Akibat Kesadaran Penerapan Prokes Menurun Drastis Angka Kasus Penularan Covid-19 Menigkat Pesat
2 min readINTIPOS | MEDAN – Kesadaran dan kedisiplinan warga masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) mengalami penurunan secara drastis. Akibatnya, penularan Covid-19 di Indonesia terus meningkat.
Hal itu di sampaikan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito, selasa (08/12) di Jakarta, dalam telekonferensi pers.
Menurut Profesor Wiku Adisasmito, hal itu juga menyebabkan penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 8.369 kasus dalam satu hari pada 3 Desember lalu.
baca juga : Kabid Humas : Rizieq Sihab Menyerahkan Diri Ke Polda Metro Jaya
“Ini adalah akibat kurang kesadaran telah terjadinya penurunan drastis tingkat kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan 3M,” kata wiku.
Selanjutnya Wiku mengatakan,
“Tingkat penambahan kasus pada 3 Desember menunjukkan kondisi yang sangat membahayakan dan mencerminkan masih tingginya penularan virus SARS-CoV-2 di masyarakat.”
Berdasarkan data terakhir, tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker turun dari 83,67 persen pada bulan September menjadi 57,78 persen pada awal Desember. Kondisi ini juga diperburuk dengan turunnya tingkat kedisplinan warga dalam menjaga jarak dari 59,57 persen menjadi 41,75 persen pada periode yang sama.
Lebih lanjut lagi Prof Wiku mengatakan,
“Tidak ada upaya lain yang efektif selain masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 saat ini. Sikap mematuhi protokol kesehatan adalah kewajiban semua pihak dalam situasi pandemi seperti ini.” katanya.
baca juga : https://siberindo.co/12/12/2020/kisah-siswa-belajar-di-trotoar-sambil-jadi-pemulung-mengusik-kemendibud/
“Saya juga meminta kepada pimpinan dan aparat penegak hukum di daerah untuk terus melakukan penegakan disiplin terhadap masyarakat yang masih tidak patuh terhadap protokol kesehatan dan tidak pandang bulu. Ingat, dokter dan tenaga kesehatan yang memberikan perawatan merupakan benteng terakhir. Jumlah mereka sangat terbatas. Hargailah mereka,” jelas Wiku.
Sampai dengan Selasa (08/12) saja, Prof Wiku memaparkan telah terjadi penambahan kasus positif sebanyak 5292 kasus sehingga membuat total kasus aktif di Indonesia menjadi 85.345 kasus atau 14,5 persen. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan angka kasus aktif dunia yang mencapai 28,4 persen.
Sedangkan jumlah kasus sembuh kumulatif sampai dengan Selasa (08/12) ini mencapai 483.497 kasus atau 82,3 persen. Masih lebih tinggi dibandingkan angka kasus sembuh dunia sebesar 69,24 persen. Sementara itu, jumlah kasus meninggal karena Covid-19 mencapai 18.000 atau 3,06 persen, lebih tinggi dari kasus meninggal di dunia sebesar 2,28 persen.(intipos/sofian)