27 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Tim SAR Gabungan Ditpolairud Polda Banten Cari Crew KM Puspita Jaya

2 min read

INTIPOS|Banten – Personil SAR gabungan yang terdiri dari personil Ditpolairud Polda Banten, Ditpolair Baharkam Polri dan BPBD Kab. Serang masih terus melakukan upaya pencarian terhadap 7 orang crew KM Puspita Jaya yang dikabarkan hilang sejak Jumat sore (19/06) lalu.

Kapolda Banten Irjen Pol Drs. Fiandar melalui Dirpolairud Polda Banten Kombes Pol Heri Sulistya menjelaskan bahwa Ditpolairud Polda Banten melakukan patroli laut dan darat untuk melakukan pencarian terhadap 7 orang nelayan.
“Ya, sampai hari ini kami dari Tim SAR gabungan masih mencari 7 orang nelayan yang belum ditemukan. Kami melakukan patroli laut di perairan Anyer sampai Labuan,” katanya kepada awak media, Senin (22/06/2020).
Dengan menggunakan alat utama (Alut) Kapal Patroli Polisi XXIII – 1001 dan Kapal Patroli Polisi XXIII – 1019, tim SAR gabungan yang dibagi 2 tim ini melakukan patroli.
“Kapal Patroli Polisi 1001 bertolak dari Dermaga Pelabuhan Paku – Anyer menuju Perairan Selatan Pulau Sangiang dan Selatan Perairan Pasauran dengan mengerahkan 5 personil gabungan Ditpolairud Polda Banten bersama BPBD Kab. Serang, sedangkan Kapal Patroli Polisi 1019 bertolak dari Dermaga Pelabuhan Paku – Anyer menuju Perairan Selatan Pulau Ular dan Sangiang dengan melibatkan 4 personil,” terang Heri.
Dalam patrolinya, Tim SAR berkoordinasi dengan Satpolairres Pandeglang, TNI Pos AL Labuan dan tim dari DVI Polda Banten di Posko SAR gabungan Labuan.
Sementara itu Kabidhumas Polda Banten juga menghimbau kepada masyarakat khususnya masyarakat pesisir dan nelayan bilamana melihat atau mendengar informasi terkait dengan korban KM Puspita Jaya agar segera melapor ke tim SAR.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat pesisir dan nelayan bilamana melihat atau mendengar informasi terkait dengan korban KM Puspita Jaya agar segera melapor ke tim SAR atau Ditpolairud Polda Banten ataupun Polsek terdekat dan kepada para nelayan hati-hati jika akan melaut,” tutup Edy Sumardi. (red)