15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Kepala Dinas Pendidikan Batubara Menyajikan Gagasan

3 min read

INTIPOS | Medan – Menurut kepala dinas pendidikan Batubara Ilyas Sitorus SE MPD, peran orangtua dalam mendampingi anak belajar dari rumah (BDR) sangat penting.

Kegiatan ini menurutnya salah satu media dalam mempertemukan keinginan keluarga dan sekolah dalam menyukseskan program PJJ dan BDR.

Hal tersebut dikatakannya saat paparan di Gedung Rektorat Ruang Sidang A Biro Rektor Universitas Negeri Medan, Jum’at 7/8/2020.

Menurut Ilyas pandemi covid-19 telah ‘mengguncang’ hubungan keluarga dan sekolah yang mengharuskan anak belajar dari rumah.

Banyak orangtua merasa kewalahan karena merasa tidak mampu, tidak punya waktu, dan tidak memiliki kompetensi untuk mendampingi anak mereka belajar di rumah.

Ilyas Sitorus menawarkan sejumlah jalan keluar yang menarik diantaranya adalah mempertemukan keluarga dalam sebuah pelatihan/workshop untuk membangun jembatan komunikasi antara keluarga dan sekolah.

Baca juga Gubernur Sumatera Utara Edy, Nikahkan Putri Keduanya

Baca juga Satuan Brimob Polda Sumut Gelar Jumat Sehat

Di dalam pelatihan/workshop tersebut keluarga dan sekolah diberi kesempatan mengurai masalah yang dihadapi masing-masing dan mencari jalan keluar yang paling nyaman bagi kedua belah pihak, papar Mantan Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu ini.

Hal menarik lainnya yang dikemukakan Kadisdik yang juga Mahasiswa SM V Program S3 Manajemen Pendidikan ini adalah membuat pedoman BDR bagi para orangtua. Alasannya adalah bahwa banyak orangtua sebenarnya juga memiliki keinginan yang sama dalam mentukseskan BDR namun mereka tidak mengetahui prinsip-prinsip dasarnya apalagi mengimplementasikannya secara khas sesuai dengan konteks keluarga masing-masing, ujarnya.

Forum advokasi dan pendampingan ini dikawal langsung oleh Prof Syawal Gultom, M.Pd, mantan Rektor Unimed, Ketua Senat, sekaligus tokoh pendidikan Provinsi Sumatera Utara, tambah Minda.

Sementara Prof Syawal Gultom mengapresiasi secara baik gagasan-gagasan yang dikemukakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara dan mendorong Kadisdik untuk segera melakukan legalitas formal atas peran pendampingan orangtua dalam mensukseskan BDR dan menyusun draft panduan bagi orangtua dan guru untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.

Menurut  Rektor Universitas Negeri Medan Periode 2007-2011 dan Periode 2015–2019 ini bahwa keluarga harus terus didorong dan disadarkan bahwa sebagai lembaga informal pendidikan, keluarga harus mampu mengambil tanggungjawab utama dalam pendidikan anak. Tanggungjawab itu tidak dapat dikurangi apalagi dielakkan, tegas Prof Syawal.

Oleh karena itu Universitas Negeri Medan dan Dinas Pendidikan serta organisasi dan lembaga swadaya masyarakat lain seperti Majelis Wilayah KAHMI, Tanoto Foundation, dan lainnya dapat terus bergandengan tangan dalam menyelesaikan masalah ini, namun dapat juga bekerja sendiri-sendiri menangani bagian-bagian tertentu yang dipilih sesuai misi dan kepakaran masing-masing, tambah Mantan Pejabat Eleson I Kemendiknas RI ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Adlan, S.Pd., MM juga menyajikan gagasan-gagasan yang tidak kalah menariknya.

Gagasan-gagasan yang disajikan dalam forum ini didukung sepenuhnya oleh Jafaruddin Harahap SPd., M.Si. anggota Komisi E DPRD Provinsi Sumatera Utara yang dengan tegas mendorong Dinas Pendidikan Kab/Kota untuk menyusun program dan anggaran yang diperlukan untuk keberhasilan program BDR ini. Jafaruddin Harahap sengaja diundang Prof. Syawal Gultom untuk dapat mendengar sekaligus membantu mengakomodir kebutuhan Dinas Pendidikan di lapangan, ucap Wakil Rakyat ini.

Di awal kegiatan, Prof. Sri Minda Murni, M.S. Guru Besar Unimed menyampaikan sejumlah FGD pendahuluan yang telah digagasi Bidang Pendidikan MW Kahmi Provinsi Sumut yang telah mengundang, menggugah, dan akhirnya mengantarkan  para Kepala Dinas untuk sampai pada penyusunan draft yang disajikan pada forum ini.

Masih menurut Prof. Minda sebagai pemandu kegiatan FGD ini mengatakan Forum ini sendiri merupakan forum advokasi perguruan tinggi, dalam hal ini Universitas Negeri Medan, terhadap Dinas Pendidikan Kab/Kota yang membutuhkan pendampingan dalam penyusunan pedoman PJJ dan BDR sesuai konteks permasalahan yang khas daerah masing-masing, sebutnya.

Kegiatan dihadiri Rimbananto, Government Relation Tanoto Foundation Provsu yang memaparkan Panduan Orangtua dalam melakukan Pendampingan BDR yang dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi Kabupaten/Kota.

Selain itu hadir juga District Coordinator Kab. Batu Bara Bobby Widanto Soegiono, serta team dari Dinas Pendidikan Batubara antara lain :  Sekretaris Disdik Batu Bara Drs. Darwinson Tumanggor, M,Si , Kabid Dikdas Batu Bara : Irwansyah, S.Pd, dan Kasi PTK : Rahmad Zein , S.Pd., M.Si serta peserta lainnya. (mr/intipos)