PHG Buka Pasar Murah di Kabupaten/Kota di Sumut
3 min readMEDAN || Intipos.com __ – Permata Hijau Gorup (PHG) membuka sejumlah pasar murah di beberapa kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut). Program yang digelar perusahaan bergerak di bidang produsen minyak goreng ini bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).
Manajer Umum PHG, Asep Tatang mengatakan, kegiatan pasar murah yang digelar merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat di masa pandemi dan menjelang natal dan tahun baru (Nataru). Selain itu, untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng yang menyebabkan kenaikan harga mencapai Rp18.000 hingga Rp20.000/liter.
Dalam hal ini, PHG merasa terpanggil untuk menggelar pasar murah. Pelaksanaan pasar murah bekerja sama dengan Pemprovsu sesuai Surat Sekda Provsu Nomor 511.1/11451/2021 tentang Kegiatan Pasar Murah Minyak Goreng kepada Produsen Minyak Goreng yaitu Permata Hijau Group untuk melaksanakan Pasar Murah Minyak Goreng.
Kegiatan pasar murah minyak goreng, ungkap Asep, diselenggarakan di beberapa kabupaten/kota di Sumut. Kegiatan dimulai hari Senin 22 November 2021 s/d Rabu 24 November 2021 di Kota Medan, Kamis 25 November 2021 di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dan Jumat 26 November 2021 di Kabupaten Padanglawas.
“Kegiatan pasar murah ini berkat adanya dukungan dan kerja sama dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan pemerintah daerah setempat,” kata Asep Tatang, Selasa (23/11).
Mengenai waktu dan tempat, Humas PHG Martua Muda Daulay menambahkan, pelaksanaan pasar murah tersebut adalah, Pasar Petisah 22 November 2021 dipasarkan minyak goreng sebanyak 2.000 liter, Pasar Seikambing 23 November 2021 dipasarkan minyak goreng sebanyak 2.000 liter dan Pasar Palapa Brayan 24 November 2021 dipasarkan minyak goreng sebanyak 2.000 liter.
Wilayah Labusel pada 25 November 2021 berlangsung di Desa Sisumut dipasarkan minyak goreng sebanyak 2.000 liter, Kantor Camat Kotapinang 2.000 liter. Kemudian, wilayah Palas pada 26 November 2021 di Desa Hutalombang sebanyak 2.000 liter, Pasar Latong sebanyak 2.000 liter, Desa Mananti sebanyak 2.000 liter, Pasar Panyabungan sebanyak 2.000 liter. Keseluruhanya dengan jumlah total 18.000 liter.
Barang yang dipasarkan adalah minyak goreng produk olahan dari Permata Hijau Group yang harganya lebih murah dibanding di pasar atau di toko swalayan dengan harga Rp15.000/liter (harga sesuai Surat dari Sekda Pemerintah Provinsi Sumatera Utara).
“Jumlah minyak goreng yang disediakan untuk pasar murah sebanyak 2.000 liter di setiap lokasi pelaksanaan pasar murah. Permata Hijau Group telah menyediakan minyak goreng sebanyak 18.000 liter untuk 3 daerah untuk kegiatan pasar murah minyak goreng,” jelas Martua Muda Daulay.
Sementara itu, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Pemprovsu, Aspan Sopian Batubara mengapresiasi Permata Hijau Group (PHG) merupakan produsen penghasil minyak goreng di Sumatera Utara, karena telah turut serta dalam kegiatan pasar murah yang digelar Pemprovsu.
“PHG merupakan salah satu perusahaan yang selalu bersinergi dengan Pemprovsu, apalagi dalam hal kemanusiaan, seperti pasar murah yang kita gelar saat ini,” kata Aspan.
Tujuan kegiatan tersebut, kata Aspan, untuk membantu warga masyarakat dalam mengurangi beban pengeluaran menghadapi harga sembako di pasaran, yang mengalami kenaikan harga. Pasar murah yang digelar, merupakan momentum perayaan hari besar keagamaan natal dan tahun baru. Sehingga harga minyak goreng di pasaran saat ini sangat yang dipengaruhi dengan tingginya harga CPO Internasional, jadi berdampak pada kebutuhan masyarakat.
“Pemerintah hadir di tengah masyarakat, merasakan apa yang dirasakan masyarakat dengan tingginya harga minyak goreng,” ungkap Aspan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pasar murah minyak goreng, lanjut Aspan, setiap orang akan dibatasi membeli dengan mendapatkan 2 liter minyak goreng seharga Rp30.000, agar setiap masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.
“Kegiatan ini diharapkan akan mampu menjaga stabilitas harga minyak goreng dan mendorong pemenuhan kebutuhan masyarakat Sumatera Utara, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah dan UMKM,” pungkas Aspan. (Ebi)