Pj Gubernur Fatoni Luncurkan Tanda Perayaan Natal se-Sumut
3 min readMEDAN | Intipos.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni menghadiri sekaligus meluncurkan Tanda Perayaan-perayaan Natal se-Sumut tahun 2024. Kegiatan tersebut berlangsung di Halaman Pos Bloc, Jalan Balai Kota, Medan, Minggu (1/12/2024) malam.
Hadir dalam peluncuran tersebut, Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, Ketua Panitia Natal Oikumene 2024 Naslindo Sirait, didampingi Viktor Silaen dan panitia lainnya, tokoh masyarakat Maruli Siahaan, RE Nainggolan serta sejumlah pemuka Agama Kristen di Sumut.
Dalam berbagai hal, Fatoni menyebutkan bahwa momentum perayaan Natal tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ada inovasi yang dibuat oleh panitia bersama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, yang tidak sekedar seremonial.
βIni menjadi bukti refleksi umat Kristiani dan juga sekaligus momentum mempererat kebersamaan di antara gereja-gereja yang ada di Sumatera Utara,β ujar Fatoni.
Pada kesempatan itu, Fatoni juga mengapresiasi kontribusi umat Kristiani dalam menjaga kebersamaan dan menciptakan suasana yang konduaif di Provinsi Sumut. Hal tersebut karena keharmonisan yang terjalin di tengah keberagaman agama, budaya dan suku, sehingga menjad aset berharga yang perlu dijaga.
Kebersamaan ini adalah cerminan nyata dari semangat Bhineka Tunggal Ika. Meski kita berasal dari latar belakang yang beragam dan berbeda, kita tetap bersatu sebagai satu keluarga besar di Sumatera Utara. Persatuan ini terus harus kita pupuk, kita pertahankan. Tidak hanya dalam lingkup umat Kristiani , tetapi juga antar umat beragama sebagai modal utama dalam membangun Harmoni sesuai moto Menciptakan Sumatera Utara yang semakin Mantap dan Harmoni,β jelasnya.
Menurut Fatoni, Sumut terkenal sebagai miniatur Indonesia, rumah bagi seluruh agama di negeri ini. Dan beragamanya telah lama menjadi teladan bagi daerah lain. Sehingga semua pihak mempunyai tanggung jawab dalam memperkuatnya, memoderasi serta memodernisasi kehidupan dengan menjunjung tinggi sikap saling menghargai, toleransi serta bekerja sama lintas Agama.
Selain itu, Fatoni juga berharap perayaan Natal tahun ini menjadi pendorong kebangkitan ekonomi dan peningkatan kunjungan wisatawan di Sumut. Oleh karena itu, ia meminta seluruh umat Kristiani dapat terus menjaga dan memelihara kehidupan yang harmonis, iklim yang kondusif, aman, damai, sebagaimana tercipta selama ini. Sebab, dalam dua momentum besar, yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI maupun Pilkada serentak 2024, telah berlangsung aman, lancar dan kondusif.
Seluruh umat Kristiani juga diundang untuk menghadiri acara puncak perayaan Natal Oikumene Sumut pada 20 Desember 2024 di Gedung Serbaguna (GSG) Astaka, Jalan Pancing, Medan. “Mari kita bersama berkumpul, memeriahkan acara. Selamat merayakan Natal, semoga damai dan kasih menyertai kita semua,” yang selanjutnya menerima cendera mata berupa pranko edisi khusus dari Direktur Bisnis Kurir dan Logistik, PT Pos Indonesia (Persero) Tonggo Marbun, serta menyerahkan tongkat bintang Natal kepada anak-anak sekolah Minggu.
Ketua Panitia Natal Oikumene Sumut tahun 2024, Naslindo Sirait mengatakan bahwa banyak tokoh masyarakat Kristen yang hadir pada acara tersebut, termasuk para ketua pimpinan aras gereja seperti Persekutuan Gereja Indonesia Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia, Persekutuan Gereja Lembaga Injil hingga jemaat dan komunitas paduan suara.
“Hari ini adalah Tanggal 1 Desember, bagi umat Kristen di seluruh dunia dan tentunya di Sumatera Utara akan memasuki perayaan Natal. Karena itu panitia Natal Oikumene yang telah dibentuk oleh Bapak Gubernur, menyelenggarakan berbagai kegiatan acara. Salah satunya hari ini untuk peluncuran (peluncuran) pohon Natal yang ada di titik nol Sumatera Utara di PT Pos ini, di Pos Bloc ini,β kata Naslindo.
Peluncuran tersebut, lanjut Naslindo, sebagai penanda dimulainya berbagai perayaan Natal untuk seluruh Sumut. Sebab pohon Natal atau pohon terang bagi umat Kristen sebagai simbol keabadian, kesetiaan serta cahaya yang terus memberikan kegembiraan. serupa dengan kehadiran masyarakat di lokasi acara, sebagai simbol masyarakat membangun modernisasi dan toleransi beragama. (RR)