15 Oktober 2025

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Petani Sungai Kupah Terbantu Irigasi, Tapi Masih Terkendala Pupuk dan Drainase

2 min read

 

 

Kubu Raya | Intipos.com — Para petani di Desa Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas terealisasinya program pembangunan irigasi melalui dukungan aspirasi anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, H. Burman Harun. Program tersebut dinilai sangat membantu petani dalam mengelola kebutuhan air, terutama untuk mendukung pola tanam tumpang sari padi yang menjadi andalan di wilayah tersebut.

‎Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Sepakat Desa Sungai Kupah, Saifudin, mengatakan bahwa kehadiran bangunan pengatur air menjadi solusi nyata bagi para petani untuk mengontrol sistem irigasi di lahan mermereka

‎Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak H.Boyman Harun, S.H., Anggota DPR RI dari perwakilan Provinsi Kalimantan Barat, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) yang telah menghadirkan program P3A ini. Ini sangat membantu kami dalam meningkatkan hasil tani, khususnya untuk tumpang sari padi. Sekarang pengelolaan air jauh lebih mudah dan efisien,” ujar Saifudin kepada awak media, Sabtu (27/9/2025).

Baca Juga  Lapas Medan Gelar Panen Hidroponik, Produksi Capai 300 Kilogram Sayuran Segar

‎Saifudin menjelaskan bahwa kegiatan kelompok tani di Desa Sungai Kupah terbagi ke dalam enam titik pembangunan irigasi. Dari total kegiatan 6 titik tersebut,sekitar65 persen progres fisik telah rampung, sementara sisanya dalam tahap penyelesaian akhir.

‎ “Khusus untuk kelompok kami, progresnya sudah 65 persen. Kami optimis semuanya bisa segera selesai agar manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh petani di musim tanam mendatang,” tambahnya.

‎Meskipun program irigasi telah memberikan dampak positif, Saifudin tidak menutup mata terhadap tantangan lain yang masih dihadapi petani. Salah satunya adalah kelangkaan pupuk dan tersumbatnya saluran drainase sekunder, yang sering menghambat aliran air ke lahan pertanian.

‎ “Saat ini pupuk sangat sulit didapatkan. Kami berharap ada intervensi dari pemerintah agar kebutuhan ini bisa segera terpenuhi. Selain itu, drainase sekunder yang tersumbat juga menghambat distribusi air. Diperlukan program lanjutan untuk normalisasi,” jelasnya.

‎Saifudin menegaskan bahwa realisasi program aspirasi ini merupakan bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap sektor pertanian. Namun ia berharap, dukungan tidak berhenti sampai di sini.

Baca Juga  Wujud Nyata Pelayanan, Lapas Binjai Aktif Berikan Edukasi Kesehatan Dan Pola Hidup Bersih Bagi Warga Binaan

‎ “Kami para petani sangat merasakan manfaat program ini. Tapi kami juga berharap, perhatian pemerintah terus berlanjut, agar pertanian di Sungai Kupah bisa makin maju dan petani makin sejahtera,” tutup Saifudin dengan penuh harap.

‎Dengan adanya pembangunan infrastruktur irigasi dan dukungan nyata dari pemangku kebijakan, para petani di Desa Sungai Kupah optimis bahwa produktivitas pertanian bisa meningkat, dan bahkan bisa menjadi contoh desa swasembada pangan di masa depan. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa kesejahteraan petani tidak cukup hanya dari pembangunan fisik, tapi juga perlu dukungan berkelanjutan dalam aspek distribusi pupuk, alat pertanian, perbaikan saluran air, dan akses pasar.

‎ “Kami siap bekerja keras di lahan, asal didukung penuh. Karena dari sinilah pangan kita berasal,” ungkap salah satu petani.”(Defri)