15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Sumut Pertama Gelar Kolaboratif Pusat – Daerah Tangani ROOTS

3 min read

Medan | Intipos.com – Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan apresiasi kepada Pemprov Sumut sebagai propinsi pertama menggelar kolaboratif pusat dan daerah untuk menangani bProgram ROOTS guna mencegah perundungan dan tindak kekerasan secara umum yang terjadi di lingkungan pendidikan.

            “Kami berikan apresiasi kepada Pemprovsu melalui Dinas Pendidikan Sumut yang sudah berkolaboratif dengan Kemendikbudristek. Ini propinsi pertama sehingga patut menjadi contoh dan diimbaskan kepada propinsi lain,” ujar Kepala Puspeka Kemendikbudristek Rusprita Putri Utami kepada wartawan di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut di Medan, Selasa (17/10).

         Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Sumut Dr H Asren Nasution MA usai acara Bimbingan Teknis Fasilitator Guru Program ROOTS SMA, SMK dan SLB Sumut Kepala Puspeka mengemukakan kolaboratif ini strategis untuk mendorong program ROOTS yang dibentuk untuk melahirkan siswa-siswi dan guru sebagai agen perubahan pencegahan perundungan dan kekerasan di sekolah

.

            “Kasus perundungan dan kekerasan di sekolah angkanya sudah sangat urgen. Karenanya penting bagi kita semua untyk pencegahannya dan stop semua tindakan kekerasan di dunia Pendidikan,” tegas Rusprita usai memberikan pemaparan rinci pada acara bimbingan teknis yang dibuka oleh Pj Gubsu Dr Hassanudin diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr H Agus Tripriyono.

Baca Juga  Walkot Susanti Hadiri Pelantikan dan Pelatihan Relawan Damkar Siantar Tahun 2024

            Kepala Puspeka Rusprita berharap agar gerakan kolaboratif semua pihak bersama seluruh satuan pendidikan di Sumut lebih optimal dan segera dibentuk Tim Pencegahan Penanganan Kekerasan (TPPK) karena tim ini lah garda terdepan untuk upaya-upaya pencegahan tindak kekerasan di persekolahan.

            Pentingnya pencegahan perundungan lanjut Rusprita karena jika kekerasan itu masih terjadi maka proses pembelajaran tidak akan bisa berjalan secara optimal. Untuk kasus-kasus yang berat bahkan banyak pelajar yang putus sekolah.

“Kalau ini didiamkan dalam waktu yang lama maka proses pembangunan sumber daya manusia Indonesia tidak berjalan baik. Ini tentu berpotensi mengganggu kualitas sumber daya manusia bangsa masa depan terutama menghadapi 2045 yakni memantapkan kualitas generasi emas,” ujarnya.

Rusprita Putri Utami menegaskan apa pun intervensi yang dilakukan, bagaimana pun baiknya kurikulum maupun proses pembelajaran dan kualitas guru namun tidak akan bisa berjalan baik apabila kondisi keamanan di persekolahan belum kondusif.

Itulah sebabnya program ROOTS sebagai Program Pencegahan Perundungan yang dikembangkan dalam rangka upaya pencegahan dan penanganan kekerasan hendaklah diberhasilkan guna menciptakan iklim yang aman dan nyaman di sekolah dengan mengaktivasi peran siswa sebagai Agen Perubahan.

Baca Juga  Pj Bupati Langkat Hadiri Rakornas Pengelolaan Sampah 2024: Wujudkan Desa Daur Ulang di Bahorok

Langkah Pemprovsu

Sementara itu Pj Gubsu Dr Hassanudin diwakili diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr H Agus Tripriyono pada acara ini mengemukakan dari sisi penerapan PPKSP saat ini Pemprovsu melalui Dinas Pendidikan telah dan sedang melakukan langkah-langkah strategis dengan melibatkan semua stakeholder terkait untuk menekan tindak kekerasan di lingkungan satuan Pendidikan.

Salah satu bukti nyata bahwa Dinas Pendidikan mempersiapkan fasilitator guru yang akan menjadi pendamping sekolah dalam implementasi PPKSP dan PPKSP memiliki potensi besar dalam upaya memajukan pelayanan pendidikan, meningkatkan prestasi pendidikan dan menciptakan Sumatera Utara yang lebih baik.

      “Saya yakin, dengan semangat dan kerjasama yang kuat, kita dapat mencapai tujuan kita dalam menekan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan. Saya mengajak seluruh pihak supaya berkolaborasi dan berkoordinasi mewujudkan PPKSP, bbekerjasama dengan Disdik Provsu, menggalakkan kampanye kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan belajar yang aman serta berbenah dan saling menguatkan guna mewujudkan pendidikan yang lebih efisien, efektif, berkinerja tinggi, dan bebas dari tindak kekerasan,” ujarnya. (01)