Razia Pekat Satpol PP Diwarnai ‘Pemberontakan’ Pengusaha
2 min readKota Siantar | Intipos.com – Dalam rangka menjelang natal dan tahun baru Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Siantar laksanakan razia pekat ke beberapa hotel dengan maksud menjaga kondusifitas kamtibmas. Menariknya, selama razia berlangsung salah satu pemilik hotel sempat memberontak, Kamis (8/12/2022) Jam 22.30 Wib.
Pantauan di lokasi, Satpol PP bersama aparat penegak hukum santer merazia hotel yang disinyalir sebagai tempat prostitusi. Hal itu dilakukan agar meminimalisir penyakit masyarakat. Terbukti, petugas berhasil mengamankan lima pasangan diluar nikah dari dalam kamar hotel.
Menariknya, pemilik Rooney Hotel (RedDoorz) yang berlokasi di Jalan Palangka Raya, Siantar Timur, Kota Siantar, tepatnya belakang Paradep Taxi sempat melakukan ‘pemberontakan’ kepada petugas lantaran keberatan tempat usahanya masuk dalam target razia.
“Apa maksud kalian merazia ini. Saya demi kebenaran tidak ada takutnya, ku lawan kalian semua. Tunggu, ku telpon dulu semua anggota PPB biar turun mereka kesini. Kalian pake otaklah merazia, kami bukan teroris atau bandar narkoba,” teriak marga Manurung selaku pemilik usaha kepada petugas.
“Datang dulu kalian kesini belakang paradep diganggu tempatku, razia pekat gabungan ini Satpol PP ada Polisi sama Polisi Militer (PM), datang dulu biar jelas permasalahannya soalnya udah dua kali mereka razia tak jelas ini hukumnya. Ini mau kami lawan tua, telpon aja pak Banuara (Kasat Reskrim Polres Siantar) itu,” sebutnya seraya menelepon seseorang.
Tidak sampai disitu, pria berbadan gemuk itu tampak meninggikan nada suaranya kepada petugas berpotensi memicu keributan sehingga suasana diselimuti emosional. Sontak warga sekitar langsung meramaikan lokasi lantaran sempat terjadi adu mulut dan pemberontakan pemilik usaha kepada petugas.
“Kita bayar pegawai jutaan loh, kalau kalian mau duit datang aja 3-4 orang biar kami kasih. Tiap haripun gakapa-apa. Kerja kalian pun tiap hari di Kok Tong ngopi sambil main Sketter. Yang mereka panggil pun polisi dan PM bayaran,” tudingnya bernada tinggi.
“Suruh ketua kalian Samosir (Kasatpol PP) datang kesini kami mau bicara. Izin kami sudah lengkapi, pajak kami bayar sesuai peraturan pemerintah daerah. Jangan suka-suka kalian merazia tempat kami, kemarin kalian sudah kami somasi tapi tidak kalian balas,” cetusnya bernada tinggi.
“Tak ada hak kalian memanggil pimpinan kami, kami tugas sesuai peraturan dan dibekali SPT. Jangan pula kalian menghalang-halangi tugas kami,” timpal petugas berbadan tegap.
Selanjutnya, demi meredam pemberontakan dan menghindari pertikaian petugas memilih pergi meninggalkan lokasi meskipun sempat dihadang pemilik usaha hotel dan kelompoknya. (ARV)