Jelang Sekolah Tatap Muka, Sejuta Pelajar Pakai Masker Serentak di Aceh
3 min readINTIPOS | BANDA ACEH – Sebanyak 1.081.174 pelajar jenjang sekolah di Aceh memakai masker secara serentak pada Jumat (4/12), pukul 10 pagi tadi. Aksi itu dilakukan sebagai bagian ikhtiar masyarakat di lingkungan sekolah dalam melawan dan mencegah penyebaran virus covid-19.
Dalam mendukung Gerakan Masker Sekolah atau Gemas itu, pemerintah Aceh memberikan masker yang bersumber dari BNPB dan Kementerian Kesehatan itu. Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, menyebutkan secara simbolis masker dipakaikan oleh guru kelas, pada tiap-tiap siswa.
“Di beberapa sekolah di seluruh kabupaten dan kota, para pimpinan SKPA terpilih juga memakaikan masker kepada siswa. Ini bukti Gerakan ini kita lakukan dan sukseskan secara bersama-sama,” kata Iswanto dalam keterangannya di Banda Aceh.
Iswanto menjelaskan, hakikat Gemas bukan semata membagikan masker namun membiasakan dan membudayakan siswa senantiasa selalu menggunakan masker. Apalagi, sejauh pemakaian vaksin belum lagi dilakukan memakai masker menjadi cara paling ampuh melawan paparan virus.
Atas nama pemerintah Aceh, Iswanto berterimakasih kepada seluruh stakeholder yang sudah bahu membahu berikhtiar untuk mencegah dan memutus mata rantai covid 19.
“Insya Allah dengan dengan doa-doa para abu dan alim ulama serta seluruh masyarakat Aceh covid ini segera punah dari Aceh, Indonesia dan dunia,” kata Iswanto.
baca juga : Komandan Batalyon C Pelopor Lepas 2 SSK Pasukan Pengamanan Pilkada Serentak 2020
Program GEMAS menyasar 6.783 sekolah se-Aceh dan 39.389 rombongan belajar. Sebanyak 117.712 guru dilibatkan dalam program itu, demi memastikan bahwa 1.081.174 juta peserta didik di Aceh selalu memakai masker. Mengingat sistem belajar tatap muka akan dimulai Januari mendatang.
“Saya ingatkan kembali bahwa kegiatan Gemas ini sangat penting untuk melindungi generasi muda Aceh,” kata gubernur Aceh dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, di Aceh Tengah.
Gemas dilakukan setelah sebelumnya Aceh sukses menekan penularan covid melalui Gebrak Masker Aceh dan Gerakan Tenaga Kesehatan Cegah Covid-19 atau Gencar yang secara khusus menyasar masyarakat yang punya riwayat ISPA. Pada program gemas ini, pemerintah menyasar para pelajar. Tujuannya tentu agar mereka senantiasa memakai masker dalam setiap aktivitas di sekolah sehingga potensi tertular dan menularkan virus bisa dihindari.
Alhudri mengatakan, berbagai Gerakan itu telah memberikan hasil yang menggembirakan. Terbukti sepanjang November 2020 ini, angka penularan covid di Aceh semakin berkurang dan angka kesembuhan pun dilaporkan meningkat.
Gemas diluncurkan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mencegah penularan covid-19 di sekolah. Karena siswa sekolah dianggap rentan terhadap paparan virus yang menyerang organ pernafasan manusia tersebut.
Perlu dicatat bahwa Gemas bukanlah kegiatan bagi-bagi masker, tapi ini lebih menanamkan kembali penerapan tatanan hidup baru kepada siswa-siswi sekolah, serta membekali mereka dengan pengetahuan tentang bagaimana penularan dan pencegahan covid-19.
baca juga : https://siberindo.co/04/12/2020/bupati-banggai-laut-dipastikan-tak-dapat-bantuan-hukum-pdip/
Selama pandemi terjadi, segala prosesi belajar mengajar harus dilaksanakan secara online dan hanya beberapa wilayah yang memiliki kasus paparan rendah atau wilayah yang tidak masuk dalam kategori zona merah saja yang diizinkan melangsungkan sekolah tatap muka.
Oleh sebab itu, melalui Gemas, pemerintah Aceh menginginkan seluruh guru khususnya wali kelas harus mampu mengedukasi siswa-siswinya dengan mempedomani panduan Gemas yang berisikan Informasi dan tata cara pencegahan penularan covid-19.
Sementara itu, Bupati Shabela Abubakar mengucapkan terimakasih kepada tim pemerintah Aceh hal ini dinilai Shabela telah memberikan perhatian kepada pemerintah tingkat dua khususnya Kabupaten Aceh Tengah.
Shabela berharap kepada kepada Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kantor Kemenag, dan para kepala sekolah agar memperhatikan cara pembagian masker kepada siswa.
Menurut Shabela, pemerintah baik tingkat pusat dan provinsi sudah maksimal dalam melakukan upaya pencegahan namun hal itu kembali kepada kita, terutama cara kita menggunakan masker, karena masker ini adalah pertahanan terakhir namun jangan dipakaikan di leher.
“Kita terus berupaya dan berdoa kepada Allah agar Aceh Tengah ini bersih dari covid-19. Namun yang harus diyakini adakah bahwa covid-19 ini nyata. Salam kami untuk Pak Gubernur semoga senantiasa diberikan kesehatan oleh Allah,” kata Bupati Shabela.(intipos/red)