Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Gubsu Edy Rahmayadi Resmikan Fakultas Kedokteran Institut Kesehatan Helvetia Medan

3 min read
Gubsu Edy Rahmayadi Resmikan Fakultas Kedokteran Institut Kesehatan Helvetia Medan

Gubsu Edy Rahmayadi Resmikan Fakultas Kedokteran Institut Kesehatan Helvetia Medan

Medan | Intipos.com – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meresmikan Fakultas Kedokteran Institut Kesehatan Helvetia dalam suasana amat terpelajar, Selasa (27/6/23) di Gedung RS Mitra Medika Premiere Jalan S Parman Medan.

Dihadapan pemilik sekaligus Pembina Yayasan Helvetia Dr dr Razia Begum Suroyo MKes dan Rektor Institut Kesehatan Helvetia Dr H Ismail Efendy MSi, Gubsu gembira hadirnya fakultas kedokteran ini menambah kekayaan wadah intelektual Sumut.

Pada kesempatan ini juga ditandatangani MoU antara Pemprovsu dengan Institut Kesehatan Helvetia oleh Gubsu dan Rektor. Sedangkan peresmian ditandai pengguntingan pipa dan pemotongan nasi tumpeng.

Hadir pada acara ini antara lain Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek Dr Lukman ST MHum. Anggota Komisi X DPR-RI bidang pendidikan Prof Dr Ir Djohar Arifin Husin, Ketua Umum PB MABMI Dato’ Seri H Syamsul Arifin SE, Kepala LLDIKTI Wilayah I Prof Drs Saiful Anwar Matondang MA PhD dan lainnya.

Gubsu optimis kehadiran Fakultas Kedokteran Institut Kesehatan Helvetia akan melahirkan para dokter andalan bagi mengangkat harkat dan martabat Sumut di bidang medis.

Hanya saja Gubsu berpesan dalam mencetak tenaga dokter unggulan tidak cukup hanya ahli secara ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki attitude terpuji atau budi pekerti tinggi, terutama kejujuran.

Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek Dr Lukman ST MHum mengapresiasi keseriusan Pembina Yayasan Helvetia Dr dr Razia Begum Suroyo MKes dan jajaran beserta rektorat dalam memperjuangkan berdirinya fakultas kedokteran ini.

Diakuinya mendirikan fakultas kedokteran tidak mudah dan tidak murah. Mulai dari kelengkapan administrasi, kurikulum, SDM, sarana dan prasarana cukup rumit dan mahal.

Baca Juga  Dinas Koperasi UKM Sumut Dorong Pertumbuhan Koperasi Sektor Riil

Rektor Institut Kesehatan Helvetia Medan Dr H Ismail Efendy MSi mengemukakan mendirikan Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran merupakan salah satu langkah yang diambil Institut Kesehatan Helvetia dalam rangka ikut serta membantu pemerintah dalam pemenuhan tenaga kesehatan khususnya dokter umum secara Nasional maupun bagi pemenuhan di Sumut.

Saat ini, katanya Indonesia masih kekurangan tenaga dokter. Dari jumlah penduduk Indonesia 273,984,400 jiwa (2021) ketersediaan dokter 101,476. Artinya kekurangan Dokter di Indonesia 172,508.

“Untuk Sumut pada tahun 2022 , dengan Jumlah Penduduk 15.115.206 jiwa, dengan rasio 1 : 1000, idealnya Sumut butuh 15.115 Dokter, saat ini baru tersedia 5.176. Karena itu Sumut masih membutuhkan 9.939 dokter,” ujarnya.

Berangkat dari cita-cita Pendiri Yayasan Helvetia Dr dr Hj Razia Begum Suroyo MSc MKes yang juga seorang Dokter dan Dosen,
maka Institut Kesehatan Helvetia yang telah terakreditasi B, berkeinginan menyelenggarakan Fakultas Kedokteran, menyusul Fakultas Kesehatan Masyarakat serta Fakultas Farmasi dan Kesehatan dengan 12 Program Studi Kesehatan yang sudah ada.

“Kami berharap dapat menghasilkan dokter berkualitas, memiliki integritas tinggi, dan mampu memberikan layanan kedokteran prima,” ujarnya seraya mengemukakan izin mendirikan fakultas kedokteran ini dari Kemdikbudristek Nomor : 546/E/O/2023.

Izin ini setelah sebelumnya yayasan lebih dahulu mendirikan Rumah Sakit saat ini sudah 5 yaitu RSU Mitra Medika Tanjung Mulia, RSU Mitra Medika Bandar Klippa, RSU Mitra Medika Amplas, RSU Wulan Windy dan RSU Mitra Medika Premiere.

Baca Juga  Pj Gubernur Teken Kerja Sama dengan LPSK di Hari Kartini

Adapun Visi Fakultas Kedokteran “Menjadi Fakultas Kedokteran yang Unggul, Inovatif, dan Berdaya Saing Nasional serta Mendayagunakan Teknologi Informasi Kesehatan melalui Tridarma Perguruan Tinggi”

Visi Prodi Kedokteran
Menjadi Program Studi yang menghasilkan Dokter Kompeten Berdaya Saing Nasional Terutama pada Penyakit Kronis Lansia serta Mampu Mendayagunakan Teknologi Informasi Kesehatan”

Berdasarkan data dari PERGEMI (Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia), tahun 2022 kasus penyakit lansia yang ada di Rumah Sakit  nanungan Mitra Medika Group terdapat 37,8 % Hipertensi, 22,9% Diabetes,  11,29% Penyakit Reumatik.

Melihat dari berbagai kondisi, baik permasalahan ageing population dengan peningkatan penyakit kronis pada lansia serta kebutuhan peningkatan dan pelayanan serta pemerataan sumber daya kesehatan terutama tenaga dokter, maka yang menjadi fokus dan ciri khas dari Fakultas Kedokteran Institut Kesehatan Helvetia adalah “Penyakit Kronis Lansia”.

Sejalan dengan ini maka Institut Kesehatan Helvetia terus berupaya menjalin Kerjasama dengan Lintas Sektor (Dinas dan Lembaga Terkait), dengan Instansi Pemerintahan (Pemprovsu, RS. Haji dan FK USU) dan dengan Instansi-Instansi Kesehatan lainnya, agar dapat terus berkembang, meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan berkontribusi dalam mengatasi Penyakit Kronis Lansia.

Kerjasama yang terjalin ini dapat memberikan sejumlah manfaat bagi Fakultas Kedokteran yang berfokus pada penyakit kronis lansia.

Beberapa manfaat yang mungkin terjadi Akses ke sumber daya yang lebih luas, Pengetahuan dan keahlian yang beragam, Pengembangan program intervensi yang holistic, Peningkatan dukungan masyarakat, Peningkatan riset dan inovasi dan Peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan. (01)