15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Feature Kawasan Pinggiran : 3M dan Ubah Laku Masih Tantangan

6 min read

Kawasan pinggiran kota Medan perlu terus disosialisasikan 3M dan Ubah Laku dan Tim Satgas Covid 19 perlu terus melakukan penertiban pusat keramaian sosialisasi penggunaan masker dan penerapan protokol kesehatan.

INTIPOS | MEDAN – Sebenarnya sulit sekali membuat definisi, apa itu feature. Boleh jadi orang baru memahami apa itu feature setelah berhasil membuat tulisan yang disebut feature. Rumit memang.

Namun sebagian jurnalis mencoba membuat batasan. Feature, dalam hal ini adalah salah satu teknik penulisan berita jurnalistik, untuk mengungkapkan secara relatif panjang lebar dan mendalam, suatu realitas sosial yang dijumpai di tengah masyarakat.

Berdasarkan batasan itu, feature kawasan pinggiran dapat disebut juga berita kisah atau berita bertutur tentang kawasan pinggiran, dalam hal ini daerah pinggiran Kota Medan Propinsi Sumatera Utara yang kemudian dibatasi lagi dengan cerita tentang 3M dan perubahan perilaku baru yang lagi trend dewasa ini.

Melalui feature kawasan pinggiran sebenarnya ingin diungkap lebih rinci tentang latar belakang suatu masalah, yakni kesadaran 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak sesuai protokol kesehatan, bagi masyarakat di kawasan pinggiran.

Namun begitu ditelaah lebih jauh, ternyata pokok permasalahannya sangat kompleks. Oleh sebab itu, bagi pihak-pihak berkompeten, yang paling diperlukan saat ini adalah bagaimana menyadarkan masyarakat agar atas keinginan sendiri mematuhi 3M dan Ubah Laku Baru itu.

Bukan bermaksud menyatakan bahwa mencari akar permasalahan tidak penting, namun sambil menganalisisnya, sebaiknya lah lebih digencarkan upaya penyadaran, sehingga target jangka pendek segera tercapai, yakni masyarakat taat memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Realita di lapangan kawasan pinggiran kota Medan memang masih mengkhawatirkan. Berbeda dengan di kawasan pusat kota termasuk ibukota-ibukota kabupaten di Sumut yang bisa dikatakan kesadaran 3M sudah baik, namun di kawasan pinggiran masih banyak masyarakat yang dengan entengnya berkeliaran tanpa masker.

baca juga : Sigap Brimob Batalyon C Pelopor Bersama BPBD Kabupaten Bone Evakuasi Pohon Tumbang

Salah satu fakta lapangan, ketika Tim Satuan Tugas (Satgas) Medan – Binjai – Deli Serdang (Mebidang) melakukan razia protokol kesehatan di kawasan pinggiran Kota Medan –  Deli Serdang, Rabu (28/10) malam, suasana kekhawatiran itu jelas kelihatan.

Pada operasi ini tim menemukan masyarakat dan pelaku usaha masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan. Masih banyak yang seenaknya tidak memakai masker, sarana mencuci tangan di tempat umum sangat terbatas dan posisi jarak tidak diatur secara ketat.

Lokasi pertama yang disambangi Tim Satgas Covid-19 Mebidang adalah Deli Tua, sekitar kawasan Pasar Delitua Sumut. Di pasar yang masih sibuk hingga malam hari banyak pelaku usaha dan masyarakat yang tidak mengindahkan protokol kesehatan, terutama penggunaan masker.

“Kita cukup kecewa di tempat-tempat seperti ini masih banyak masyarakat yang tidak mau pakai masker, tidak menjaga jarak, padahal tempat ini aktivitasnya tinggi dan ramai hingga malam. Kita sosialisasikan protokol kesehatan dan bagikan masker kepada masyarakat,” kata Koordinator Tim Satgas Covid-19 Mebidang Serka Erwin di Posko Satgas Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan.

(Perlu Digencarkan)

Meski belum bisa dikatakan akurat menganalisis sebab akibat namun melalui tulisan feature kawasan pinggiran yang sederhana ini dapat diungkap lebih gamblang bagaimana kesadaran 3M dan Ubah Laku kawasan pinggiran.

