Seminar PCTAI, Kombes Langgeng Tekankan Penguatan Aktualisasi Nilai Nilai Pancasila
3 min readSEMARANG, Intipos.com – Dalam rangka menjaga serta melestarikan pancasila sebagai karya emas para Foundhing fathers (Pendiri bangsa) diperlukan penguatan aktualisasi nilai nilai luhur pancasila dalam bermasyarakat , berbangsa dan bernegara.
Pernyataan di atas disampaikan oleh Analis Kebijakan Biro Dealpers SSDM Mabes Polri , Kombes Pol Langgeng Purnomo di acara Seminar Nasional Kebangsaan yang diselenggarakan oleh DPD Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (PCTAI) Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan Jawa Tengah.
” Pancasila tidak hanya sebatas pengetahuan sehingga berhenti pada tataran normatif saja, lebih dari itu harus ada penguatan aktualisasi nilai nilai pancasila itu sendiri dalam laku nyata,” kata Langgeng, di Joglo Prambaman, Kalipancur Semarang Jumat (8/10/2021) malam.
Aktualisasi nilai pancasila, sambung Langgeng juga sebagai perwujudan karakter bangsa Indonesia yang dijiwai jatidiri bangsa.
” Karakter bangsa sendiri adalah kualitas perilaku kolektif yang tercermin dalam kesadaran , pemahaman rasa dan karsa, sehingga menguatkan efektif” jelasnya.
Bahkan dia menyebut apa yang dilakukan kita oleh orang Indonesia ini adalah wujud dari kebaikan aktualisasi nilai – nilai dari pancasila.
Menurutnya, ada lima level dari wujud yang distandarkan menjadi konsep sebuah kajian bersama supaya bisa menjadi standart tentang perilaku.
“Level satu yaitu baru yakin, percaya, konsensus tentang pancasila, level kedua sudah mengarah ke aktualisasi yaitu melakukan dengan nilai – nilai Pancasila, level tiga yaitu mengajak, namun kalau sampai melakukan pelanggaran itu menjadi level nol sehingga membiasakan berbuat kebaikan sesuai karakter bangsa sampai kelevel empat yaitu rool model, menjadi panutan akhirnya menuju ke level lima berdampak positif sesuai status sosialnya,” terangnya.
Dia menambahkan, dengan status itu semua nantinya akan berdampak positif dan inilah yang perlu dibangun menjadi budaya dari sabang sampai merauke bisa menjadi standart nasional dan inilah yang dimaksud kompetensi sosial dan kultural perekat kebangsaan sebagai wujud untuk menjadikan sumber daya alam yang wujud, berhati Indonesia dan berjiwa Pancasila.
“Ini semua untuk bisa menghadapi yaitu Indonesia emas di tahun 2045 dan harus disiapkan dari sekarang ini merupakan sebuah ide gagasan untuk menjadi kajian,” tandasnya.
Sementara itu, Narasumber lainnya Sadono Sri Harjo selaku Direktur Perencanaan, Kerjasama dan Pendidikan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI menuturkan Ideologi pancasila yang merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara terencana, sistematis dan berkelanjutan untuk menanamkan, mempertahankan nilai – nilai pancasila yang dapat diterapkan di tengah kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Ini semua tentu saja diperlukan upaya strategis yang memerlukan gotong royong dari seluruh komponen bangsa. secara historis kita sama – sama memperhatikan bagaimana pembinaan ideologi pancasila ini dari masa ke masa, terutama dipasca reformasi di tahun 1998 diskusi atau pembicaraan pancasila diruang publik seakan – akan bisa diberhentikan,” ujarnya.
Tentu saja, lanjut dia, hal ni bisa membawa dampak yang luar biasa dimana pada saat ini anak – anak kita dan generasi kita seakan ada masa periode yang hilang terkait dengan jatidiri nilai luhur Pancasila.
“Sehingga tidak ada kata terlambat selain kita bersama seluruh komponen Bangsa untuk menegakkan dan menerapkan kembali pembangunan jatidiri bangsa ini melalui pendidikan baik formal, informal dan nonformal,” tuturnya.
Dirinya menuturkan, Dalam kontek pendidikan formal maka akan kembali diberlakukan mata ajar wajib Pancasila melalui jenjang paud sampai perguruan tinggi.
“Demikian juga untuk pendidikan informal dalam kontek keluarga maupun nonformal dalam komponen masyarakat lainnya akan terus dikampanyekan untuk pembinaan ideologi pancasila sehingga pancasila menjadi satu – satunya dasar yang menuntun Bangsa Indonesia sebagai leadstar dan dinamis untuk menjadi cita – cita yang diinginkan berbangsa dan bernegara,” tutup Sadono.
Pada acara Seminar Nasional Kebangsaan secara virtual tersebut Selain menghadirkan Kombes Langgeng dari unsur Kepolisian dan Sadono (BPIP) turut hadir narasumber dari Senat Universitas Bung Karno yakni Dr Soenarto serta dimoderatori Ismu Syamsudin dari DPP PCTAI.
Suroto Anto Saputro