15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Pelajar di Sumut Dukung Disdik dan DHD 45 Tanamkan Jiwa Bela Negara Berbasis Multi Media

3 min read
Pelajar di Sumut Dukung Disdik dan DHD 45

Pelajar di Sumut Dukung Disdik dan DHD 45

Medan | Intipos.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Utara (Sumut) bersama DHD 45 propinsi ini terus gencar menanamkan jiwa nasionalisme dan bela negara pelajar berbasis multi media.

Setelah berhasil menggelorakan jiwa kepahlawanan melalui pagelaran sejarah lokal berbasis multimedia beberapa waktu lalu di Kantor Gubsu di Medan, kedua lembaga strategis ini kembali menampilkan sejarah lokal Sumut pada pertempuran merebut kemerdekaan RI, Jumat (22/12/23).

Seribuan pelajar SMA dan SMK  yang memenuhi Aula Kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri) di Jalan Sampul Medan larut berpartisipasi aktif dalam kemasan teaterikal multi media, yang bermuara pada penanaman patriotisme dan bela negara.

Kepala Dinas Pendidikan Sumut Dr H Asren Nasution MA dan Ketua Umum DHD Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Sumut Mayjen TNI M Hasyim, Wakil Rektor III Unpri Medan Said Rizal MA berbaur di tengah para pelajar itu. Juga hadir Kombes Pol Mohammad Muslim Siregar Direktur Dir Binmas Polda Sumut mewakili Kapoldasu dan pejabat yang mewakili Pangdam I/BB.

Sekretaris Umum DHD 45 Sumut Dr H Eddy Sofyan MAP didampingi Wakil Ketua Sanggam Hutagalung dan Bendahara Umum Ir Hj Vivi Savitri menjelaskan kegiatan ini follow up kerjasama Disdik Provsu dengan DHD 45 Sumut guna memperkuat jiwa, semangat dan nilai-nilai (JSN) 45 Sumut bagi pelajar dan generasi milenial.

Baca Juga  Proyek Pembangunan SMA Negeri Empat Kecamatan Sungai Kakap Dikebut

Pagelaran berbasis multi media    yang dibina oleh Fungsionaris DHD 45 Sumut Prof Dr Ichwan Azhari yang juga Guru Besar Sejarah Unimed dibantu Sanggar Jasmerah Unimed tersebut mendapat aplaus dari pelajar.

Sejumlah pelajar menyatakan mendukung kegiatan berbasis multi media seperti ini dan merespon positip komitmen Kadis Pendidikan Sumut Dr H Asren Nasution MA dan Ketua Umum DHD 45 Mayjen TNI M Hasyim.

“Kami semangat belajar sejarah gaya digital dan berbasis multi media ini. Suasana menjadi semarak, tidak monoton sehingga kami tidak jenuh dan tidak bosan,” ujar salah seorang pelajar yang naik ke panggung secara spontan.

Dukungan dari Universitas Prima Medan yang menyediakan ruangan hall yang representatif dengan sound system dan videotron digital menurut para pelajar membuat acara ini dirasakan hidup.

Sejumlah undangan dari unsur Kodam I/BB, Polda Sumut, Kacabdis Pendidikan Sumut Wilayah I dan para guru sejarah juga tampak serius menyaksikan pagelaran ini.

Pada kegiatan yang sebenarnya merupakan PENYULUHAN BELA NEGARA “SAHABAT KARAKTER BELA NEGARA” namun dikemas berbasis multi media ini juga diisi PENYULUHAN AKTIFITAS MILENIAL SELAMA LIBUR NATARU”.

Mayjen TNI (Purn) M Hasyim mengemukakan banyak peristiwa sejarah perjuangan bangsa di Sumatera Utara yang dapat dijadikan inspirasi bagi generasi muda untuk mengenal sejarah bangsanya.

Baca Juga  Soal Eksekusi 17 Rumah di Jalan Gandhi Medan, Fraksi Gerindra Minta Tunggu Proses Hukum

“Perang Medan Area yang merupakan perang ketiga terbesar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia setelah peristiwa 10 November di Surabaya dan peristiwa Bandung Lautan Api di Jawa Barat. Selain itu ada peristiwa Hotel Siantar, peristiwa Setasiun Aras Kabu, peristiwa Bioskop Bali dan lain-lain.

Salah satu peristiwa sejarah yang luput dari perhatian milenial adalah Perang Medan Area yang sudah ditayangkan di dalam layar kaca melalui Film Naga Bonar,” tuturnya.

Sementara Asren Nasution mengemukakan melalui pertunjukan Sejarah Medan Area lewat film teater – music dan orasi sejarah diharapkan dapat menanamkan penyegaran pembelajaran sejarah dan bela negara yang lebih komunikatif di kalangan generasi milenial pelajar setingkat SMA/SMK,” katanya.

Melalui kegiatan bersama DHD 45 ini dia optimis mampu menumbuhkan peserta didik mendapat penyegaran pembelajaran sejarah yang inovatif.

Kemudian enanamkan nilai-nilai kejuangan dan bela negara yang lebih komunikatif dibanding pada metode ceramah yang klasik dan monoton.

“Sebagai sumber inspirasi dalam menemukan dan menciptakan model-model pembelajaran sejarah yang sesuai perkembangan zaman ini salah satu upayanya,” ujarnya.

Dia menegaskan kegiatan ini guna menumbuhkembangkan karakter anak bangsa yang berjiwa nasionalis, bersaudara dan cinta tanah air. Selanjutnya mendapatkan informasi dan motivasi untuk melakukan berbagai aktifitas yang inovatif, kreatif guna menghindari aktifitas yang negatif. (01)