Prof Ridwan : Sumut Percontohan Nasional Pembinaan Rohani atas Dukungan Pemprov
2 min readMedan | Intipos.com – Ketua Umum Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembinaan Rohani Islam (FOKKUS BABINROHIS) Nasional, Prof. Dr. KH. Ridwan Muhammad Yusuf, mengungkapkan kebanggaannya terhadap kinerja BABINROHIS Provinsi Sumatera Utara yang diakui menjadi percontohan nasional.
Hal ini diungkapkannya kepada media usai pembukaan Rapat Sinergitas Program Kerja FOKKUS BABINROHIS Nasional, Provinsi, dan Daerah se-Sumut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Kamis (24/10/24) yang dibuka oleh Pj. Gubernur Sumut Dr. Agus Fatoni dan diwakili oleh Kepala Dinas Sosial Sumut, Dr. H. Asren Nasution MA.
Menurut Prof. Ridwan, capaian tersebut tidak lepas dari dukungan signifikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Biro Kesejahteraan Rakyat yang dipimpin oleh Drs. Juliadi Zurdani Harahap, M.Si.
“Alhamdulillah, dukungan dari Pemprov Sumut kepada FOKKUS BABINROHIS Sumut cukup besar, baik dari sisi pengakuan, dukungan kegiatan, hingga penyediaan sarana dan prasarana yang memadai,” ujar Prof. Ridwan. “Ini pertanda baik bagi pembinaan kerohanian di jajaran Pemprov Sumut yang turut membangun atmosfir pemerintahan lebih baik dan menebar rasa cinta serta kepedulian kepada masyarakat.”
FOKKUS BABINROHIS Sumut saat ini diketuai oleh Drs. H. Muhammad D dengan Sekretaris Dedy Sumarno RFP. Prof. Ridwan menekankan pentingnya peran mereka dalam memperkuat pembinaan rohani umat di berbagai tingkat, mulai dari kabupaten hingga ke desa-desa di Sumatera Utara. “Dengan dipimpin oleh wali kota dan bupati yang mengerti program ini, jalur dakwah akan menjangkau hingga ke pelosok,” tambahnya.
(Rohani dan Sosial Masyarakat)
Dalam penyampaiannya, Prof. Ridwan menggarisbawahi bahwa pembinaan rohani yang dilakukan BABINROHIS tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan ekonomi. “Kondisi rohani seseorang bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pendidikan dan ekonomi. Ketika kedua aspek ini tidak terpenuhi dengan baik, akan berdampak pada kesehatan mental dan kerohanian,” ujarnya.
Di Medan, Prof. Ridwan melihat banyak tantangan yang bisa diperbaiki melalui pendekatan yang lebih batiniah. Dengan sembilan topik besar dalam program BABINROHIS—mulai dari pendidikan, pengelolaan masjid, hingga kegiatan Hari Besar Islam—diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan umat.
Menurutnya, BABINROHIS berperan sebagai penyeimbang dan pelengkap program pembangunan pemerintah, di mana gubernur membangun kesejahteraan fisik, sementara BABINROHIS mendampingi dalam pembinaan rohani. “Kami bekerja sama dengan MUI, Kemenag, dan tokoh masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan bisa menyelesaikan masalah secara kolektif,” jelasnya.
(Mendukung Kesatuan di Masa Pilkada)
Prof. Ridwan juga mengingatkan pentingnya peran BABINROHIS dalam menyatukan masyarakat setelah Pilkada. “Perbedaan pendapat di masa Pilkada bisa memicu perpecahan. BABINROHIS berperan dalam menciptakan forum agar masyarakat bisa menerima hasil dengan lapang dada,” jelasnya.
Ke depan, Prof. Ridwan optimistis bahwa FOKKUS BABINROHIS Sumut akan menjadi motor bagi pendirian organisasi serupa di seluruh Sumatera Utara, dengan harapan dapat mencapai setiap lapisan masyarakat. “Semoga FOKKUS BABINROHIS dapat menjadi komponen penting bagi pembangunan nasional,” ujarnya. (01)