15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Awas Pembobol Tabungan, Nasabah Bank Wajib Waspada

4 min read
Ilustrasi pembobol tabungan bank

Ilustrasi pembobol tabungan bank

Banyuasin, Intipos.com – Bisa gawat, secara diam-diam lambat waktu uang nasabah Bank Sumsel Babel di wilayah Betung Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan bisa habis terkuras saat transaksi melalui ATM dalam kondisi error. Hal itu dialami oleh seorang nasabah Bank tersebut, Mab (20) yang tercatat sebagai warga Kelurahan Betung.

Mab menjelaskan, awal kejadian saat itu mau mengambil uang tabungan 200 ribu saja, tapi saat mau transaksi itu dilakukan memakai kartu ATM yang dimilikinya sampai 3 kali terjadi kegagalan, tetapi pihak Bank tidak ada pemberitahuan di mesin ATM tersebut. Transaksi tersebut dilakukan 2 kali gagal (error) terus disatu tempat ATM, akhirnya mengurungkan niat mengambil tabunganya.

Penasaran, Mab pindah di ATM lain tapi masih di Bank yang sama dari Bank SumselBabel depan Kantor Pos giro pindah di ATM Bank SumselBabel disamping penginapan Siang Malam di jln. Betung-Jambi juga masih gangguan, juga di mesin ATM juga tidak ada pemberitahuan jika sedang ada gangguan, sampai ke-3 kali masih error, akhirnya memutuskan untuk mengurungkan ambil uang tabunganya.

Mab mengaku terkejut setelah selang sehari mencoba mau transaksi di Bank tersebut, ternyata saldo tabunganya hilang Rp 600 ribu, lalu Mab meminta bantuan awak media ini untuk mengkonfirmasikan kepihak Bank tersebut.

Karena hari libur, via WhatsApp dikonfirmasi pegawai Bank SumselBabel di Betung, Angga memberi jawaban meminta pada hari Senin menghadapnya dan disarankan membuat laporan di bidang komplain di Bank tersebut.

Sebelum membuat laporan, Angga yang mencoba mengecek tabungan atas nama Mab via komputer bahwa sudah ada transaksi sampai 3 kali masing-masing Rp 200 ribu, padahal pada tanggal tersebut ada gangguan atau error dan diakui transaksi gagal dilakukan sampai 3 kali.

“Yang diherankan Mab ketika itu saat dicek masih gangguan, tetapi pihak Bank yang membukanya telah terjadi transaksi 3 kali, sedangkan yang tau kode dan PIN ATM yang saya miliki hanya Bank itulah tentunya,” tegas Mab dengan nada kesal.

Usai membuat laporan komplain, dihadapan petugas Bank SumselBabel, Mab diminta untuk bersabar menunggu satu pekan atau maksimal 14 dari hari melapor pada hari kerja, saat berbincang kembali dengan awak media ini usai buat laporan sembari mengatakan bahwa hari ini mau mencoba di cek kembali apakah bisa kembali atau telah hilang dana tabunganya.

Terisah, Alam warga Betung juga ada keluarganya yang menjadi nasabah Bank SumselBabel pada hari Minggu mengalami hal yang sama, ketika mau transaksi Rp 500 ribu pakai kartu ATM terjadi kegagalan atau error, penasaran dicek di ATM Bank SumselBabel lainya ternyata saldonya sudah berkurang Rp 500 ribu.

Karena ketika itu hari libur lanjut Dia, adiknya langsung pulang ke Tungkal Ilir masih di Kabupaten Banyuasin dan sampai saat ini belum membuat laporan komplain ke Bank SumselBabel, mengingat rumahnya dipelosok yang lumayan jauh dari Betung, namun sudah disarankan hari ini juga diminta membuat laporan komplain ke Bank SumselBabel.

Jika tidak membuat laporan komplain di Bank tempat transaksi, uang itu akan hilang begitu saja, maka diminta adiknya secepatnya buat laporan itu.

Nop adik Alam, setelah mendapat informasi itu langsung meluncur ke Betung, untuk buat laporan, sebab jika tidak membuat laporan sudah dijelaskan pihak Bank tak mengetahui permasalahan nasabahnya.

Informasi yang dihimpun dari penjelasan pihak Bank Sumsel Babel Capem Betung seperti yang diutarakan oleh Angga bahwa uang itu akan kembali maksimal 14 hari kerja dari buat laporan.

Kepada wartawan mengaku kalau saldo tabunganya telah hilang Rp 500 ribu sesuai saat mau transaksi yang ketika itu sedang error tanpa ada pemberitahuan di mesin ATM dari pihak Bank, jelasnya dengan nada sedih.

“Uang itu saya tabung dari hasil kerja keras saya sebagai pekerja didesanya dan tujuan mau transaksi di Bank SumselBabel Capem Betung senilai itu mau belanja persiapan berlebaran, yang juga mampir ditempat orang tuanya, akibat ada kejadian itu mengurungkan niat untuk belanja, karena tidak membawa uang tunai, ungkapnya.

Nasabah yang juga ASN di Banyuasin usai transaksi mengatakan bahwa dirinya juga pernah mengalami kejadian seperti itu, tetapi ketika itu dirinya langsung melapor komplain, namun setelah 14 hari pelaporan dana yang gagal transaksi tersebut masuk kembali.

“Biasanya yang cepat tau kalau saldonya berkurang pada saat transaksi gagal, nasabah itu tabunganya sedikit, tetapi kalau nasabah itu saldo tabunganya banyak bahkan sampai ratusan juta, saat transaksi gagal hanya 1 juta saja tidak ketahuan kalau saldo tabunganya sudah kesedot”, ucapnya sembari pamitan.

Pimpinan Bank SumselBabel Betung Novri saat diminta komentarnya mengatakan dana nasabah tidak hilang tetapi terdebet pada sistem saat transaksi ada gangguan, sehingga uang nasabah Bank tersebut terdebet. Namun dana nasabah itu akan kembali kerekening ya secara otomatis maksimal dalam waktu 14 hari kerja terhitung dilaporkan komplain.

Novri saat ditanya tentang laporan nasabah kepolisi terkait perihal, enggan beri jawaban, dan berulang-ulang Novri menjelaskan bahwa persoalan nasabah yang terdebet saat transaksi error sudah dapat diselesaikan, jawabnya.

Terpisah, Dian tokoh masyarakat Betung saat diminta komentarnya terkait kejadian di Bank SumselBabel tersebut menyayangkan kejadian itu, sebab nasabah Bank SumselBabel itu tidak sedikit dan tidak semua para nasabahnya berdumisili yang dekat dengan alamat Bank Sumsel Babel.

Jika sampai terjadi persoalan semacam itu tidak mengerti cara komplain, artinya uang mereka akan habis sia-sia dan kartu ATM itu artinya bisa dimanfaatkan oleh oknum menguras uang nasabah yang sedang transaksi memakai ATM nya sendiri dengan modus gangguan atau error.

Untuk itu kata Dian juga sebagai nasabah berharap menegemen di Bank tersebut supaya diperbaiki, jika dibiarkan akan lebih berbahaya, selain akan merugikan pihak Bank itu sendiri juga lebih berbahaya lagi bagi para nasabah Bank yang tidak mengetahui prosedurnya. (waluyo)