16 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Ridwan Kamil Raih Penghargaan Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusif

3 min read

INTIPOS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mendapat penghargaan sebagai “Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusif Melalui Teknologi Digital Tahun 2020” dari Rumah Zakat dalam acara Public Expose Rumah Zakat 2021.

Di era digital, Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar juga fokus memperhatikan ekonomi inklusif atau pemberdayaan 5.312 di Jabar melalui program Desa Digital.

“Jadi jangan kaget kalau di Jabar kasih makan lele pakai handphone, cari ikan di laut dengan teknologi Fish Finder. Semua inovasi itu kita lakukan sebagai bagian kemajuan zaman,” ucap Kang Emil secara virtual melalui konferensi video dari Gedung Pakuan, Kamis (25/02/2021).

Selain itu, Pemda Provinsi Jabar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa juga memiliki program One Village One Company (OVOC) alias satu perusahaan di masing-masing desa yang dikelola oleh anak-anak muda andal.

“Kita memberdayakan tanah-tanah desa dengan program satu desa satu perusahaan, kita punya mimpi 5.312 desa punya 5.312 perusahaan,” kata Kang Emil.

Sementara untuk pemberdayaan desa melalui ekonomi keumatan, pihaknya juga telah meluncurkan program One Pesantren One Product (OPOP). OPOP mendorong pesantren di Jabar untuk memiliki produk unggulan sehingga mandiri secara ekonomi.

Bidang usaha pun beragam, mulai dari peternakan, pertanian, kerajinan tangan, hingga konveksi. Dalam dua tahun terakhir, tercatat hampir 2.000 pesantren sudah memiliki usaha.

Baca Juga  Bupati Simalungun Resmikan Kantor FKUB, Satu-satunya di Sumut

baca juga : Pangdam III/Siliwangi Resmikan Bangunan Baru Dodiklatpur Rindam III/Siliwangi Kerjasama dengan BBWS Cidanau Ciujung Cidurian

Hingga 2020, terdapat 1.574 produk asal OPOP dengan sebaran pesantren di 825 kecamatan se-Jabar. Ditargetkan, jumlah peserta OPOP bertambah 1.000 pesantren baru di 2021.

“Contohnya pesantren di Bogor punya pabrik roti, semata-mata ingin meningkatkan ekonomi umat. Dan saya menyadari ternyata akselerator (pemberdayaan) adalah pemerintah,” ucap Kang Emil.

Pemda Provinsi Jabar pun meraih penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2020 tingkat nasional berkat OPOP.

Dalam upaya meningkatkan ekonomi inklusif, Kang Emil juga mengajak para milenial atau pemuda-pemudi Jabar untuk menjadi Patriot Desa. Mereka ditugaskan untuk tinggal di desa dan memberdayakan ekonomi masyarakat desa dengan pemanfaatan teknologi digital.

Mereka juga bertugas memetakan potensi dari aspek sosial maupun ekonomi di desa. Di masa pandemi, Patriot Desa juga bantu mengedukasi dan menyosialisasikan terkait COVID-19.

“Untuk orang-orang pintar di kota, mari kembali ke desa membangun ekonomi desa. Semboyannya adalah tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia,” kata Kang Emil.

Ada juga program Maskara (Mobil Aspirasi Kampung Juara), mobil multifungsi yang bisa dimanfaatkan warga di desa untuk berbagai keperluan mulai hiburan hingga angkutan. Hingga 2020, sudah ada 116 Desa Mandiri yang menerima Maskara.

Baca Juga  Pj Bupati Langkat Hadiri Rakornas Pengelolaan Sampah 2024: Wujudkan Desa Daur Ulang di Bahorok

baca juga : https://siberindo.co/25/02/2021/deputi-bidang-protokoler-sempat-minta-jokowi-tak-ke-tengah-sawah-saat-hujan-dan-petir-di-ntt-tapi/

Lewat berbagai upaya pemberdayaan di desa itu, 269 desa di Jabar berstatus Desa Mandiri per Juli 2020 dari sebelumnya hanya 98 desa pada 2019. Desa berstatus maju meningkat dari 1.232 jadi 1.632 desa dalam kurun yang sama.

“Dalam dua tahun dengan program-program tadi, jumlah desa bintang lima (Desa Mandiri) naik,” ucap Kang Emil.

Selain itu, tidak hanya mendorong ekonomi keumatan, Pemda Provinsi Jabar dengan visi Jabar Juara Lahir dan Batin juga melahirkan program Sadesha (Satu Desa Satu Hafidz). Hingga kini, sekitar 3.000 desa di Jabar sudah memiliki penghafal Al-Qur’an.

Melalui program Sadesha, Pemda Provinsi Jabar menargetkan tahun 2022 seluruh desa di Jabar sudah memiliki minimal satu penghafal Al-Qur’an 30 juz. Kemudian tahap selanjutnya adalah memperbanyak para hafidz yang dicetak oleh para peserta lulusan Diklat Sadesha.

“Cita-cita kami ekonomi desa bangkit oleh digital 4.0, tapi spritual juga kuat,” tutup Kang Emil.

Rumah Zakat sendiri merupakan lembaga filantropi pengelola zakat, infak, sedekah, dan dana kemanusiaan melalui program-program pemberdayaan masyarakat.

Dalam Public Expose Rumah Zakat 2021, penghargaan Tokoh Pemberdayaan 2020 diberikan kepada sembilan tokoh. Selain Kang Emil, penghargaan diberikan antara lain kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Bupati Banggai Herwin Yatim, dan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi.(Ara)