Kita memang belum dapat menjelaskan secara rinci mengapa (why) dan bagaimana (how) suatu keadaan itu terjadi, karena perlu penelitian dengan sejumlah variable, namun membandingkannya dengan keadaan di pusat kota maka tergambar perbedaan atau persamaan dengan yang lain.

Menerangkan sebab akibat antara dua fakta atau lebih (bisa tentang penyimpangan, kegagalan, sukses, gejala baru dan seterusnya) maka feature ini seyogyanya juga membuat kita lebih leluasa memaparkan duduk perkara suatu persoalan dengan gamblang.

Alhasil, melalui bentuk penulisan ini, kita dimungkinkan secara analitis menjabarkan, untuk kemudian menyimpulkan mengapa dan bagaimana suatu peristiwa atau persoalan terjadi. Namun khusus terhadap permasalahan 3M dan Ubah Laku, yang paling mendesak adalah kesimpulan utama, sosialisasi 3M fan Ubah Laku masih perlu digemcarkan di kawasan pinggiran.

baca juga : https://siberindo.co/30/10/2020/ustadz-ditikam-mantan-polisi-saat-tausyiah/

Kembali kepada contoh di atas, Tim Satuan Tugas (Satgas) Medan – Binjai – Deli Serdang (Mebidang) juga melakukan razia protokol kesehatan di kawasan pinggiran Kota Medan –  Deli Serdang, Rabu (28/10) malam. Dari operasi ini tim menemukan masyarakat dan pelaku usaha masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan.

Usai dari Pasar Deli Tua, tim bergerak ke Pasar Merah, Jalan Menteng Raya. Di sini tim juga menemukan banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker dan berkerumun, bahkan salah satu tempat usaha rumah kopi karyawannya tidak ada yang menggunakan masker.

Tepat di sebelahnya warnet Bloodynet juga tidak menerapkan protokol kesehatan dan banyak pengunjung yang tidak menggunakan masker. Tim Satgas Covid-19 memberikan teguran kepada dua tempat usaha ini dan memberi sanksi fisik bagi pengunjung yang tidak mengenakan masker.

Ketidakpatuhan serupa juga ditemukan Tim Satgas Covid-19 Mebidang saat bergerak ke Jalan Tempuling.

Mayoritas warung kopi (Warkop) di lokasi ini tidak menerapkan protokol kesehatan, begitu juga pengunjungnya. Ada tiga warung kopi yang ditindak dan diberi peringatan tertulis tim Satgas Covid-19 Mebidang di lokasi ini yaitu Warkop DWS, Ambai Corner Coffee dan Sun Coffee.

“Beberapa hari sebelumnya kita banyak bergerak di sekitaran pusat kota, namun sepi, mungkin karena libur panjang pekan ini. Tetapi di pinggiran kota ternyata cukup ramai dan masyarakatnya mayoritas tak patuh protokol kesehatan. Ini sangat disayangkan,” tambah Erwin.

Salah satu pengelola Warkop di Jalan Tempuling, Junaidi mengakui ketidakpatuhan protokol kesehatan di tempat usahanya. Dia bertekadvakan mengikuti anjuran pemerintah mengenai protokol kesehatan.

“Kita sebenarnya sudah mengingatkan pengunjung, tetapi hari ini memang cukup ramai sehingga ada yang terlewat. Ke depan kita akan lebih tegas menerapkan protokol kesehatan di sini,” kata Junaidi.

(Akan Berubah)

Beberapa contoh di atas menggambarkan betapa masyarakat kawasan pinggiran kota belum sepenuhnya mematuhi protokol kesehatan dalam memutus mata rantai penularan wabah virus corona (Covid-19).

“Terlihat banyak kerumunan yang begitu dekat dan tidak menggunakan masker. Kami mohon anggota masyarakat dan pimpinan kecamatan agar betul-betul memperhatikan hal-hal ini agar tidak terjadi di masa yang akan datang,” kata Erwin.

