Implementasi Penerapan Protokol Kesehatan Dinilai Sarat Pengawasan
2 min readINTIPOS | SIANTAR – Meskipun masih dicatut sebagai zona merah kawasan bahaya Covid-19, namun pengawasan protokol kesehatan dibeberapa Tempat Rekreasi dan Hiburan Umum (TRU) Kota Siantar terkesan abai sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan klaster baru penyebaran covid-19.
Pantauan dilapangan, implementasi Perwal nomor 19 tahun 2020 tentang adaptasi kebiasaan baru di taman bunga yang dikelola pemerintah setempat dinilai sarat pengawasan sehingga masyarakat tidak mengindahkan protokol kesehatan.
“Apa bedanya pakai masker dan tidak pakai?. Tidak ada efeknya itu bang, buktinya masih banyak kok pelanggaran protokol kesehatan tapi sehat-sehat aja gak mati. Lihat itu orang gila tidak mati-mati sampai sekarang padahal tidak pakai masker,” Ujar Ahmadi, seorang pengunjung taman bunga tersebut. Rabu (28/10) Jam 19.45 WIB.
baca juga : Oknum Penyebar Foto Cabup Mura Akhirnya Dipolisikan
Menurutnya, Covid-19 ini merupakan konspirasi elit global sebagai ajang bisnis penjualan vaksin. “Beberapa media yang ku baca, vaksin ini kan paling cepat dua tahun baru bisa didistribusikan, lah ini belum setahun udah keluar aja vaksin itu. Berartikan virus ini ‘by design’ sengaja dibuat untuk kepentingan sekelompok orang,” Ungkapnya.
Beda dengan Airin, pengunjung lainnya yang taat peraturan memakai masker. “Yah takut aja bang nanti disanksi sama petugas. Guna masker ini kan selain menghindari polusi juga sebagai menghindari Covid-19,” Katanya sembari menaiki odong-odong.
Di tempat yang Terpisah, Kasatpol PP Siantar Robert Samosir, melalui Kabid Tantribum Mangaraja Tua Nababan, ketika diminta tanggapannya terkait pelanggaran protokol kesehatan di lokasi RTU mengatakan pihaknya telah menyurati Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Siantar.
baca juga : https://siberindo.co/29/10/2020/maulid-nabi-menag-ajak-umat-islam-perbanyak-selawat/
“Kalau di taman Bunga setiap hari sudah kita tugaskan personil untuk selalu mengawasi penegakan Protokol Kesehatan,” Jelasnya singkat melalui pesan WhatsApp. Kamis (29/10) Jam 14.12 WIB.
Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, Jubir GTPP Covid-19 Kota Siantar Daniel Siregar, terkesan buang badan dan tidak merespon. Dikonfirmasi tidak ada tanggapan dan pada saat dijumpai ke kantor tidak ada ditempat.(intipos/red)