15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Menanggapi Dugaan Korkab PKH Jualan Beras untuk Bansos, Kadinsos Bone: Ini Korkab Kesayangan saya

3 min read

Foto Ilustrasi

 

BONE || Intipos.com – Dalam pertemuan yang di gelar Plt Kadis Sosial Bone A. Mappangara pada rabu 14 september lalu di ruangannya, pihaknya sempat menyampaikan beberapa hal kepada peserta rapat yang hadir saat itu, diantaranya agen se kecamatan Palakka, Tksk Palakka, Sekcam Palakka, dan Korkab PKH.

“Saya di bilangi memback up Tksk, memback up PKH, pastimi karena itu teman saya, kan begitu, kalau dia tidak salah masa saya mau bilang salah” kata Mappangara.

Lanjut kadis, begitupun dengan agen jika anda semua mengatakan saya tidak pernah melakukan hal tersebut, tidak memegang kartunya orang, itu yang saya tulis di berita acara, dan kalau ada pertanyaan nanti baik darimana, saya katakan jika saya sudah melakukan pertemuan pada tanggal 14 september jam 2 saya mulai sampai jam sekian dan hasilnya seperti ini, jadi jangan bohong, karena jika bohong ujungnya yang kena anda semua, kata kadis

Masih kata kadinsos karena mengakuki tadi kalau tidak pernah kita kasika uang, atau ada pernah kita kasi uang staf saya disini di dinas sosial ? siapa tau ada, atau ini teman teman Tksk dengan PKH, siapa tau korkab di kasi supaya nalindungiki, kata kadis bertanya kepada peserta rapat.

Sebut saja tidak saya apa apai ini korkab karena Korkab Kesayangan saya ini, tidak saya apa apai, pungkas kadis sosial.

Baca Juga  Proyek Pembangunan SMA Negeri Empat Kecamatan Sungai Kakap Dikebut

Ini teman saya korkab masuk juga di sini ( pemberitaan ), bahwa dia yang suplai barang ke kita, memang setahu saya saudaranya memang pengusaha beras, dan kalau ada saudaranya kasiki beras dan mauki beli apa salahnya, apa salahnya ini, tidak ada salahnya, tegas kadinsos.

Pernyataan kadis dalam pertemuan tersebut sontak mendapat tanggapan dari penggiat sosial “Kamaluddin”

Jika kita amati pernyataan kadis dalam pertemuan tersebut, yang sempat di muat di beberapa media, maka dapat saya simpulkan jika keributan selama ini itu diduga di sebabkan oleh PLT kadis sendiri.

Contoh, cuma 105 agen yang di evaluasi, kira kira apa tidak menimbulkan kecemburuan sosial bagi agen yang di evaluasi ini, mengingat jika di Bone ini banyak agen yang tidak sesuai dengan regulasi yang ada dan tidak di evaluasi.

Persoalan keterlambatan penyaluran jika semua edc di tarik, saya kira itu bisa di tekhnisi jika memang ada kerjasama yang baik dengan pihak bank mandiri, kecuali jika seperti sekarang prosesnya itu susah, karena edc sebagian agen di tarik dan pengumuman agen penggantinya molor, semoga bukan keterlibatan pihak Polisi dan Kejaksaan dalam survei yang membuat ini molor, karena kadis mengatakan jika Polisi dan jaksa adalah tikor sesuai dengan permensos nomor 5, pertanyaannya kemudian di pasal berapa itu pak? Karena saya baca berulang ulang ini permensos tidak ada kata Polisi dan Jaksa di dalamnya, kata Kamaluddin

Baca Juga  Dihadiri Sebanyak 10.500 Peserta, Borobudur Marathon 2024 Berhasil Tingkatkan Perekonomian dan Perkuat Identitas Daerah

Lanjut Kamal, dan kemudian Soal “korkab kesayangan”, setahu saya kuat dugaan saudaranya itu tidak pernah turun ke agen, dan juga tidak punya pabrik beras, kapan kapan mungkin pak.kadis bisa cek langsung, dan di tanyakan ke saudaranya korkab tersebut, agen mana yang sudah dia temui.

Ketika ada dugaan dan temuan seharusnya tikor turun di lokasi mengecek lansung permasalahan, tanya langsung ke KPM, jangan sedikit sedikit ada pemberitaan oknum wartawannya yang di salahkan, itu jika memang kita mencari Kebenaran dan bukan Pembenaran semata, kata Kamal

Dan wajarlah jika korkab kesayangan ini diduga leluasa berdagang dengan menggunakan posisi atau jabatannya dan atau kekuasaan yang ada padanya, untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain, karena mendapat dukungan dari PLT Kadis Sosial, kata Kamaluddin

Masih kata Kamaluddin, temuan kami bukan hanya di kecamatan cenrana dan Palakka, sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat, tentunya kami pro aktif terus memantau dan mengawasi program ini, masih banyak bukti kami di kecamatan lain, namun bukti ini kami simpan simpan dulu, jika ada waktu dan kesempatan yang di berikan oleh Ketua Dprd Bone, nantinya akan kita paparkan semua, karena kami sudah mengirim surat Permintaan audiens ke Dprd, namun belum mendapat tanggapan, pungkas Kamaluddin. * (rs)