6 November 2025

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Sutan Tolang Lubis, Cermin Loyalitas Profesional ASN: Menjaga Marwah Kewenangan Gubernur

3 min read

Oleh Ir Zulfikar Tanjung

 

Di tengah suasana hangat namun kritis dalam konferensi pers rutin di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jumat siang (31/10/2025), wajah ramah Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumut, Sutan Tolang Lubis, terlihat tetap teduh menghadapi pertanyaan beruntun dari para wartawan.

 

Topik yang dibahas pun cukup sensitif — antara lain soal siapa yang akan ditunjuk menjadi Penjabat (Pj) atau Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) setelah Togap Simangunsong resmi memasuki masa pensiun per 1 November 2025.

 

Wartawan mencecar dengan berbagai pertanyaan: “Siapa nama penggantinya, Pak?”, “Apakah sudah ada nama yang diusulkan?”

 

Namun dengan senyum bersahabat, Sutan Tolang menjawab dengan tenang, “Kita tunggu saja la ya, karena ini kewenangan penuh Pak Gubernur. Lagipula besok kan sudah nampak siapa pejabat yang bertugas di situ.”

 

Kalimat sederhana itu tampak biasa di permukaan, namun di baliknya tersimpan makna mendalam tentang loyalitas profesional seorang aparatur sipil negara. Dalam konteks birokrasi, Sutan Tolang tidak sekadar menjawab pertanyaan media; ia sedang menunjukkan kelas dan integritasnya sebagai pejabat yang memahami batas kewenangan, sekaligus menghormati sepenuhnya hak prerogatif pimpinan tertinggi, yakni Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.

 

*Berbasis Profesionalisme*

 

Sikap yang ditunjukkan Sutan Tolang Lubis mencerminkan loyalitas yang cerdas dan proporsional. Ia tidak menutup informasi publik, tetapi tetap menjaga garis etika birokrasi. Ia tidak menampik rasa ingin tahu wartawan, namun tetap berpegang pada prinsip bahwa kewenangan pengambilan keputusan strategis berada di tangan Gubernur.

Baca Juga  Wujud Apresiasi Kinerja, Lapas Kelas I Medan Anugerahkan Penghargaan Pegawai Teladan

 

Dalam situasi seperti ini, seorang pejabat dengan ego tinggi bisa saja terpancing untuk menyebut nama, berspekulasi, atau memberi kesan “tahu lebih dulu.” Tetapi Sutan Tolang memilih jalan lain — menjaga kehormatan institusi dan marwah kepemimpinan.

 

Inilah bentuk loyalitas profesional sejati: bukan sekadar patuh, melainkan memahami struktur tanggung jawab dan etika komunikasi dalam pemerintahan.

 

*Tempaan Panjang*

 

Sikap seperti itu tentu tidak muncul tiba-tiba. Sutan Tolang Lubis dikenal sebagai pejabat yang matang dalam pengalaman dan rendah hati dalam tutur. Ia meniti karier dari bawah, dengan salah satu fase paling berkesan adalah ketika ia pernah menjadi ajudan Gubernur Sumatera Utara almarhum Tengku Rizal Nurdin, tokoh legendaris yang dikenal sebagai salah satu pondasi good governance di Sumut.

 

Dari pengalaman itu, ia belajar langsung tentang makna pengabdian, disiplin, dan loyalitas kepada pimpinan — bukan dalam arti personal semata, melainkan kepada institusi dan tanggung jawab jabatan. Didikan STPDN yang kuat dalam etika pemerintahan berpadu dengan pengalaman lapangan menjadikannya sosok ASN yang paham benar arti “melayani” dalam konteks profesionalisme.

Baca Juga  Pengurus Baru FWP Dikukuhkan: Bobby Nasution Yakin Penyebaran Informasi Semakin Aktual

 

Di era keterbukaan informasi, menjaga keseimbangan antara transparansi dan etika birokrasi bukan hal mudah. Namun Sutan Tolang berhasil menunjukkan bahwa pejabat publik bisa tetap terbuka tanpa harus melampaui batas kewenangan.

 

Dengan tutur yang santun dan wajah bersahabat, ia menegaskan sikap loyalitasnya kepada Gubernur Bobby Nasution — bukan dengan kata-kata pujian, melainkan dengan tindakan yang penuh penghormatan terhadap struktur kewenangan.

 

Sikap seperti inilah yang seharusnya menjadi panutan bagi ASN lain di lingkungan Pemprov Sumut. Bahwa loyalitas bukan soal kedekatan pribadi, tetapi tentang integritas, tanggung jawab, dan kesadaran akan posisi serta peran dalam sistem pemerintahan.

 

*Sosok yang Mengajarjan*

 

Sutan Tolang Lubis bukan hanya Kepala BKD yang memahami regulasi kepegawaian, tetapi juga sosok yang mengajarkan makna loyalitas profesional dalam tindakan nyata. Dalam satu kalimat sederhana di hadapan wartawan, ia berhasil menggambarkan nilai besar: menjaga marwah kewenangan Gubernur sekaligus menjaga kepercayaan publik terhadap birokrasi.

 

Dalam dunia birokrasi modern yang kian transparan, sosok seperti Sutan Tolang Lubis menjadi contoh bahwa profesionalisme dan loyalitas dapat berjalan seiring — tanpa kehilangan integritas, tanpa mengorbankan kejujuran *(Penulis bersertifikat wartawan utama Dewan Pers)*.