15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Tekan Ongkos Produksi, PTPN VI Beralih Dari Diesel ke Listrik Premium PLN

2 min read
PT PLN (persero) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI Unit Usaha Kayu Aro berkolaborasi dalam mendongkrak kualitas ekspor

PT PLN (persero) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI Unit Usaha Kayu Aro berkolaborasi dalam mendongkrak kualitas ekspor

Muara Bungo | Intipos.com – PT PLN (persero) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI Unit Usaha Kayu Aro berkolaborasi dalam mendongkrak kualitas ekspor. Melalui sinergi ini, PLN berperan dalam memastikan pasokan listrik yang andal bagi PTPN VI.
PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro sebelumnya masih menggunakan tenaga listrik dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang dikelola secara mandiri. Seiring dengan meningkatnya hasil produksi, serta untuk memudahkan ekspor, PTPN VI membutuhkan kualitas listrik yang lebih andal, ramah lingkungan dan stabil. Untuk mewujudkan hal tersebut, PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro menjadi Pelanggan PLN dengan Layanan Premium 3×197.000 VA.
Manager PLN UP3 Muara Bungo, Muhammad Arif Fikri menjelaskan, layanan premium merupakan bentuk layanan khusus yang diberikan PLN dengan mutu (kualitas), garansi keandalan, dan kepastian penyambungan sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yang telah disepakati bersama antara PLN dengan pelanggan premium.
Dengan menjadi pelanggan premium PLN, PTPN VI mendapatkan benefit ramah lingkungan, kenyamanan bisnis, akses komunikasi khusus, dan garansi padam untuk mendukung peningkatan kualitas ekspor.
Selain itu, dari sisi pelanggan juga mendapatkan efisiensi dan ramah lingkungan jika dibandingkan dengan menggunakan bahan baku solar. “Layanan ini juga merupakan bentuk komitmen PLN untuk menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dengan memenuhi kebutuhan listrik, khususnya kalangan industri,” ujar Arif.
Manager PTPN IV Kayu Aro, Eko menuturkan, beralihnya PTPN VI Kayu Aro dari diesel ke listrik PLN sebagai langkah efisiensi. Dengan beralih ke listrik PLN, perusahaan bisa menekan biaya produksi.
“Kami pun terkejut pemasangan jaringan 3×197.000 VA bisa sangat cepat. Alhamdulillah saat ini instalasi yang sudah terpasang dapat kami manfaatkan. Ke depannya dengan penggunaan daya PLN ini biaya produksi diharapkan bisa kami perkecil, karena kami tidak menggunakan lagi tenaga diesel” ujar Eko.
Layanan premium ini merupakan bukti bahwa dengan skema business to business, PLN mampu menyediakan tenaga listrik dengan kualitas sesuai yang diharapkan oleh pelanggan, khususnya pelanggan besar, dengan mutu layanan yang jauh lebih baik, tidak sama dengan layanan standar.
“Oleh karena itu, pelaku usaha, terlebih lagi kalangan industri sangat disarankan menggunakan layanan premium sehingga dapat meningkatkan kualitas bisnisnya,” tambah Arif. (RR)