Disiplin 3M dan Ubah Laku di Sumut Tunjukkan Indikasi Keberhasilan
5 min readINTIPOS | MEDNA – Disiplin terhadap penerapan 3M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan mematuhi prinsip-prinsip perubahan perilaku sesuai protokol kesehatan di Propinsi Sumatera Utara (Sumut) berindikasi berhasil.
Meski dalam beberapa hal dan di beberapa lokasi, khsususnya di beberapa kawasan pinggiran perkotaan kesadaran 3M masih perlu dipacu, namun secara umum trend meningkatnya kesadaran sudah kelihatan.
Hal ini berindikasi dengan data resmi yang diungkap Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut Propinsi Sumut di pekan pertama November 2020, termasuk data beberapa kabupaten kota yang menunjukkan penurunan kasus dan kenaikan angka kesembuhan.
Anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Propinsi Sumut Z Tanjung kepada intipos.com, Sabtu (14/11/20) mengharapkan semua lini hendaklah terus menggencarkan ajakan disiplin 3M dan Ubah Laku tersebut.
Hal ini penting ujarnya meski ada indikasi beberapa pencapaian dalam sosialisasi 3M dan Ubah yang semakin baik namun tidak boleh membuat semua pihak lengah. Pemerintah dan masyarakat harus terus meningkatkan kolaborasinya dan meningkatkan raihan kesadaran kolektif 3M dan Ubah Laku.
baca juga : Pemkab Batubara dan Unpab Tandatangani MoU
Karena itu, masyarakat wajib terus menerapkan protokol kesehatan 3M: memakai masker, menjaga jarak menjauhi kerumunan, dan mencuci tangan. Penerapan ini harus terus masyarakat jalankan dalam setiap kegiatan.
Dan, kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 3M merupakan kontribusi masyarakat terhadap upaya penanganan Covid-19 yang pemerintah lakukan. “Ingat, dengan kita disiplin, maka tidak saja melindungi diri sendiri, juga melindungi orang-orang terdekat,” ujarnya.
(Indikasi Berhasil)
Gencarnya ajakan 3M dan Ubah Laku di Propinsi Sumut secara umum sudah membuat budaya memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan perilaku baru sesuai protokol kesehatan semakin baik.
Sementara itu perkembangan terbaru kasus Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut), pada pekan kedua November 2020, dinamikanya secara umum menunjukkan tren yang baik pula. Di antaranya jumlah pasien yang sembuh dalam sepekan lalu mencapai 461 orang, sehingga totalnya sejak Maret 2020 sebesar 11.303 orang.
Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut Mayor Kes Whiko Irwan mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 memaparkan dalam 2 pekan terakhir didapatkan tren yang baik, di antaranya positivity rate menunjukkan tren menurun.
“Recovery rate menunjukkan tren yang meningkat, mortality rate menunjukkan tren yang menurun, Covid-19 aktif didapatkan sedikit peningkatan, namun masih jauh lebih rendah dibandingkan akhir tahap 2 penanggulangan pandemi Covid-19 Sumut,” ujarnya.
baca juga : https://siberindo.co/14/11/2020/presiden-buka-mtq-xxviii-secara-virtual/
Berdasarkan pantauan awal November 2020, kabupaten/kota di Sumut yang sebelumnya berzona merah atau risiko tinggi Covid-19, turun menjadi zona orange atau risiko sedang. Artinya ada perbaikan kondisi yang penilaiannya mengacu pada perhitungan Indikator Kesehatan Masyarakat.
Adapun indikator tersebut di antaranya indikator epidemiologi, surveilance dan pelayanan kesehatan. Dari 33 kabupaten/kota yang ada, 2 daerah memiliki zonasi kuning atau risiko rendah Covid-19 yaitu Kabupaten Nias dan Humbang Hasundutan (Humbahas), sedangkan 31 kabupaten/kota lainnya berzonasi orange.
Tercatat tanggal 9 November 2020 penderita Covid-19 aktif Sumatera Utara sebesar 1.949 orang. Dari angka tersebut, 1.475 penderita melaksanakan isolasi mandiri dan 474 penderita lainnya dirawat isolasi di Rumah Sakit.
Dari perkembangan data itu, lanjutnya angka kesembuhan tertanggal 8 November 2020 sebesar 81,78 % meningkat 0,12 poin dibandingkan minggu sebelumnya 81,66%. Angka kesembuhan ini sedikit lebih rendah dibandingkan angka kesembuhan Covid-19 Tingkat Nasional yang sebesar 84,14% di hari yang sama.
“Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan perlindungan, keselamatan dan kesehatan kepada kita semua pada masa pandemi Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara ini,” ujarnya.
