Tokoh Masyarakat Sergai Ajak Warga Kawal Perbaikan Jalan Propinsi
2 min read
Sergai || Intipos.com __ Tokoh masyarakat kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) H Bahrum Abbast mengajak warga setempat mengawal proyek perbaikan dan pembangunan jalan propinsi yang diprakarsai Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi berjalan aman dan lancar.
Kepada wartawan di Sergai, Kamis (7/7/22) tokoh masyarakat Sergai ini mengemukakan sewajarnya berterima kasih kepada Gubsu Edy Rahmayadi yang tegas dan konsekuen merealisasikan proyek ini meski sempat diterpa semacam polemik.
Namun dengan ketegasan dan kesungguhan Gubsu mempelajari berbagai ketentuan dan peraturan serta berkoordinasi dengan banyak pihak terkait termasuk aparat hukum, maka demi kepentingan rakyat Gubsu menegaskan proyek ini sudah sesuai prosesur dan segera dilaksanakan.
“Jadi kami masyarakat menyatakan gembira dan berterimakasih kepada Gubsu Edy Rahmayadi, yang akhirnya merealisasikan pembangunan dan perbaikan jalan 450 km di 33 kabupaten kota di Sumut berbiaya Rp 2,7 triliun, target selesai akhir 2023 ini, yang sebagiannya berada di kawasan Sergai,” ujarnya.
“Kami salut dan bangga kepada Pak Edy Rahmayadi. Proyek yang sempat berpolemik ini dengan tegas dan komit beliau (Gubsu – red) realisasikan. Kami harap seluruh aparatnya, terutama Pak Bambang Pardede selaku Kadis Bina Marga juga tegas menjalankannya di lapangan,” ujar H Bahrum Abbas.
Sejumlah tokoh lainnya juga melontarkan hal senada yang intinya salut dan simpati kepada Gubsu Edy Rahmayadi sembari mengucapkan syukur ke hadiray Tuhan Yang Maha Kuasa.
Proyek pembangunan dan perbaikan jalan sepanjang 450 km ini sudah mulai dilaksnakan sejak ‘ground breaking’ di Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang pada Senin 27 Juni 2022 lalu oleh Gubsu Edy Rahmayadi didampingi Bupati Deliserdang Ashari Tambunan dan Bupati Karo serta pejabat teras propinsi maupun kabupaten dan kota.
Sebelumnya Gubsu Edy Rahmayadi menanggapi apresiasi masyarakat itu, secara tegas ia menyatakan komit terhadap proyek ini adalah demi rakyat. Dia menegaskan proyek jalan dan jembatan prioritas Rp 2,7 trilun itu telah clear. “Kalau nggak clear, tak bisa dilakukan groundbreaking pada 27 Juni,” katanya.
“Pekerjaan ini direncanakan sejak 2019. Dari mulai perencanaaan, persiapan hingga bagaimana metode pelaksanaan. Itu diatur segalanya berdasarkan legalitas,” jelas Edy seraya menyatakan groundbreaking pekan lalu menandakan ketegasan dirinya terhadap proyek Rp 2,7 Triliun itu. (Zul)