Pj Gubsu Hassanudin : Cegah Narkoba dan Perundungan Secara Masif
2 min readPaluta | Intipos.com – Penjabat Gubernur Sumut (Pj Gubsu) Dr Hassanudin menegaskan pencegahan narkoba harus dilakukan secara masif di seluruh strata kehidupan kemasyarakatan.
Khusus di jajaran pendidikan juga harus simultan dan masif dengan pencegahan perundungan dan penanganan tindak kekerasan di sekolah.
“Pesan Bapak Pj Gubsu semuanya harus berkolaboratif secara masif sehingga gerakan ini simultan khususnya di lingkungan satuan Pendidikan secara konprehensif,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Sumut Dr H Asren Nasution MA, Selasa (31/10) di Paluta.
Sepekan lalu hingga 1 Nopember 2023 Asren Nasution ditugaskan Pj Gubsu memberikan arahan beliau dalam pecegahan narkoba dan tindak kekerasan di satuan sekolah di wilayah Tabagsel hingga mencakup Paluta dan Padanglawas dengan narasumber yang direkomendasikan oleh Kemendikbudristek.
Asren Nasution sebagai Ketua Satgas Sekolah Bersinar Sumut juga mengukuhkan Satgas Sekolah BERSINAR (Bersih Narkoba) di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII di Sapadia Hotel Padang Bolak, kabupaten Padanglawas Utara.(31/10).
Secara umum Kadis menjelaskan komitmen Pj Gubsu Hassanudin untuk lebih masif melakukan pencegahan narkoba dan penanganan perundungan sangat besar.
Untuk itu seluruh kepala cabang dinas dan kepala sekolah harus membangun kolaborasi lintas sektoral. Ini tidak bisa hanya dilakukan dunia pendidikan saja, sebab internal pendidkan harus juga fokus kepada akademik, saranha dan prasaranan Pendidikan.
Perlu difahami, jelas Kadis, pengaruh luar lingkungn sekolah jauh lebih besar disbanding internal sekolah. “Justeru pengaruh dari luar itu yang umumnya dibawa mereka ke lingkungan sekolah sehingga berkembang dan mempengaruhi lingkungan sekolah,” ujarnya.
“Ini yang harus disikapi secara masif tersebut. Antara penanganan narkoba dan perundungan maupun tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan itu harus sejalan karena semuanya masuk dari luar lingkungan sekolah. Ini harus disadari masyarakat. Derasnya pengaruh luar masuk ke lingkungan sekolah hingga memperngaruhi perilaku perlu ditangani secara masif,” ujarnya.
Khusus di lingkungan internal satuan Pendidikan, katanya berbagai program terus digalakkan. Dijelaskan pada Desember 2023 diproyeksikan sudah ada 1400 fasilitator guru untuk kegiatan pencegahan penanganan tindak kekerasan pada satuan pendidikan se Sumut. Artinya di setiap 14 cabang dinas pendidikan se Sumut masing-masing ada 100 fasilitator guru. Mereka akan memperkuat tim pencegahan penanganan tindak kekerasan pada satuan pendidikan di seluruh SMA, SMK dan SLB se Sumut.
Kemudian lanjutnya di setiap sekolah juga dibentuk pelajar agen perubahan yang merupakan pelajar kelas 11 atau 12. “Mereka inilah motor penggerak untuk melakukan aktivitas menghindarkan kawan-kawannya terlibat dalam perundungan dan jaringan kekerasan di sekolah,” jelasnya seraya menjelaskan. Baik fasilitator guru maupun pelajar agen perubahan juga berperan selaku agen pencegahan narkoba.
Asren mengakui semua ini memerlukan penguatan khususnya kepala sekolah dan guru. “Dalam hal ini guru harus dibeking, bukan malah sebaliknya ‘dihantam’ sehingga mereka merasa tidak ada lagi tempat menyandarkan diri. Itu sebabnya Bapak Pj Gubsu memerintahkan agar dinas propinsi turun langsung meyakinkan guru bahwa mereka punya sandaran, punya induk atau punya bapak,” jelasnya seraya minta masyarakat agar membantu guru maupun agen perubahan tersebut . (01)