Khusus di Kota Medan sebagai ibukota Propinsi Sumut menurut Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kota Medan Mardohar Tambunan tingkat penyebaran wabah Covid-19 mulai mengalami penurunan.
“Di Kota Medan tingkat penyebaran Covid-19 sendiri grafik penyebarannya mulai menurun. Di September tingkat penyebarannya mencapai 55 orang per hari. Sedangkan di Oktober menjadi 44 orang per hari,” kata Mardohar.
Di Kabupaten Asahan jumlah pasien sembuh dari virus Corona Virus Disease (COVID 19) terus mengalami perubahan yang baik. Jumlah pasien yang dirawat terus menurun dan jumlah pasien yang sembuh juga mengalami peningkatan.
baca juga : Kelangkaan Pupuk Subsidi Untuk Petani di Pacitan, Ini Penjelasan Kadis Pertanian
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan yang diterima oleh Satgas Penanggulangan dan penanganan COVID-19 Kabupaten Asahan pasien yang telah sembuh terus bertambah dan hingga kini ada sebanyak 215 orang telah dinyatakan sembuh.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Asahan H. Rahmat Hidayat Siregar terus mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah.
“Gunakanlah masker, biasakan mencuci tangan sesering mungkin terutama sebelum dan sesudah beraktifitas. Selain itu hindarilah kerumunan massa dan tetap menjaga jarak” imbau Dayat.
(Tetap Disiplin 3M)
Berbagai indikasi yang dibahas ini jangan membuat semua pihak lengah atau lalai melainkan hendaklah terus mempertahankan dan mengoptimalkan disiplin 3M dan Ubah Laku.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kota Medan Mardohar Tambunan mengemukakan meski tingkat kesadaran masyarakat sudah mulai tinggi namun pihaknya terus menyosialisasikan 3M dan Ubah Laku.
“Kami terus memberikan sosialisasi dan edukasi bagi seluruh lapisan masyarakat agar tetap mengedepankan protokol kesehatan. Selain itu, masyarakat yang terkena Covid-19 semakin terlayani. Sehingga grafik mereka yang sembuh terus meningkat,” ujarnya.
Sementara itu Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut Mayor Kes Whiko Irwan mengemukakan perkembangan Covid-19 yang begitu dinamis dan masih berlangsung saat ini, tetap membutuhkan kewaspadaan dan konsistensi kita untuk melaksanakan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan kita sehari-hari.
“Sebagaimana semboyan 3M menggunakan masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan air dan sabun harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” sebutnya.
Sikap lalai atau abai terhadap disiplin protokol kesehatan, kata Whiko, tidak menutup kemungkinan terjadinya lonjakan kembali angka penderita covid yang baru. Bahkan wilayah yang sudah berzonasi kuning atau orange bisa kembali menjadi zona merah.
Untuk itu, katanya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengapresiasi dan berterima kasih kepada warga masyarakat instansi dan pelaku usaha yang telah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dalam aktifitas sehari-hari.
“Sedangkan bagi masyarakat dan pelaku usaha yang belum menerapkan protokol kesehatan, agar segera melaksanakan penerapan protokol kesehatan tersebut, agar Pandemi Covid-19 di Sumatera Utara segera berakhir,” imbaunya.
Begitu juga untuk bidang penegakan hukum dan pendisiplinan protokol kesehatan Satgas Covid-19 Sumut lanjutnya, akan terus memantau dan melaksanakan operasi di lapangan untuk mengingatkan dan mendisiplinkan masyarakat serta pelaku usaha untuk melaksanakan protokol kesehatan dalam rangka memutus rantai penularan Covid-19 di Wilayah Sumatera Utara.
“Sanksi yang diberikan mulai dari teguran, peringatan, sampai dengan penutupan sementara tempat usaha yang dinilai melanggar protokol kesehatan Covid-19,” sebutnya.
Dari paparan ini terindikasi penanganan Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) pada awal November menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Salah satunya, terjadi peningkatan persentase kesembuhan menjadi 81,66% atau meningkat 0,45 poin dibanding minggu sebelumya yakni 81,21%.
Angka tersebut mendekati persentase kesembuhan nasional 82,83% pada tanggal yang sama 1 November 2020.
“Memang tidak terlalu signifikan, namun perkembangan baik ini menjadi awal dan proyeksi yang bagus dalam melihat penanganan Covid-19 sepanjang bulan November,” ujar Whiko.
Mewakili Satgas Covid-19 Sumut, Whiko menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat, instansi dan para pelaku usaha yang telah patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan bagi yang belum menerapkan protokol kesehatan, diminta agar segera melaksanakan sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam menghadapi pandemi Covid-19. (intipos/zulfikar)
Teks :
Gubernur Sumut tetap memberi contoh disiplin memakai masker dalam setiap kegiatan