15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Ridwan Kamil Dorong Budi Daya Udang di Pantai Selatan Jabar

2 min read
Budi daya udang

INTIPOS | TASIKMALAYA – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meninjau budi daya tambak udang Qini Vaname Pesantren Tharekat Idrisiyyah sekaligus melakukan panen parsial di tambak Qini Vaname 2, Jalan Raya Ciheras, Desa Ciandum, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (23/01/2021).

 

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) sendiri merupakan jenis udang yang hidup di laut tropis. Udang jenis ini menjadi primadona bagi petambak karena memiliki karakteristik yang unggul, antara lain mampu hidup pada kisaran salinitas yang luas, mampu beradaptasi dengan lingkungan bersuhu rendah, memiliki tingkat keberlangsungan hidup yang tinggi, dan memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap penyakit sehingga cocok untuk dibudidayakan di tambak.

Untuk itu, Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– mendorong usaha tambak udang vaname di sepanjang pesisir Pantai Selatan Jabar. Ia berujar, masih banyak potensi tambak udang yang bisa dioptimalkan oleh masyarakat.

Kang Emil pun mengapresiasi Pesantren Tharekat Idrisiyyah sebagai salah satu pelopor aquaculture khususnya tambak udang di Jabar Selatan.

“Saya sangat bahagia hari ini karena di belakang saya ada tambak-tambak udang ukuran 40×60 meter yang isinya ada ribuan udang. Ini (Qini Vaname) menjadi percontohan bahwa pantai selatan Jabar bisa menghasilkan nilai ekonomi yang luar biasa,” ucap Kang Emil.

  1. baca juga : Kunjungi Dapur lapangan Brimob Sulsel Untuk Korban Gempa Sulbar, Ini Yang Dilakukan Bupati Bone

Ia pun menilai, Pesantren Tharekat Idrisiyyah melalui koperasi pesantren berhasil mengelola tambak-tambak udang vaname sehingga menghasilkan kesejahteraan untuk pesantren dan santri.

Baca Juga  Bupati Radiapoh Tinjau Perbaikan Jalan Penghubung Jawa Maraja Bah Jambi - Simpang Nagojor

“Karena (keberhasilan) itu, petani lokal mulai tertarik untuk belajar (ke Qini Vaname). Saya inginnya di seluruh wilayah Selatan nanti tidak ada lagi lahan menganggur yang tidak bermanfaat,” kata Kang Emil.

Ke depannya, ia berharap, kejayaan budi daya udang vaname di Jabar Selatan yang salah satunya disokong Qini Vaname Pesantren Tharekat Idrisiyyah bisa membuat ekspor Jabar meningkat.

“Ada dulu sebuah perubahan (semangat bertambak udang), jangan-jangan (setelah ini) butuh restoran juga. Otomatis nanti juga ada kebutuhan pengolahan. Kalau sudah banyak (petambak), nanti bisa ekspor,” ujar Kang Emil.

“Saya pesan ke Dinas KUK, mitranya adalah pesantren koperasi. Ke Dinas Kelautan dan Perikanan, hitung skala ekonominya. Tidak ada alasan (budi daya udang vaname) ini tidak sukses di Jabar,” katanya.

Baca Juga  Soal Eksekusi 17 Rumah di Jalan Gandhi Medan, Fraksi Gerindra Minta Tunggu Proses Hukum

baca juga : https://siberindo.co/24/01/2021/mulai-5-februari-penumpang-ka-dan-bus-akan-dites-genose/

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jabar, Hermansyah, mengatakan bahws pesisir Jabar Selatan sepanjang 446 km ini memiliki banyak potensi yang belum tergarap.

Hermansyah pun mendukung upaya budi daya udang vaname karena secara ekonomi memiliki pasar yang luar biasa. Ia pun menilai, Qini Vaname Pesantren Tharekat Idrisiyyah bisa menjadi percontohan bagi petambak lainnya.

“Jadi mungkin ini bisa menjadi pilot project kepada masyarakat bahwa usaha tambak udang sangat menguntungkan,” tutur Hermansyah.

“Dengan banyaknya petambak maupun nelayan tentu akan mendorong hasil produksi perikanan di Jabar dan pada akhirnya kesejahteraan nelayan dan petani tambak adalah sasaran utama kami,” ujarnya.

Untuk diketahui, Qini Vaname 2 berdiri sejak 2015 dan kini memiliki 40 kolam tambak seluas 10 hektare dengan kurang lebih 20 orang santri maupun lulusan Idrisiyyah yang bertugas sebagai petambak.(Ara)