15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Takut Jadi Korban Pelecehan, Emak-Emak Jalan Nagur Serbu Kantor Lurah

3 min read
Emak-Emak

INTIPOS | SIANTAR – Belasan warga Jalan Nagur, Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Utara, serbu kantor Lurah. Kedatangan wanita didominasi emak-emak itu tak lain untuk menyampaikan keresahan yang selama ini dialami. Termasuk menjadi korban remas payudara hingga dikejar-kejar parang oleh seorang pria diduga stres.

Pantauan awak media ini dilokasi, Senin (2/11) siang sekira jam 12.30 WIB, usai serbu dan menyampaikan permasalahan tersebut. Belasan emak-emak juga menolak agar pria diduga stres, Rizal Pohan (29) tidak tinggal di Jalan Nagur lagi. Mendengar ucapan itu, Lurah Martoba menghadirkan Kelin (35) selaku abang kandung Rizal.

Masih pantauan di kantor lurah, petugas Bhabinkamtibmas Polsek Siantar Utara marga Sinambela dan petugas Novri sebagai petugas Dinas Sosial Kota Siantar yang berada dilokasi tampak melalukan mediasi dengan warga. Setelah berembuk, warga yang diresahkan juga mengumpulkan tanda tangan melalui surat pernyataan.

baca juga : Divonis 5 Tahun 6 Bulan Penjara, Bandar Ganja Jalan Bola Kaki Tertunduk Lesuh

“Kita mintanya si Rizal itu ditahan sama petugas. Karena ulahnya dia kami merasa diteror sampai keluar rumah jadi takut. Tapi karena abang kandungnya tadi bermohon sama kita untuk minta waktu. Yaudah kami buat surat pernyataan, itu kami kasih seminggu. Kalau diulanginya lagi ulahnya, kami akan menuntut,” ujar Elis (30), warga sekitar.

Baca Juga  Dihadiri Sebanyak 10.500 Peserta, Borobudur Marathon 2024 Berhasil Tingkatkan Perekonomian dan Perkuat Identitas Daerah

Menurut Elis, keresahan yang dialami warga setempat. Yakni terkait ulah si Rizal yang kerap memegang payu dara anak kecil dan ibu-ibu.” Asal dia lihat wanita, baik pun itu masih anak kecil. Dia itu berani megang remas payudara. Kami pun ketakutan, karena dia nenteng parang panjang. Dia juga pernah masuk kerumah orang sambil telanjang,” kesalnya Elis.

Lain lagi pengakuan Ade (36), kepada awak media ini dirinya pernah melihat kereta milik tetangganya dibacok. Bahkan juga pernah melihat Rizal nyaris mencangkul tangan warga sekitar.” Adapun ulah yang dilakukan Rizal, abang kandungnya itu yang menanggung jawabin. Lagian warga sini sudah pernah melapor kepolisi tapi tidak ada tindakan,” cecarnya.

Dilain sisi, abang kandung Rizal membenarkan adik kandungnya itu sudah lama mengalami gangguan jiwa. Kemudian juga pernah dirawat di Kota Bagan Batu. Dia ini dulu nuntut ilmu bu, karena itu dia jadi lain. Pernah saya obatin sampai ada surat kejiwaannya dikeluarkan pihak rumah sakit, tapi ya dia gitu lagi. Mungkin dia kumat kalau diejekin,” jawabnya.

Baca Juga  Dorong Anak Muda Berpikir Kreatif Hasilkan Karya Seni, Redwoods Digital Growth Group Hadirkan Gags and Graphics Fair 2024

baca juga : https://siberindo.co/02/11/2020/dikritik-tak-bisa-tangkap-harun-masiku-begini-respon-kpk/

Mendengarkan penyampaian dari kedua belah pihak. Lurah mengajak Bhabinkamtibmas dan petugas Dinas Sosial untuk berkoordinasi mencari jalan keluar. Setelah menemukan jawaban dari abang kandung rizal yang meminta waktu seminggu untuk di obatkan. Warga pun sepakat mengindahkan namun dengan membuat pernyataan secara tertulis.

“Tadi kan awalnya mau kita bawa si Rizal untuk diamankan atau kita letak di panti dinas sosial. Karena abangnya mohon-mohon dan meminta waktu dengan kita. Ya, kita buatlah surat pernyataannnya. Artinya, kalau masih juga dia berbuat keresahan. Abang kandungnya si Rizal itu harus siap bertanggung jawab penuh,” papar lurah, Pipit Andriani Siregar SH.

Siap membuat pernyataan dan kumpul tanda tangan. Warga sekitar yang masih belum puas dengan hasilnya akhirnya memilih untuk membubarkan diri satu persatu.” Udalah yok, pigi kita. Aturankan demi keamanan, maunya diletaklah dia dulu ntah di panti ini malah dibiarkan tinggal disini lagi,” celetuk emak-emak tersebut sambil keluar Kantor.(intipos/red)