Peringati Hari Menanam Pohon, Pj Gubernur Sumut Tanam Pohon Mangrove yang Diberkati Paus Fransiskus di Pantai Romantis
2 min readSERDANG BEDAGAI | Intipos.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni menghadiri peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tahun 2024 yang jatuh pada tanggal 28 November lalu. Dalam kesempatan ini, Fatoni berkesempatan menanam pohon mangrove yang mengganggu Sri Paus Fransiskus di Pantai Romantis, Desa Sei Nagalawan, Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Kamis (19/12/2024).
Pohon bakau yang ditanam itu merupakan satu dari lima pohon yang ditumbuhi Paus Fransiskus saat mengunjungi Indonesia beberapa waktu lalu. Sebagai simbol dari lima sila Pancasila, pohon mangrove tersebut di tanam di Jakarta, Bali, Sumut, NTT dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Melalui kesempatan ini, Fatoni mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut akan terus melakukan Gerakan Penanaman Pohon di seluruh Sumut. Hal ini dalam rangka untuk melestarikan lingkungan sekaligus menyejahterakan masyarakat.
“Jadi penanaman mangrove ini selain melestarikan lingkungan, melindungi daratan, juga bisa menyejahterakan masyarakat dengan wisata mangrovenya dan sebagainya,” kata Fatoni.
Pada momen Hari Menanam Pohon Indonesia ini, Fatoni juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama melestarikan lingkungan dengan menanam pohon. Menurutnya, upaya penanaman pohon perlu terus digalakkan, baik bersama masyarakat ataupun dengan instansi lainnya.
“Kita akan terus menggalang gerakan ini, baik itu bersama masyarakat maupun bersama-sama dengan instansi lain,” ujar Fatoni.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ligkungan Hidup dan Kehutanan Sumut Yuliani Siregar mengatakan kegiatan ini dalam rangka memperingati HMPI tingkat Provinsi Sumut tahun 2024. Mangrove tersebut ditanam di lahan seluas 20,8 hektare di kawasan pantai tersebut dan dikelola oleh kelompok tani dengan tata kelola perhutanan sosial.
“Inilah wujud hutan lestari dan masyarakat sejahtera,” kata Yuli.
Sekadar informasi, luas hutan mangrove di Sumut sekitar 100 ribu hektar, dengan kondisi eksisting sekitar 50 ribu hektar. Kata Yuli, banyak lahan mangrove yang dikuasai masyarakat untuk berbagai peruntukan.
“Ada tambahan, untuk tambak, untuk yang lain sebagainya. Itulah yang dicari solusinya salah satunya kita bentuk kelompok tani untuk menjaga dan mengelola hutan mangrove tersebut,” kata Yuli.
Usai menanam pohon bakau, Pj Gubernur Fatoni bersama Kepala Dinas Ligkungan Hidup dan Kehutanan Sumut Yuliani Siregar dan rombongan, juga meninjau stan produk hasil kelompok tani dan masyarakat setempat. Termasuk hasil olahan mangrove, gula nipah, daur ulang sampah dan lainnya.
Turut hadir dalam acara ini, diantaranya Staf Ahli Gubernur Bidang Pendidikan Kesehatan Infrastuktur dan Pemberdayaan Masyarakat Suherman, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumut Mulyono dan Direktur RSJ Prof Ildrem, Ismail Lubis. (RR)