal sama Paman yang memiliki 5 anak ditambah saya jadi enam orang. Paman saya dosen sehingga banyak buku–buku di sana,” ujarnya.

Kata paman kala itu, kalau mau sukses banyak baca buku. Jadi Babay tertarik dari berbagai tafsir Alquran. ‘Udah saya baca. dari setiap tafsir itu, saya tulis pakai mesin tik. Ternyata dari ratusan itu, tak ada yang diterima di koran,” katanya. lagi.

Baca Juga  Hari Otda ke-28 Perkokoh Keberlanjutan Pengelolaan SDA

Ia menyebut setelah tulisan tentang agama tak ada yang dimuat, lalu diapun menulis cerpen.

Dikirim ke koran, ternyata tak diterima juga. “Lalu saya aduk-aduk lagi tulisan itu dari berbagai sumber sehingga diterima dan terbit dengan honor masa itu lima ribu rupiah,” jelasnya.

“Lalu pas mahasiswa saya nulis di Kompas, Republika. Tahun 1994 mulai nulis di media nasional. Di Kompas terbit dapat honor 500.000, di Republika dapat 150.000 dan di Jawa pos Rp 100 000,” katanya lagi.

“Selama nulis, ada sekitar 50 tulisan yang dimuat. Mau saya bukukan ternyata pas banjir kena semua,” ungkap Babay.

Tahun 1995-1997 dia menjadi wartawan di harian Suasana Semarang dengan gaji Rp50.000.

Untuk itu dunia tulis menulis tidak asing baginya. Bahkan dengan buku dia mengenal banyak teman.

Ketika di UGM, bukunya diberikan kepada mahasiswi yang lewat di depannya.

“Saya melamar isteri dengan buku. Buku saya kasi ke anak-anak UGM antara lain ke mahasiswa kedokteran, ekonomi. Dari situlah keterampilan menulis jadi terasah,” kata Babay

Ke depan dia pun ingin ada tulisan tentang UMKM. “Ada kontrak dengan Info Bank, ada kontrak tulisan temtang UMKM. Bank Sumut ingin dorong UMKM bergerak maju,” tutupnya.

Catatan Ir Zulfikar Tanjung (Wartawan Senior PWI)