Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Rektor IKH : Kompetensi Kunci Utama Tantangan Lulusan Kesehatan di Era Disrupsi

2 min read
Rektor IKH

Rektor IKH

Medan | Intipos.comInstitut Kesehatan Helvetia (IKH) Medan kembali melahirkan 636 lulusan yang siap terjun ke dunia kesehatan. Rektor Assoc Prof Dr H Ismail Efendy MSi menegaskan para lulusan harus mempersiapkan diri menghadapi tantangan besar di era disrupsi teknologi, di mana kompetensi dan kemampuan adaptasi menjadi kunci keberhasilan.

Memberi arahan pada Wisuda Kedua IKH  Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Selecta Medan, Selasa (24/9)  Rektor Ismail mengingatkan wisuda titik awal bagi setiap lulusan untuk menjalani fase baru dalam kehidupan profesional. “Saudara juga agen perubahan di era disrupsi, di mana inovasi teknologi mengubah cara-cara tradisional dalam berbagai aktivitas, termasuk di sektor kesehatan,” ujarnya.

Ismail menjelaskan bahwa perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), big data, robotika, dan telemedicine kini menggeser cara konvensional dalam memberikan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, lulusan baru tidak hanya menguasai ilmu medis, tetapi juga mampu beradaptasi dengan teknologi terbaru.

Kepala LLDIKTI Wilayah I Sumut Prof Drs Saiful Anwar Matondang MA PhD, Wakil Ketua APTISI Sumut Dr Wardayani SE MSi dan Ketua BPH IKH Prof Dr H Bahdin Nur Tanjung dalam sambutannya juga menyinggung hal ini. Mereka memberi apresiasi kepada Pembina Yayasan Helvetia Dr dr Razia Begum Suroyo MKes yang dinilai komit terhadap hal ini.

Baca Juga  Bertemu KPU, Agus Fatoni Tekankan Pentingnya Penyelenggaraan Pilkada Damai

“Tantangan terbesar kita adalah bagaimana tetap relevan dan kompetitif dengan perkembangan ini. Kompetensi tenaga kesehatan tidak hanya terbatas pada pengetahuan medis, tetapi juga harus mencakup keterampilan baru, seperti manajemen data pasien yang aman dan penguasaan alat-alat berbasis teknologi tinggi,” jelasnya.

Untuk menghadapi era disrupsi ini, IKH telah melakukan berbagai upaya pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan praktik klinis dengan teknologi terkini. Hal ini dilakukan agar para lulusan tidak hanya mahir dalam praktik medis, tetapi juga siap menghadapi kompleksitas dunia kesehatan di masa depan.

Selain keterampilan teknis, Rektor IKH juga menekankan pentingnya pengembangan kompetensi interpersonal. “Dalam dunia kesehatan, komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya adalah hal yang krusial. Kita harus mampu mendengarkan keluhan pasien, memberikan informasi dengan jelas, serta menunjukkan empati. Kompetensi ini perlu terus diasah agar kita dapat memberikan pelayanan yang lebih humanis,” katanya.

Baca Juga  Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Silaturahmi dan Berziarah ke Makam Tuan Guru Besilam

Institut Kesehatan Helvetia, lanjut Ismail, berkomitmen untuk terus mencetak tenaga kesehatan yang kompeten dan adaptif melalui pendidikan yang berbasis riset, sains, dan teknologi.

Dengan visi menjadi institusi kesehatan yang unggul di tingkat internasional, IKH juga mempersiapkan enam rumah sakit di Medan dan Pangkal Pinang sebagai wahana praktik mahasiswa, yang diharapkan mampu menunjang kebutuhan pendidikan dan pengembangan keterampilan mahasiswa.

IKH yang telah memiliki Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi pada wisuda 636 lulusan kali ini dari Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Farmasi & Kesehatan mulai D3, D4, S1 dan S2 yang mencakup program studi antara lain Kesmas, gizi, ARS, psikologi, K3, Farmasi, Bidan, Profesi Bidan dan Profesi Perawat.