Dyah: Orang Tua Harus Bekali Anak dengan 3M dan Protokol Kesehatan
3 min readINTIPOS | BANDA ACEH – Memasuki pembelajaran tatap muka di PAUD Terpadu Permata Hati, Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati ingatkan para orang tua untuk memastikan anak-anaknya tetap memakai masker serta rajin mencuci tangan pada saat di sekolah maupun di rumah, guna mencegah terjangkitnya covid-19.
Pesan itu ia sampaikan dalam Silaturrahmi antara pengelola Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu Permata Hati dengan Wali murid, di Aula Wisma Permata Hati, Banda Aceh, Sabtu (9/1/2021).
“Saya harap para orang tua juga harus membekali anak-anak dengan protokol kesehatan seperti wajibkan anak menggunakan masker. Nanti guru juga akan mengajak dan mengawal anak untuk cuci tangan pakai sabun dan juga jarak di sekolah,” kata Dyah.
Berbeda dengan tahun ajaran sebelumnya, tutur Dyah, di tahun ini untuk melayani pendidikan secara baik dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, pihak PAUD binaan TP PKK Aceh tersebut akan melakukan pembatasan kapasitas siswa dalam proses belajar mengajar hingga 50 persen. Sehingga tidak terjadi kerumunan yang signifikan yang akan melanggar prosedur penaggulangan dan penyebaran covid-19.
baca juga : Tren Kasus Covid-19 Meningkat di Aceh, SAG : Perketat Protokol Kesehatan
“Kita sedang menghadapai wabah covid-19. Jadi proses belajar mengajar akan ada shift. Untuk jaga jarak, tentunya susah memang mengajak anak untuk tidak berpelukan atau jabat tangan sesama temannya, tapi nanti kita akan upayakan pada sebelum dan sesudah belajar anak-anak harus cuci tangan, supaya tidak menjangkiti orang- orang di rumah,” kata Dyah.
Selain itu, Dyah juga menyampaikan saat ini sarana pendidikan anak usia dini binaannya itu akan menerapkan layanan pendidikan PAUD Holistik Integratif (HI) yang mana penanganan anak usia dini dilakukan secara menyeluruh, yang juga mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, dan perlindungan, guna mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak yang dilakukan secara terpadu.
Untuk mewujudkan PAUD HI, harap Dyah, diperlukan kerjasama yang kooperatif dari pihak wali murid agar tujuan dari pembelajaran PAUD HI bisa terwujud.
“PAUD HI nantinya juga akan menangani kesehatan anak gizi, jadi minimal pihak puskemas setempat akan ikut terlibat di sini untuk memantau pertumbuhan anak,” ujarnya.
baca juga : https://siberindo.co/14/01/2021/la-nyala-inovatif-oleh-oleh-bandung-patut-ditiru/
Sementara itu, Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh Muhammad, mengatakan selama wabah covid-19 terjadi di Aceh, proses belajar mengajar tatap muka dihentikan sementara waktu dan digantikan dengan belajar jarak jauh. Tapi pada awal tahun ini, prosesi belajar akan dilaksanakan secara tatap muka, dan itu akan disesuai dengan fluktuasi penyebaran covid-19 di Aceh.
Ia menjelaskan, skema belajar tatap muka di tingkat PAUD, para orang tua harus menyiapkan anak dengan pemahaman protokol kesehatan yang baik, seperti wajibkan anak pakai masker, kemudian cuci tangan.
“Sampai di sekolah, tidak perlu mengantar anak sampai ke ruangan, cukup serahkan pada guru, kemudian guru ajak anak cuci tangan dan ukur suhu tubuh anak,” kata Muhammad.
Kemudian lanjutnya, pihak sekolah, harus mencatat suhu tubuh anak setiap harinya mulai dari pertama masuk hingga sebelum pulang sekolah, sebagai acuan dan laporan, kemudian pada saat selesai belajar peserta didik tidak dianjurkan untuk keluar ke area permainan, proses belajar dan bermain harus dilakukan didalam ruangan hingga sang anak dijemput oleh orang tuanya.
“Guru pastikan anak didik cuci tangan sebelum merek pulang ke rumah,” ujarnya.(intipos/abdi)