Pembacaan Hasil Lab Kesehatan Warga Binaan Penderita TBC
2 min readMEDAN | Intipos.com – Dari sekian banyaknya penyakit menular, World Health Organization (WHO) menempatkan Tuberkulosis atau TBC menjadi penyakit yang berada peringkat di 3 besar sebagai penyakit pembunuh kebanyakan orang di seluruh dunia setiap tahun. selasa,(19/03/2024)
Di Indonesia sendiri, berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI pada Tahun 2020 lalu, penderita Tuberkulosis telah mencapai 845 ribu orang dan membuat Indonesia menempati peringkat 3 dengan jumlah penderita TBC terbanyak setelah India dan Cina. Sadar akan kondisi lingkungan yang memiliki populasi berisiko tinggi dalam penularan TBC, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM berinisiatif untuk menekan dan mengurangi jumlah penyakit TB dengan melakukan Skrining TBC.
Pada waktu lalu Lapas I Medan turut Melakukan program kegiatan Skrining TBC pada Warga binaan Lapas I Medan, dan sudah menempatkan blok khusus pada warga binaan yang Positif TBC
Dan setelah melakukan pengobatan dan pengecekan LAB, warga binaan yang sudah Negatif /sembuh di kembalikan ke blok hunian, Kasie Keperawatan, di dampingi Dokter dan Staf dan Perawat juga Petugas Pengamanan Lapas I Medan melakukan sosialisasi pada warga binaan yang telah melakukan pengobatan dan pengecekan LAB dan membacakan hasil Pengecekan LAB
Pemeriksaan lanjutan bagi WBP yang menderita TB Paru setelah selesai pengobatan selama 6 bulan, dimana telah dilakukan pengambilan sampel dahak kepada 42 orang WBP dengan hasil BTA (-) Negatif.
Tetap jaga kesehatan dan selalu disiplin dalam menjaga kesehatan, walau sudah sembuh tetap harus mematuhi Protokol Kesehatan jangan menganggap hal sepele tentang TBC ucap Rudi Icuana Sembiring, Selaku Kasie Keperawatan Pada Lapas I Medan.(ebi)