SMSI Sumut Apresiasi Bupati Sergai Terpopuler di Media di Indonesia
3 min readMedan || Intipos.com __ Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut mengapresiasi perolehan penghargaan Bupati Serdangbedagai (Sergai) H Darma Wijaya masuk 10 besar bupati terpopuler dan berpengaruh di media massa di Indonesia tahun 2021.
“Ini bukti komitmen Bapak Darma Wijaya menjadikan media mitra produktif Pemkab Sergai dalam melanjutkan pembangungan lebih berdayaguna. Ya, ini sikap terpuji, patut diapresiasi,” ujar Ketua SMSI Sumut Ir Zulfikar Tanjung di Medan, Minggu (2/1/21).
Didampingi Wakil Ketua H Agus S Lubis, Sekretaris Erris J Naputupulu dan Bendahara Irwansyah, Zulfikar optimis hubungan komunikatif Bupati Sergai dan media yang semakin produktif akan menghantarkan kabupaten ini lebih eksis menghadapi tantangan pembangunan yang masih ekstrim dewasa ini.
Dinobatkannya Bupati Sergai terpopuler ke-8 dan paling berpengaruh sepanjang tahun 2021 di Indonesia versi Indonesia Indicator (I2), menurut Zul, bagi kalangan organisasi media provinsi ini termasuk SMSI
Sumut merupakan prestasi membanggakan.
Dengan rujukan penilaian jumlah berita di platform media online tahun 2021 sebanyak 5.627 berita Zul Tanjung yakin banyak peran media siber anggota SMSI Sumut di dalamnya. Artinya Bupati Darma Wijaya ikut memberdayakan media siber provinsi ini.
“Tentu hal ini memberi arti bagi hubungan komunikasi dan kemitraan Pemkab Sergai dengan media yang tentu bermanfaat bagi diseminasi informasi yang di dalamnya mencakup kiprah kepala daerah dalam menangani berbagai persoalan maupun melakukan inovasi pembangunan,” ujarnya.
Zul Tanjung menilai mengawali tahun 2022 ini merupakan sesuatu yang strategis bagi media di provinsi ini termasuk media siber anggota SMSI guna lebih bersinergi dengan seluruh pemerintah daerah, baik provinsi mau pun kabupaten kota lainnya, dalam melaksanakan amanah bangsa dan negara di bidang diseminasi informasi khususnya informasi dan komunikasi digital.
Penghargaan yang diperoleh Bupati Sergai bersama 9 bupati lainnya di Indonesia dan nomor 1 adalah Ade Yasin Bupati Bogor dengan jumlah berita sebanyak 13.901 berita, menurut Zul merupakan gambaran bahwa Bupati Sergai ingin media benar-benar menjadi teman berfikirnya dan semestinya la direspon baik oleh jajaran pers daerah ini, dan SMSI Sumut siap berkontribusi.
Zulfikar juga optimis hubungan dialogis Bupati dan media akan produktif antara lain difasilitasi oleh Kadis Kominfo Sergai Drs H Akmal AP MSi yang merupakan sosok piawai dalam menjembatani ini.
“Jadi bukan untuk mengkultuskan figur, namun sejarah kepemimpinan mencatat beberapa kepala daerah yang menjadikan media sahabat berfikirnya relatif berhasil memimpin daerah yang dipimpinnya,” ujar Zulfikar.
“Kita yakin Pak Darma Wijaya yang siap menjadikan media sebagai teman berfikirnya akan lebih eksis memimpin karena sejarah telah menunjukkan dekat dengan pers akan lebih optimal membangkitkan partisipasi publik,” ujar Zul Tanjung.
Diambahkannya SMSI Sumut bersama SMSI kabupaten dan kota selaku organisasi pemilik media siber siap mengerahkan potensi wartawan di media siber masing-masing untuk mendukung komitmen kepala daerah yang mendayagunakan media.
“Menjadikan media teman berfikir merupakan pondasi tegaknya transparansi sehingga wajar direspon secara bijaksana oleh media demi lebih terjalinnya interaksi konstruktif dan saling mendukung,” ujarnya.
Di sisi lain, lanjutnya bagi media sebagai teman berfikir maka media dengan sendirinya akan memposisikan dirinya selalu objektif dan akurat dalam menyikapi setiap informasi seraya akan lebih berhati-hati dan bersikap bijak dalam membuat suatu berita.
Ditambahkan SMSI selaku konstituen Dewan Pers dan mayoritas anggotanya sudah terverifikasi faktual dalam menyikapi sikap ini tentu menaruh harapan besar, tidak hanya bagi kepentingan pembangunan, melainkan juga bagi eksistensi pers secara kualitatif di Sumut.
Hanya saja dia berharap agar bupati tetap pada sikap yang telah ditunjukkannya selama ini yakni selalu respon terhadap pers dan tidak alergi terhadap kritik. Di sisi lain dia berpesan terhadap anggota SMSI boleh mengkritik namun jangan cenderung bersikap kritis negatif, melainkan kritis konstruktif.
“Sebab rasanya aneh juga kalau media tidak memberitakan hal yang kritis terhadap yang dilakukan pemerintah, namun itu tadi, kami akan bersifat konstruktif. Kritik tidak lah bersifat personal, menuduh tanpa didukung oleh fakta dan bukti yang kuat atau di luar kerangka etika,” ujarnya. (Zul)