Miris, Muba Pusat Ladang Minyak Langka BBM
2 min readMuba | Intipos.com – Bicara masalah Bahan Bakar Minyak (BBM) akhirnya cuma membuat denyut jantung mpot-mpotan saja, Pasalnya, di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Provinsi Sumatera Selatan konon dikenal sebagai ladangnya minyak bumi, tapi buktinya masyarakatnya kini resah, karena kesulitan untuk mendapatkan BBM. Mirisnya lagi dibeberapa SPBU sering terjadi antrian panjang mengular bahkan sampai keluar areal pengisian BBM.
Sulitnya masyarakat untuk mendapatkan BBM tersebut dirasakan sekitar 5-6 tahun terakhir ini. Dulu harga BBM masih murah tak sampai terjadi antrian yang panjang seperti saat ini, sekarang harga BBM bersubsidi dinaikan dua kali lipat malah sulitnya setengah mati, sedih lagi ikut mengantri berlama-lama tiba giliran mau ngisi ujar petugas pompa bahwa BBM nya habis dan kejadian semacam ini sangat sering dialami, ucap Imam (48) warga Muba yang sempat berbincang dengan wartawan media ini (18/5/2023).
Pedagang sayur keliling itu menambahkan, kami sebagai penjual sayuran keliling dengan kendaraan Roda dua setiap hari tak lebih dari 3 liter saja memerlukan BBM jenis pertalite, Namun untuk mendapatkannya harus rela mengantri, karena oleh petugas SPBU hanya bisa antri satu jalur saja.
Sedang kami sebagai pedagang semacam ini kan berkejaran dengan waktu untuk sampai kepada pelanggannya, jika sampai terlambat selain dagangannya sudah tidak segar lagi, para pelanggannya sudah duluan belanja pada pedagang yang lain, ungkapnya sedih.
Via WhatsApp Ramdani sopir Truk ekspedisi Jakarta-Riau mengungkapkan dirinya sudah ikut antri di SPBU di wilayah Bayung Lencir dari Rabu malam pukul 21.00 wib kemarin dan sampai Selasa pagi masih belum pindah tempat.
Alasan petugas SPBU semalam BBM subsidi jenis solar habis dan masih dalam pengiriman, sehingga antrian kendaraan jenis BBM solar terlihat menumpuk didalam area SPBU bahkan yang ngantri mengular sampai dijalan negara Palembang-Jambi.
Yang terasa sulit mendapat BBM bersubsidi itu diwilayah Jambi dan Sumatera Selatan, kalau di Riau hingga Aceh sana tak sampai mau beli BBM sampai ngantri lama bahkan sampai nginap di SPBU. Sedang untuk di dua Provinsi itu Jambi dan Sumsel sangat dikenal pusat sumber Minyak Bumi dan namanya pun sudah mendunia, tetapi heranya masyarakat justru kesulitan untuk mendapatkanya minyak bersubsidi, cletuk warga yang mengaku lahir di Lampung tersebut.
Petugas dari salah satu SPBU di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang sempat bincang dengan wartawan media ini mengatakan untuk pengisian BBM jenis R2 memang hanya dilayani satu jalur, itu peraturan Pemerintah yang diterapkan di Pertamina dan kami disini petugas di SPBU hanya bisa bekerja sesuai peraturan yang ada saja, jelasnya sembari minta namanya tak boleh disebutkan dalam pemberitaan.
Mengenai kendaraan yang hendak mengisi di SPBU itu sampai menumpuk di dalam areal SPBU-nya karena kondisi BBM jenis solar saat itu sedang habis dan dalam pengiriman. “Kami sebagai pekerja menjual BBM di SPBU ini yang sesungguhnya begitu BBM itu tiba dan bisa langsung dijualnya hingga cepat habis dan boleh untung, jadi tidak sampai pelanggan antri semacam itu, tapi dari pusatnya ada aturanya begitu, maka tak mungkin membuat aturan sendiri,” tegasnya sembari berharap para konsumen bersabar. (waluyo)