Para Penyintas Perlu Berbagi Pengalaman Menderita Covid-19
2 min readINTIPOS | BANDA ACEH – Para penyintas perlu berbagi pengalaman bagaimana rasanya terinfeksi virus corona dan kemudian dirawat sebagai penderita penyakit Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Penyintas merupakan mereka yang pernah menderita Covi-19 dan kemudian sembuh kembali.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani yang akrab disapa SAG kepada pers di Banda Aceh, Selasa, 3/11/2020. Mereka disebut penyintas karena mampu mempertahankan hidupnya dari ancaman kematian akibat Covid-19. Allah SWT masih memberi kesempatan berbuat baik bagi orang lain, tambah SAG.
“Para penyintas tersebut memiliki pengalaman merasakan sakit dan dirawat di ruang isolasi rumah sakit. Bila pengalaman itu dibagi dengan orang lainnya memiliki daya persuasif yang tinggi dan mengubah persepsi yang keliru tentang virus corona,” ujarnya.
baca juga : Lima Sindikat Peredaran Narkoba Jaringan Siantar Jalani Sidang Perdana
Sebab, lanjut SAG, masih banyak kalangan di sekitar kita yang belum benar-benar yakin virus corona itu ada dan nyata meski tidak kasat mata. Pengalaman nyata para penyintas dapat mengubah persepsi keliru tersebut, sehingga mereka mau menjalankan protokol kesehatan dengan penuh kesadaran.
Menurut SAG, para penyintas tidak perlu merasa malu mengakui pernah menderita Covid-19 dan berbagi pengalaman itu dengan orang-orang di sekitarnya. Penyakit Covid-19 bukanlah kutukan, dan bukanlah aib yang harus disembunyikan. Pengalamannya itu bahkan memiliki nilai dakwah dan bahkan amal ibadah.
Para penyintas Covid-19 di Aceh, atau orang-orang yang sembuh dari Covid-19 sudah mencapai 5.654 orang, baik yang pernah dirawat di rumah sakit maupun Orang Tanpa Gejala (OTG) yang telah sembuh.
“Apabila setiap penyintas itu berbagi pengalamannya kepada 10 orang teman dekat dan juga tetangga, dampaknya sangat besar untuk memperpendek masa pandemi ini,” tutur SAG.
Perkembangan Covid-19
Selanjutnya, seperti biasa, SAG melaporkan kasus Covid-19 Aceh secara akumulatif sejak 27 Maret 2020. Jumlah kasus Covid-19 sudah mencapai 7.482 orang. Ada penambahan kasus konfirmasi sebanyak 25 orang.
Kasus konfirmasi sebanyak 25 orang tersebut meliputi warga Aceh Tengah sebanyak 8 orang, Aceh Tamiang 4 orang, Banda Aceh dan Sabang masing-masing 3 orang. Warga Aceh Utara dan Nagan Raya sama-sama 2 orang. Kemudian masing-masing 1 orang warga Langsa, Pidie, dan dari luar daerah.
baca juga : https://siberindo.co/05/11/2020/catat-pemerintah-tak-pernah-menghalangi-kepulangan-habib-rizieq/
Penderita Covid-19 yang sedang menjalani perawatan saat ini sebanyak 1.556 orang, sudah sembuh sebanyak 5.654 orang, dan 272 orang meninggal dunia, sejak Maret 2020.
“Alhamdulillah, tidak ada penderita Penderita Covid-19 Aceh yang dilaporkan meninggal dunia hari ini,” kata SAG bersyukur.
Lebih lanjut, Jubir Covid-19 Aceh itu, melaporkan kasus-kasus probable di Aceh secara akumulasi sebanyak 609 orang. Dari jumlah kasus probable tersebut, 48 orang dalam penanganan tim medis (isolasi RS), 528 sudah selesai isolasi, dan 33 orang meninggal dunia.
Sedangkan jumlah kasus suspect di seluruh Aceh hari ini telah mencapai 3.761 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.496 orang sudah selesai masa pemantauan (selesai isolasi), 259 orang dalam proses isolasi di rumah, dan 6 orang isolasi di rumah sakit, demikian SAG.(intipos/abdi)