RDP Soal Beras Oplosan di DPRD Medan, Begini Penjelasan Perum Bulog
2 min readMEDAN | Intipos.com – Pimpinan Wilayah Sumut Perum Bulog Arif Mandu mengatakan berita yang beredar jika beras Bulog dioplos di Kota Medan merupakan hoaks atau informasi bohong.
“Kami pastikan kabar itu tidak benar, itu kabar hoax. Ini hanya masalah persepsi saja,” kata Arif tegas saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi 3 DPRD Kota Medan, Senin (20/2/2023).
Dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi 3 DPRD Medan Afif Abdillah, ia mengaku kabar pengoplosan beras Bulog ini cuma kesalahan persepsi belaka.
Ia menerangkan bahwa yang terjadi adalah pergantian kemasan beras Bulog dari karung 50 kilogram menjadi karung 5 kg.
“Jadi beras ukuran 50 kg kita ganti jadi 5 kg agar terjangkau masyarakat. Tapi harga tetap mengikuti HET (harga eceran tertinggi), yaitu Rp9.950 per kg atau Rp49.750 per 5 kg,” ungkapnya.
Arif mengakui pihaknya menjual beras Bulog kualitas medium ke Pemkot Medan melalui Perumda Pasar berkolaborasi dengan PT Pilar Grup untuk pendistribusian ke masyarakat.
“Prinsipnya selama beras itu dijual dengan mengikuti HET Rp9.950 per kg, maka tidak ada masalah,” kata Arif.
Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, Benny Iskandar Nasution menyebut kabar pengoplosan beras Bulog di daerah ini merupakan kesalahan persepsi.
“Namun kemasan 5 kg, kita pastikan ada tulisan ‘Bulog’ di karung beras. Artinya warga tahu kalau itu beras Bulog, meski kemasan lebih baik,” katanya.
Ketua Komisi 3 DPRD Kota Medan, Afif Abdillah usai mendengarkan penjelasan para pemangku kepentingan tetap meminta semua pihak terkait mengawasi pendistribusian beras Bulog ini.
“Alhamdulillah, bila kabar ini tidak benar. Meski begitu, tetap harus ada pengawasan yang serius karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” tegas Afif. (01)