16 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Pantun Pj Walikota Tebingtinggi : “Mutiara” Tersisa dari HUT ke-107 Kota Lemang

3 min read
Pantun Pj Walikota Tebingtinggi

Pantun Pj Walikota Tebingtinggi

Tebingtinggi | Intipos.com – Perayaan HUT ke-107 Kota Lemang di Tebingtinggi baru-baru ini berlangsung dengan meriah, dipenuhi oleh berbagai atraksi budaya dan hiburan yang menarik perhatian warga hingga acara puncak berupa Paripurna di DPRD kota itu.

Namun, di tengah kemeriahan tersebut, ada sebuah momen yang sepertinya tersisa dari sorotan media, yakni pembacaan pantun oleh Pj Walikota Tebingtinggi Dr Moettaqien Hasrimi SSTP MSi.

Meskipun sederhana, pantun tersebut mengandung pesan mendalam dan strategis yang mencerminkan komitmen Pj Walikota dalam membangun kota tercinta ini.

Pantun yang disampaikannya pada ujung pidato resmi tersebut memang menarik untuk disimak.

Pantunnya sebagai berikut : “Kota Lemang Nama Diberi // Terkenal Sudah Kemana-mana // Selamat Ulang Tahun Kota Tebingtinggi // Makin Maju Makin Berjaya”.

Kemudian pantuan berikutnya : “Kota Lemang Kota Sejarah // Cerita Lama Tetap Dikenang // Pujian Tebingtinggi Kini Bertambah // Esa Hilang Dua Terbilang”.

Pantun mendapat aplaus meriah dari hadirin. Pj Walikota Dr Moettaqien Hasrimi SSTP MSi mengaku semalaman dia konsentrasi membuat pantuan ini. “Lama juga saya mengarangnya ini,” akunya.

(Pantun Penuh Makna)

Di atas podium yang berwibawa, Pj Walikota tampil dengan tenang dan mantap.

Baca Juga  Bupati Simalungun Resmikan Kantor FKUB, Satu-satunya di Sumut

Beliau mengucapkan beberapa bait pantun yang indah, yang tidak hanya menghibur tetapi juga mengandung pesan penting bagi masa depan Tebingtinggi.

Dalam pantun tersebut, tersirat ajakan untuk menjaga kebersihan, meningkatkan solidaritas, dan semangat gotong royong dalam membangun kota.

Pantun itu juga mengajak semua pihak di kota itu untuk terus meraih prestasi.

Pada ujung pidatonya itu, Pj Walikota dengan jujur mengungkapkan betapa sulitnya beliau mencipta pantun tersebut. “Saya hampir tidak bisa tidur,” ujar beliau sambil tersenyum.

Mengarang pantun itu tidak mudah, terutama yang bisa menyampaikan pesan penting dan menyentuh hati masyarakat.

Kesulitan ini menunjukkan betapa beliau serius dan berdedikasi dalam menyampaikan pesan melalui pantun.

Pantun bukan sekadar rangkaian kata yang berima, tetapi sebuah medium untuk menyampaikan visi dan misi kepemimpinan beliau.

Meskipun pembacaan pantun tersebut belum tersiar luas di banyak media, warga yang hadir memberikan apresiasi yang tinggi.

Mereka memahami bahwa pantun tersebut adalah cerminan dari niat tulus Pj Walikota untuk memajukan Tebingtinggi.

Pantun ini menjadi simbol harapan dan semangat baru untuk membangun kota yang lebih baik.

Baca Juga  Walkot Susanti Hadiri Pelantikan dan Pelatihan Relawan Damkar Siantar Tahun 2024

(Budaya Berpantun)

Seringkali dalam sebuah acara besar, detail-detail kecil yang mengandung makna mendalam agak terabaikan.

Pantun Pj Walikota adalah salah satu dari detail tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih peka dan menyimak setiap pesan yang disampaikan, karena di dalamnya terkandung visi dan misi yang strategis untuk masa depan kota.

Di balik kemeriahan HUT ke-107 Kota Lemang, pantun sederhana dari Pj Walikota Tebingtinggi adalah mutiara yang berharga.

Sebuah ungkapan yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan inspirasi dan semangat untuk bersama-sama membangun kota yang lebih baik.

Mari kita jadikan pantun ini sebagai penyemangat untuk terus bergerak maju, menjaga kebersihan, solidaritas, dan semangat gotong royong di Tebingtinggi.

Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Melayu.

Berpantun telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari sejak zaman dahulu.

Pantun diperkirakan sudah ada sejak abad ke-14 dan terus berkembang seiring waktu.

Pantun sering digunakan dalam berbagai acara adat, perayaan, dan kegiatan sosial sebagai media komunikasi yang efektif. (01)