Syaiful Syafri ; Buku Tidak Kunjung Terbit Jika Keinginan Menulis Tidak Dimulai
2 min read
Medan | Intipos.com – Sebuah Buku Tidak akan Kunjung Terbit, jika keinginan sang Penulis Tidak Mulai Menulis, karenanya jika kita berkeinginan menerbitkan sebuah Buku yang kita tulis maka kita mulailah menulis.
Jika kita tidak mulai menulis ya sudah pasti Buku yang kita impikan sebagai karya kita, apakah Buku Nopel, Cerpen, Fiksi atau buku karya ilmiah yang kita tulis, maka Buku itu tidak akan Kunjung Terbit.
Hal tersebut dijelaskan mantan Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumatera Utara 2006 – 2010 dalam acara Ceramah Umum kepada Komunitas Mulai Menulis Indonesia melalui Zoom Meeting, Minggu pagi 29/12.
Juga di jelaskan bahwa selama ini Buku2 yang Terbit banyak di tulis para Ilmuan yang menjadi Dosen, para Dokter penyakit atas penelitian nya, para Budayawan, Politikus juga Wartawan Senior dari berbagai Media Cetak atau Online.
Namun kata Mantan Kadisdik Sumut 2010 – 2014 ini, jika kita penulis pemula, maka untuk mempermudah isi tulisan dapat menuliskan tentang diri secara pribadi sejak usia kanak kanak hingga selesai dibangku sekolah, atau menuliskan sebuah peristiwa yang setiap saat kita lihat sehingga dengan pemikiran kita bisa ditulis menjadi sebuah Buku.
Didampingi Ketua Yayasan Mulai Menulis Indonesia Julpan Siregar S.Pd yang juga bertindak sebagai Moderator, Syaiful Syafri menegaskan bahwa seorang penulis Buku jangan pernah beranggapan bahwa Buku yang ditulis tidak akan dibaca masyarakat.
Tetapi kita harus yakin bahwa isi Buku yang kita tulis akan ada penggemarnya, akan ada pasarnya apalagi jika Buku yang kita tulis sesuai dengan selera masyarakat atau selera kaula muda dimasa kini dan mampu mendorong para pembaca untuk mengikuti osi tulisan demi masa depannya mendatang tegas Syaiful.
Ceramah Umum yang berlangsung satu jam penuh ini juga diikuti Kepala Perpustakaan UMSU DR. M. Arifin, M.Pd, Penulis Novel di UMSU Pres Arif Budiman, Penulis Buku Introper menjadi Ekstroper Julpan Siregar, dan juga penulis Buku kalangan perempuan yakni Marfirah Syam seorang Guru di tingkat SLTP Kota Medan.
Usai Ceramah umum sejumlah peserta mengajukan berbagai pertanyaan seperti Susana yg bertanya apakah tulisan ada yg melakukan edit sebelum penerbitan, demikian juga dengan Ruella pernah menulis Cerpen namun sejumlah bahasa gaul dihapus oleh editor, sedangkan Suci Ramadhan apakah seorang penulis ada tantangan dan M. Rizki bertanya beda menulis Buku dengan menulis melalui digital.
Sisi lain DR. M. Arifin M. Pd juga memberi motivasi kepada seluruh peserta atas karyanya dalam menuliskan sebuah Buku Pemikiran Dan Kebijakan Syaiful Syafri membangun Perpustakaan di Sumut yang ditulisnya dalam masa waktu satu bulan, sedangkan Julpan Siregar memberi tawaran seluruh Buku yang sudah di tulis dapat diterbitkan melalui UMSU Pres. (01)