Sambil Tanding Bola, Bupati Sergai Silaturahmi dengan Guru SMP-nya
2 min readDolok Masihul | intipos.com – Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H. Darma Wijaya dan Wakil Bupati (Wabup) H. Adlin Umar Yusri Tambunan, ST, MSP, dikenal sebagai pemimpin yang gemar olahraga.
Hari ini, Jumat (14/10/2022), keduanya tampak mengikuti pertandingan persahabatan sepakbola dengan memperkuat PS Old Crack Pemkab Sergai menghadapi PS Dinas Pendidikan Kecamatan Dolok Masihul. Laga eksebisi ini dihelat di Lapangan bola Desa Martebing, Dolok Masihul.
Pada pertandingan ini, baik Bupati Sergai maupun Wakilnya, menunjukkan kemampuan bermain si kulit bundar dengan sama-sama mencetak 1 gol. Laga yang berlangsung dengan sportif ini pun berakhir dengan skor 3:1 untuk kemenangan PS Old Crack Pemkab Sergai.
Pertandingan ini juga dijadikan kesempatan bagi Bupati untuk bersilaturahmi dan memberikan bingkisan kepada salah seorang guru SMPN I Dolok Masihul, Asimah br. Situmorang. Asimah merupakan pendidik senior yang telah mengabdi sejak tahun 1984. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia ini ternyata pernah mendidik Darma Wijaya dan Ketua TP-PKK Sergai, Ny. Hj. Rosmaida Saragih Darma Wijaya, ketika keduanya masih duduk di bangku SMP.
Asimah mengenang, Darma Wijaya belia merupakan sosok anak yang lincah, baik, dan sederhana. Ia menyebut, karakter tersebut tidak banyak berubah bahkan saat dirinya dipercaya menjadi pemimpin eksekutif tertinggi di Kabupaten Sergai.
“Saya ingat dulu, Pak Darma Wijaya anaknya baik. Tidak ada tingkah laku negatif yang pernah dibuat. Yang paling berkesan, beliau adalah siswa yang menghormati para guru, punya kedisiplinan, jujur, dan bertanggungjawab terhadap tugas akademis yang diberikan. Selain itu dalam pergaulan, Pak Bupati juga supel dan disenangi kawan sebaya,” tutur Asimah.
Ia mengaku bangga, siswanya yang tamat pada tahun 1986 ini mampu menjadi seorang yang sukses dan memimpin kabupaten yang jadi kampung halamannya. Penilaian positif serupa juga diberikan sang guru kepada Rosmaida Saragih. Asimah menyebut, Rosmaida adalah pribadi yang rendah hati meskipun berasal dari keluarga yang cukup berada.
“Saya senang, terharu, dan bangga. Siswa-siswi saya sudah sukses jadi pemimpin. Dan yang paling penting, mereka tidak melupakan para gurunya,” kata Asimah. (01)