Pemkab Aceh Besar Gelar Musyawarah Turun Sawah Musim Tanam Gadu dan Rendeng
3 min readKOTA JANTHO | INTIPOS.COM – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto S.STP, MM yang diwakili Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan M. Ali, S.Sos, M.Si membuka Musyawarah Turun Sawah Musim Tanam Gadu dan Rendeng Tahun 2023 di Aula Balai Penyuluh Pertanian, Gampong Lambaro Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Selasa (30/5/2023).
Pj Bupati Aceh Besar dalam sambutan tertulis dibacakan M. Ali menyampaikan bahwasanya pada hari ini merupakan sebuah kebahagian bersama untuk dapat mengikuti Rapat Koordinasi Persiapan menghadapi Musim Tanam Gadu Tahun 2023 yang mengikutsertakan semua dinas terkait, instansi terkait, para camat, tokoh masyarakat serta KTNA dalam Kabupaten Aceh Besar.
“Tentunya musyawarah ini dirasakan sangat penting pada saat kondisi masyarakat yang benar-benar membutuhkan arahan dan bimbingan dari semua pihak dalam rangka meningkatkan produktivitas disektor pertanian terutama produktivitas tanaman padi di Kabupaten Aceh Besar,” ujarnya.
baca juga : Nawal Lubis Buka Perlombaan Merangkai Bunga Nusantara dan Menghias Nasi Tumpeng
Selain itu juga M. Ali mengatakan, pertemuan pada hari ini menjadi pertemuan yang sangat bermakna dalam rangka menyatukan kesepakatan untuk menyusun jadwal turun ke sawah dan hal-hal lain yang diperlukan. Terlebih, sesuai dengan arahan Kementerian Pertanian Republik Indonesia bahwa dalam beberapa bulan kedepan akan menghadapi kondisi iklim yang ekstrim yang dikenal dengan nama elnino atau naiknya suhu permukaan air laut yang akan berdampak pada produktivitas tanaman pangan terutama tanaman padi.
Kondisi tersebut harus kita antisipasi sedini mungkin dalam upaya menjaga stabilitas produksi tanaman pangan di Kabupaten Aceh Besar.
“Oleh karena itu, hal ini tentunya butuh kerjasama kita semua, baik terkait pengairan, Dinas Pertanian dan Instansi terkait lainnya harus bahu membahu sehingga meskipun kondisi iklim yang ekstrim dalam beberapa bulan kedepan petani kita tetap dapat berproduksi dengan baik,” jelasnya.
M. Ali juga berpesan untuk mengupayakan air irigasi agar diatur sebaik mungkin dan dapat dijangkau keseluruh areal persawahan, lakukan gerakan gotong royong bersama yang digerakkan oleh para camat dan koordinator Balai Penyuluhan Pertanian ditingkat Kecamatan masing-masing.
“Persiapkan sarana produksi dengan baik, benih, pupuk dan alsintan diupayakan tersedia dan tercukupi untuk mempercepat proses produksi,” pesannya.
Disamping itu M. Ali juga mengatakan, seperti yang kita ketahui bersama bahwa pembangunan bidang pertanian termasuk peningkatan produktivitas tanaman padi, merupakan salah satu prioritas yang akan terus dikembangkan di Kabupaten Aceh Besar.
“Dalam rangka pencapaian target produksi padi tahun 2023, dan mendukung ketahanan pangan beberapa kebijakan telah dikeluarkan pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup petani dalam mengatasi krisis ekonomi dan pangan setelah masa pandemi Covic-19,” imbuhnya.
Pada tahun 2023 ini M. Ali mengatakan Kabupaten Aceh Besar telah ditetapkan dalam sasaran indikatif padi dengan luas tanam sebesar 29.000 Ha, oleh karena itu perlu ditingkatkan ketersediaan/produksi pangan, terutama dengan meningkatkan produktivitas melalui penerapan teknologi tepat guna dan pendayagunaan sarana produksi unggulan.
“Selain itu, kita juga perlu meningkatkan sarana pendukung pertanian dan memperbaiki penanganan pasca panen, mengembangkan kelembagaan ekonomi petani/desa yang berfungsi sebagai wahana penyimpanan pangan sekaligus sebagai lembaga usaha ekonomi masyarakat gampong yang diharapkan mampu berfungsi sebagai stabilitas harga jual hasil pertanian terutama disaat panen raya,” ungkapnya.
Oleh karena itu melalui musyawarah ini M. Ali ingin mengajak semua masyarakat tani untuk lebih memantapkan persiapan-persiapan dalam menghadapi musim tanam tahun ini yang sebentar lagi kita mulai kegiatannya.
Menurutnya ada beberapa persiapan yang perlu dibahas secara koordinasi dan terpadu dari semua Dinas dan Instansi terkait musim tanam ini seperti kesiapan Pelayanan saluran irigasi yang lebih prima disemua lini dan juga para petugasnya sehingga mencukupi dan tepat waktu, kesiapan dan ketersediaan benih unggul baru yang bermutu, tersedianya pupuk yang mudah, cukup dan tepat waktu serta terjangkau daya beli petani, kesiapan para pengelola traktor, baik swasta kelompok UPJA (Unit Pelayanan Jasa Alsintan) tepat waktu dan tepat sasaran serta terjangkau oleh petani, kesiapan modal usaha tani melalui berbagai pola yang dapat memenuhi kebutuhan usaha tani terutama melalui penguatan kelembagaan tani, dan kesiapan para penyuluh baik PNS maupun P3K dalam mentransfer teknologi kepada para petani dan keluarganya.
“Oleh karena itu, marilah kita persiapkan langkah dan gerak untuk menyatukan visi dan misi serta mencurahkan segenap pikiran dalam membahas keenam poin yang telah kami sebutkan sehingga dapat menghasilkan suatu rumusan sebagai pedoman pelaksanaan program pertanian Musim Tanam Gadu Tahun 2023 di Kabupaten Aceh Besar,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri Kejari Aceh Besar, Kapolres Aceh Besar, BMKG Aceh Besar, Kadis Pertanian Aceh Besar Jakfar SP.MSi, Kepala OPD terkait, Koordinator penyuluh pertanian Aceh Besar, para camat Se Aceh Besar, Forkopimcam Kuta Malaka, dan peserta musyawarah. (RED)