Menurutnya hal-hal demikian tidak mendukung apa yang telah dilakukan pemerintah dalam mencegah persebaran Covid-19, sehingga dikhawatirkan akan muncul klaster-klaster baru.

baca juga : Libur Panjang, Patroli Batalyon C Pelopor Sasar Objek Wisata

“Apabila hal-hal demikian terus berulang, maka klaster tadi (baru) yang dipertanyakan banyak pihak, itu akan muncul. Ini harus kita cegah agar betul-betul kondisi aman Covid-19 di Indonesia bisa terjadi, dan masyarakat dapat melakukan kegiatan sosial ekonomi secara aman dan terkendali,” ujarnya.

Setiap penegakan disiplin tim juga menyasar sejumlah kafe di sekitar lokasi penegakan. Di sana, petugas mengingatkan pelaku usaha dan pengunjung untuk selalu menggunakan masker. Namun di beberapa kafe, beberapa pengunjung berhamburan keluar saat didatangi petugas.

“Takut kami pak karena ada razia. Gimana ya pak, namanya warung ya kalau bisa banyak pengunjung. Entah kapan habisnya Corona (Covid-19) ini, susah kali kami rasa pak. Semenjak pandemi, warung sepi pengunjung,” sebut salah seorang pemilik warung.

Warga yang mendapat sosialisasi protokol kesehatan dan masker gratis berterima kasih kepada petugas karena telah datang. Umumnya Operasi pun berlanjut hingga pukul 23.30 WIB mengarah ke kawasan pinggiran kota lainnya.

Puluhan personel gabungan TNI/Polri, Satpol PP, BPBD dan Dinas Pariwisata Kota Medan yang tergabung dalam Satgas Covid-19 Medan – Binjai – Deli Serdang (Mebidang) sudah sejumlah kali menggelar razia protokol kesehatan.

Di kawasan Kecamatan Medan Belawan, Selasa malam. Sekitar 1.500-an masker juga dibagikan kepada warga sekitar dan pengendara yang melintas di kawasan tersebut.

Kol Inf Azhar Muliyadi menyampaikan, kawasan Belawan menjadi titik sasaran operasi protokol kesehatan kali ini. Karena berdasarkan beberapa informasi yang muncul, di kecamatan ini tingkat kesadaran masyarakat menggunakam masker dan menjaga jarak interaksi masih rendah.

“Kita bagikan masker karena banyak yang tidak pakai masker, terutama saat berkendara. Karena selama ini mungkin kita masih di kawasan tengah kota. Jadi kita bagi masker sekaligus mengingatkan kepada masyarakat di sana terkait protokol kesehatan,” ujar Azhar, didampingi sejumlah pejabat dari Pemko Medan dan Pemprov Sumut.

“Maskernya dipakai ya Pak/Bu, supaya aman beraktivitas di luar rumah. Ini untuk kesehatan kita bersama,” kata Serka Erwin, mendampingi Kol Inf Azhar Muliyadi.

Sementara itu Pengunjung Warkop DWS, Ani mengaku tidak menyangka Tim Satgas Covid-19 Mebidang sampai ke Jalan Tempuling. Dia mengaku kejadian ini akan membuatnya terus ingat untuk disiplin protokol kesehatan.

baca juga : Satgas Covid-19 Mebidang Razia Prokes di Pinggiran Kota Medan

“Gak nyangka Tim Satgas sampai ke sini, kirain di tengah kota aja. Saya dan teman-teman akan saling mengingatkan pakai masker kalau tak mau disuruh push-up dan nyanyi,” kata Ani.

Total pada razia Rabu (28/10) malam, Tim Satgas Covid-19 Mebidang memberikan 3 teguran non tertulis kepada pemilik usaha, 4 teguran tertulis, 26 orang sanksi fisik dan 1 orang non fisik.

Tim Satgas Covid 19 akan terus melakukan penertiban pusat keramaian sosialisasi penggunaan masker dan penerapan protokol kesehatan di tempat-tempat hiburan malam, kafe dan food court di sekitaran Kota Medan. (intipos/zul)