16 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Syaiful Syafri dan Yusri Hibahkan Royalti Pemasaran Buku Kebijakan dan Perencanaan Sosial

3 min read
Syaiful Syafri dan Yusri Hibahkan Royalti Pemasaran Buku Kebijakan dan Perencanaan Sosial

Intipos.com, Medan – Penulis Buku Kebijakan dan Perencanaan Sosial di Indonesia Dr Mohd Yusri MSI dan Drs Syaiful Syafri MM menghibahkan royalti dari hasil penjualanan buku di Shopee kepada Kepala UMSU Pres Muhammad Arifin SPD, MPD disaksikan Rektor UMSU yang diwakili Wakil Rektor II Assoc Prof Dr Akrim MPD di gedung Perpustakaan UMSU Jalan Muchtar Basri, Medan, Selasa 04 Mei 2021.

Drs Syaiful Syafri MM dalam sambutan nya menyatakan bahwa penyerahan royalti dari pemasaran buku di gedung perpustakaan UMSU ini mengingatkannya di tahun 2007 hingga 2010 bahwa Gubsu Rudolf Pardede berfilosofi Masyarakat Sumut harus pintar, sedangkan Gubsu Syamsul Arifin Agar Masyarakat Sumut tidak bodoh dan punya masa depan, sehingga melalui Perpustakaan Daerah dijadikan sebagai pusat membaca, berdiskusi dan meneliti serta menulis menjadi sebuah buku, kata Mantan Pj Bupati Batu Bara ini.

Baca juga: https://intipos.com/lepas-30-pasukan-merah-bupati-harap-sergai-menjadi-lebih-bersih/

Dengan dua filosofi Gubsu ini tegas mantan Kepala Perpustakaan dan arsib daerah Sumut ini, maka sejumlah mahasiswa dan dosen serta wartawan maupun.penggiat literasi di motivasi untuk menulis buku dan hasilnya diterbitkan dan diluncurkan serta para penulis diberi honor sesuai buku yang diterbitkan.

Syaiful Syafri juga menjelaskan bahwa Buku Kebijakan dan perencanaan Sosial di Indonesia masih langka, ini ditulis karena Kami berdua menjadi dosen pada prodi Kesejahteraan Sosial di semester 5 pada Fisipol UMSU, sehingga terbitnya buku ini telah terjual di Yogyakarta, Pati, Jakarta, Bandung dan di Sumatera Utara.

Baca Juga  Proyek Pembangunan SMA Negeri Empat Kecamatan Sungai Kakap Dikebut

Sedangkan khusus Kabupaten Batu Bara Bupati Ir H Zahir M.AP telah memesan sebanyak 1500 eksemplar untuk buku bacaan para aparaturnya tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa/ Kelurahan tegas Syaiful.

Sementara itu Rektor UMSU diwakili Wakil Rektor 2 Assoc Prof Dr Akrim, MPd menyerahkan royalty kepada para penulis buku yang diterbitkan di UMSU Press menjelaskan, bahwa pemberian royalty saat ini patut diapresiasi. walaupun jumlahnya masih Rp14 juta tetapi ini menjadi pondasi dan tonggak UMSU Press untuk lebih mencapai penjualan yang banyak di masa mendatang. “Semua harus dimulai dari yang kecil,” katanya.

Akrim mengatakan, UMSU sudah terakreditasi A, maka beberapa kelembagaan oleh Rektor UMSU dilakukan perbaikan, salah satunya UMSU Press, karena UMSU akreditasinya sudah unggul, maka UMSU Press harus menjadi penerbit yang unggul.

Akrim juga menjelaskan Ketika orang bertanya pada dirinya mengapa tidak lagi menulis di penerbit lain, dia mengatakan UMSU sudah memiliki UMSU Press. “Saya harus pindahkan semua buku-buku ke UMSU Press sebagai bentuk komitmen membangun kelembagaan, penguatan UMSU Press. Semua karya-karya dosen juga harus dicetak di UMSU Press,” imbaunya.

Dia menambahkan, ada 546 dosen di UMSU, dan UMSU Press memiliki target 200 buku yang terbit di tahun 2021. Mudah-mudahkan ini bisa terealisasi karena memang saat ini sudah ada 329 penelitian dosen yang diharapkan luarannya menjadi buku referensi, buku ajar, monograp dan karya ilmiah lainnya.

Baca Juga  Peringati Hari Bela Negara, Pemprov Sumut Gelar Senam Bersama ASN

“Kita minta agar ada penghargaan kepada dosen-dposen yang banyak menulis buku di UMSU Press sehingga menjadi motivasi,” katanya

Akrim mengatakan, para penulis yang telah mendapat royalty ini menjadi contoh teladan dan motivasi bagi dosen lain.

Dia mengatakan, sesungguhnya dosen UMSU sudah banyak menghasilkan karya tetapi belum terkoordinir.

Baca juga: https://indocybernews.com/korban-longsor-kupang-mendapat-bantuan-rp1-miliar-dari-pemda-jabar/

Dia berharap dosen-dosen tidak lagi menghasilkan karya untuk kalangan kelas sendiri, seperti diktat, tetapi harus lebih. Serta tetap memerhatikan peraturan pemerintah yang menetapkan tingkat plagiasi harus dibawah 25 persen.

“Saya berharap karya-karya buku akan mempercepat karir dosen yang luaran pada pencapaian guru besar, bukan sekadar menerbitkan, mencetak, mendapat royalty, tetapi harus diakui pemerintah.,” katanya.

Kepala UMSU Press, Muhammad Arifin, MPd mengatakan, pemberian royalty ini sebagai bentuk apresiasi kepada para penulis yang bukunya telah laku di pasaran khususnya yang dijual melalui Shopee. Saat ini sudah 210 buku. Dari penjualan tersebut royaltinya diberikan kepada penulis yang merupakan dosen, dan mahasiswa UMSU serta penulis dari luar.

UMSU Press saat ini teru mengembangkan penjualan seperti menambah penjualan online melalui buku digital, menjual melalui amazon.com, dan toko buku gramedia. Ke depan, diharapkan buku-buku UMSU Press menjadi buku-buku best seller yang diminati masyarakat.(Red)