Subling Pertama di Masa AKB : Gubernur Jabar Minta Masjid Selalu Didisinfeksi
2 min readINTIPOS | GARUT – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menggelar agenda Subuh Berjamaah Keliling atau Subling di Masjid Agung Garut, Kabupaten Garut, Minggu (19/07/2020). Ini merupakan Subling pertama di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) setelah sekitar empat bulan terhenti akibat pandemi COVID-19.
Dalam pidatonya, Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– mengajak para jemaah yang hadir dan masyarakat Jabar pada umumnya untuk mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan, terutama nikmat kesehatan dan silaturahmi.
“Dua nikmat yang Allah berikan dan saat ini sedang Allah berikan ujian. Pertama, nikmat kesehatan. Hari ini kita menyadari betapa mahalnya menjaga dan mensyukuri nikmat kesehatan. Saya doakan semua sehat dan bebas atau jauh dari COVID-19,” kata Kang Emil.
“Kedua, nikmat yang sedang mendapatkan ujian dan ternyata kita selama ini terlalu meremehkan terhadap nikmat silaturahmi. Kita Lebaran kemarin tidak bisa mudik dan itu menandakan betapa mahalnya silaturahmi fisik yang selama ini mungkin kita kurang syukuri,” tambahnya.
Menjadi Subling pertama sejak pandemi, Kang Emil pun senang program keagamaan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar ini bisa kembali digelar dengan protokol kesehatan COVID-19 di tempat beribadah antara lain pakai masker, cek suhu tubuh, dan jaga jarak.
“Saya sangat terharu karena pada dasarnya ini subuh berjamaah (keliling) pertama saya sebagai gubernur setelah empat bulan tidak bisa melaksanakan karena pandemi COVID-19,” ucapnya.
Selain itu, Kang Emil juga mengatakan bahwa pandemi ini merupakan ujian bagi semua orang, terutama bagi pemimpin mulai dari presiden hingga level pemimpin di rumah tangga.
Kang Emil menambahkan, penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 ini memiliki daya rusak dan daya tular yang tinggi. Oleh karena itu, saat ini yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan mencegah dan melawan COVID-19.
“Kalau mencegahnya Tiga M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Melawannya, karena vaksin dan obatnya belum ada, hanya bisa dengan menyemprotkan disinfektan,” ujar Kang Emil.
Untuk itu, Kang Emil meneruskan pesan Ketua Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla bahwa setiap hari masjid harus didisinfeksi, termasuk di Garut.
“Karena orang yang datang ke masjid bisa dari mana saja, kita tidak tahu riwayat perjalanan. Jadi, tolong seluruh masjid di Garut kalau bisa disediakan disinfektan dan disemprot setiap hari,” katanya.
Upaya melawan COVID-19 tersebut, lanjut Kang Emil, menjadi sosialisasi sekaligus perwujudan edukasi dari Pemda Provinsi Jabar agar masyarakat menjaga kesehatan dan tetap waspada terhadap COVID-19 di masa AKB.
“Inilah tugas pemerintah untuk terus melakukan edukasi dengan sabar kepada rakyat bahwa COVID-19 ini punya daya rusak dan tular luar biasa,” pungkas Kang Emil.(Ara/Tri)