Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Kabupaten Bojonegoro Jadi Pusat TMMD ke-110 di Jawa Timur 

2 min read

INTIPOS | Bojonegoro – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, dan Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Suharyanto, bersama Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta membuka TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 110, Tahun Anggaran 2021, di pendopo Malowopati, Kabupaten Bojonegoro.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, menyampaikan dengan pendekatan TMMD, kita bisa memecahkan masalah.

Baca juga : 100 Hari Pertama Kerja, Bupati-Wakil Bupati Sergai Fokus Tingkatkan Pelayanan Publik

“Ini adalah suatu semangat, dan berfikir untuk pasti bisa, tidak mengincar semua harus perfect, tapi harus lebih baik,”ujar Mantan Bupati Trenggalek tersebut, Selasa (02/03/2021).

Sementara itu Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto dalam sambutannya memaparkan, hari ini telah dilakukan secara serentak pembukaan TMMD di beberapa wilayah di Jawa Timur, selain di Bojonegoro ada di Bondowoso, Sumenep, dan di Pacitan.

Baca Juga  Momen Idul Fitri, Kodim Lamongan Gelar Halal Bihalal

Baca juga : https://indocybernews.com/tmmd-reguler-ke-110-kabupaten-pacitan-di-mulai-ini-kata-danrem-081-dsj/

“Bojonegoro dianggap tempat yang strategis, disamping anggarannya juga yang paling besar nilai proyeknya, sehingga sebagai penghargaan maka Forkopimda Jatim hadir secara langsung,”papar Pangdam

Selain itu, TMMD ini biasanya selalu di programkan kerja sama sinergitas, antara TNI, Polri dan Pemerintah Daerah, serta unsur stakeholder terkait di wilayah. Dulu namanya ABRI Masuk Desa, tapi setelah Polri berpisah, namanya menjadi TMMD, namun sebetulnya pelaksanaannya dilapangan tidak berubah, masih dilaksanakan oleh personil TNI dan personil Polri, serta pemerintah daerah.

Baca Juga  Pasca Cuti Bersama Idul Fitri 1445 H, Kasrem 121/Abw Pimpin Apel Pengecekan Prajurit

“Ini perlu saya sampaikan, jangan sampai kesannya ini seolah – olah adalah program Tentara Nasional Indonesia semata.Pada tahun 1980 itu namanya ABRI masuk desa,”tegasnya.

Lebih lanjut Pangdam V Brawijaya menegaskan, perencanaan TMMD ini dilakukan dari bawah ke atas.

“Diharapkan sasaran fisik yang susah dikerjakan oleh pemerintah daerah, karena terpencil dan anggaran terbatas, ini bisa dikerjakan oleh TMMD,”pungkasnya.

Selain Wakil Gubernur Jawa Timur, Pangdam V Brawijaya,Kapolda Jawa Timur, turut hadir Bupati Bojonegoro, Forkopimda Kabupaten Bojonegoro, Pejabat Utama Kodam V Brawijaya, dan Pejabat Utama Polda Jatim. (hms/tyo)