Rayakan Party Dalam Lapas, Napi Narkoba Panggil Wanita Penghibur
3 min readSIMALUNGUN || Intipos.com – Implementasi penegakan disiplin terhadap narapidana di Lapas Narkotika Klas IIA Simalungun terkesan diabaikan. Tempat yang seharusnya menjadi wadah edukatif bagi para napi agar bertobat namun malah sebaliknya.
Lapas pun disalahkan sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas lemahnya pengawasan dalam ruang lingkupnya. Padahal, pada masa PPKM saat ini tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam Lapas. Tidak menutup kemungkinan masuknya wanita penghibur ketika perayaan party oleh salah satu napi atas kerjasama dengan Sipir penjara.
Informasi yang diperoleh intipos.com, seorang napi bernama Marbun leluasa keluar masuk lapas dan menjemput para wanita penghibur menghadiri acara party napi bernama Rinto. Rinto penghuni Blok Kartini lantai dua disebut-sebut sebagai bos parengkol bahkan disinyalir menjadi salah satu penyuplai narkoba kedalam lapas.
“Setelah kami sampai di Lapas, wanita-wanita itu nelpon si Marbun. Sekitar setengah jam kemudian si Marbun keluar dari Lapas dan membawa wanita penghibur masuk kedalam. Kami tak boleh masuk karena laki-laki, ditunjang Sipirnya lah kalau kami paksa masuk bang,” Ungkap seorang sumber yang tak ingin namanya di publikasikan.
Disebutkannya, lantaran tak diperbolehkan memasuki kawasan Lapas, mereka nunggu di kantin tak jauh dari Lapas hingga Jam 18.00 Wib, hingga para wanita penghibur keluar dari dalam Lapas.
“Kami sampai disana jam 10.00 Wib. Tak taulah ngapain orang itu didalam mungkin lagi pesta sex karena banyak lonte yang diundang si Rinto itu. Dari rute kami aja ada 8 orang wanita, belom lagi ada tiga mobil setelah kami datang. Pokoknya banyaklah lonte yang masuk ke dalam,” Jelasnya.
Menurutnya, lemahnya pengawasan pihak Lapas terhadap para napi menjadi pemicu bebasnya napi keluar masuk Lapas berbuat maksiat. “Kan gila, napinya sendiri yang keluar ke parkiran menjemput wanita penghibur. Sipirnya pun diam aja disitu. Yah kalau dalam ruang lingkupnya mau jungkir balik mereka gak masalah yakan? Ini keluar dan dibiarkan gitu saja sama Sipirnya,” Jelasnya lewat sambungan seluler, Minggu (28/11) Jam 15.20 Wib.
Menanggapi perbuatan bejat yang dilakukan seorang napi dalam ruang lingkupnya, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Narkoba Klas IIA Simalungun EP Prayer Manik, mengaku belum mengetahuinya. “Saya cek dulu ya,” Jawabnya singkat.
Sementara itu, masih diatap yang sama, Humas Lapas Eka Putra, juga mengklaim tidak tahu menahu tindakan yang dilakukan oleh para napi dihari Minggu (28/11) tersebut.
“Maaf terkait ini saya tidak tau. Tanya ke kepala pengamanan saja bang, karna hari minggu staf kantor libur, jadi tidak tahu menahu perihal kejadian tersebut. Abg datang aja ke lapas, tanyakan petugas P2U (penjaga pintu) apakah kepala pengamanan ada di kantor,” Kata Eka.
Ketika disinggung terkait lemahnya penjagaan di Lapas sehingga bebasnya napi keluar masuk tanpa pengawasan bahkan mempertontonkan kebobrokan hukum di Lapas tersebut, Eka Putra tidak menyalahkan dan juga tidak membenarkannya.
“Iya, konfirmasi sudah kita lakukan. Bagi kami yang terpenting adalah “hubungan baik”. Tidak ada gading yang tak retak. Pernyataan ini bukan berarti kami membenarkan informasi abg sepenuhnya, namun bukan pula kami bermaksud mengatakan bahwa pelayanan kami sempurna. Oleh sebab itulah, sehingga kami selalu ingin merajut hubungan baik dengan semua pihak,” Katanya.
Kemudian, Eka juga mengaku telah menanyakan hal tersebut kapada tim regu jaga, namun tidak ada kejadian dihari tersebut. “Apa kita ada video terkait laporan tersebut agar membantu kami menemukan fakta yang sebenarnya?,” Tanya Eka. “Dari rekaman CCTV kan bisa terlihat situasi yang terjadi pada hati itu,” Jawab wartawan.
“Memang saat ini CCTV kita sedang maintenance. Rusak di hampir semua titik, karna petir, juga karena perangkatnya sudah minta diganti baru namun belum ter-cover anggaran. Tapi okelah, kami ambil positif kritikan dari media. Selama ini pihak kami juga telah merajut hubungan baik dengan hampir semua media,” Jelasnya.