Pentingnya Demokrasi, Mahasiswa Siantar-Simalungun Tolak Politik Dinasti
2 min readPematang Siantar | Intipos.com – Puluhan Mahasiswa Siantar-Simalungun lakukan Mimbar Demokrasi di depan Makam Pahlawan Pematang Siantar, Jumat (22/12/2023).
Pantauan dilokasi, kegiatan Mimbar Demokrasi dibuka oleh Andry Napitupulu selaku Aktivis Mahasiswa Siantar-Simalungun yang juga merupakan Sekretaris GMKI Siantar Simalungun.
Setelah menyapa masyarakat, Andry Napitupulu menyampaikan, kegiatan Mimbar Demokrasi ini terbentuk atas kesadaran mahasiswa yang saat ini resah terhadap situasi menjelang pemilu 2024.
“Banyak hal yang terjadi menjelang pemilu 2024 ini teman-teman, untuk itu kita hadir melaksanakan kegiatan ini dengan tujuan menyampaikan kepada masyarakat sekaligus mengundang bahwa mahasiswa hari ini bersama rakyat bergerak untuk mewujudkan pemilu damai 2024,” ucap Andry Napitupulu dalam orasinya.
Kemudian, dilanjutkan Riski Nasution selaku Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Pematang Siantar mengutarakan, Mimbar Demokrasi ini merupakan bentuk keresahan mahasiswa melihat situasi politik, dan terlihat bahwa Politik Dinasti sudah terjadi di pusat.
“Untuk itu setelah mimbar demokrasi ini dilakukan kita akan akan turun kejalan meminta hak-hak kita serta menyampaikan kepada masyarakat bahwa situasi menjelang pemilu 2024 tidak baik-baik saja,” sebut Riski Nasution bersuara lantang.
Setelah dilakukan orasi, puluhan mahasiswa langsung berbentuk lingkaran untuk berkonsolidasi dalam mempersiapkan aksi demonstrasi yang akan dilaksanakan pada hari kamis 28 Desember 2023 di sepanjang Jalan Merdeka dan titik aksi di Tugu Becak Lapangan Pariwisata Siantar.
Adapun Pimpinan Aksi yang telah disepakati secara musyawarah mufakat adalah Robert Pardosi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Siantar-Simalungun.
Robert Pardosi menegaskan, kesimpulan dari Mimbar Demokrasi ini ialah mahasiswa akan turun ke jalan untuk menyampaikan beberapa tuntutan melalui gabungan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Siantar Simalungun.
Adapun Grand Isu yang telah disepakati ialah “Evaluasi Pemilu 2019 untuk mewujudkan Pemilu Damai 2024” dengan beberapa turunan isu ialah;
– Tolak Politik Dinasti
– Netralitas TNI-POLRI
– Tolak Politik Indentitas
– Jalan Peraturan Perekrutan sesuai mekanisme KPU dan Bawaslu
– Tolak Intervensi kepada KPU dan Bawaslu
– Tolak Intimidasi dari pihak manapun
– Selamatkan Konstitusi dan Demokrasi
Diakhir Pimpinan Aksi menyampaikan, sejauh ini aliansi yang bergabung dalam gerakan kita yakni GMKI, PMII, IMM, KRJPS, Mahasiswa USI. “Kita mengundang kepada seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat untuk bergabung dalam aliansi kita dan kita juga akan mengundang masyarakat melalui flayer-flayer, spanduk, dan selebaran kertas untuk aksi damai yang akan kita laksanakan Minggu depan. ‘Rapatkan Barisan Satu Tujuan, Wujudkan Pemilu Damai 2024,” tutup Robert Pardosi. (Srgh)